26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Intan Nuraini, Budaya Timur Jadi Pegangan

Sisi positif dari kehadiran KPI untuk mencegah pornografi dan porno aksi. Regulasi ketat sengaja diterapkan untuk artis yang doyan pakai baju ketat.
“Mereka (KPI) cukup manfaat lah. Agar kita-kita (artis) bisa ikut mendidik masyarakat dari hal tidak semestinya,” ucap Intan Nuraini.

Biasanya Intan jarang tampil seksi. Berusaha tampil dan berbusana tidak seronok. Tapi karena gencarnya pemberitaan, ia jadi takut ditegur KPI. Demi image baiknya selama ini, Intan lebih selektif menerima tawaran main film.

“Makin banyak tayangan vulgar dan teman-teman (artis) berani terjun. Sempat ada tawaran kayak begitu. Tapi nggak ah, aku belum berani jika harus beradegan ciuman apalagi terlalu syur. Keluarga juga ngelarang. Aku kan sudah bersuami. Aku nggak mau dong merusak nama baik mereka,” aku istri Donny Azwan Putra ini.

Disadari olehnya, Indonesia masih kental dengan budaya ketimuran. Alasan ini yang membuat KPI jadi banyak ‘fans’ dalam mengontrol artis Indonesia.
“Kita hidup di negara penjunjung azas moralitas dan nilai budaya. Adegan vulgar bertentangan sama kultur bangsa. Jadi ya aku jauhi. Makanya penting ada KPI. Jadi segala hal tentang penyiaran termasuk akting artis tidak keluar rel. Itu pasti lewat pertimbangan dan alasan tepat,” ujarnya yakin.
Meski begitu, bintang Baik Baik Sayang ini tak menyalahkan artis yang berbody dan berpenampilan seksi. Ada kalanya karunia fisik indah dan bakat lainnya tidak bisa serta merta digugat.

“Mereka berani lakukan itu karena kemauan mereka. Mereka beruntung bertubuh seksi. Mungkin itu nilai jual di layar kaca. Apalagi segmen televisi buat mereka tampil begitu. Penonton pun suka. Tapi harus kita cerna juga mana keindahan tubuh, mana yang vulgar,” tutur Intan
Terlebih, lanjutnya, di setiap perempuan ada nilai sensual tertentu. Apalagi bila menyangkut seorang artis yang harus selalu eksis dengan banyak cara.
“Selain akting dan bakatnya, ya keseksian tubuh. Anugerah Tuhan itu dari wajah cantik, mata indah, senyum memikat, bodi aduhai, paha mulus hingga dada besar. Ya anugerah tubuh itu jualan artis,” ucapnya.

Pesinetron berlesung pipit itu tak mau ikut campur, mempersoalkan tabiat selebritis doyan seronok di depan kamera.
“Itu hak mereka. Buat aku nggak kayak gitu lah. Kebetulan sejauh ini memang lebih banyak tawaran main sinetron. Untung aku punya pipi ini, pas banyak yang godain malah jadi semangat akting heheheh,” candanya. (ins/jpnn)

Sisi positif dari kehadiran KPI untuk mencegah pornografi dan porno aksi. Regulasi ketat sengaja diterapkan untuk artis yang doyan pakai baju ketat.
“Mereka (KPI) cukup manfaat lah. Agar kita-kita (artis) bisa ikut mendidik masyarakat dari hal tidak semestinya,” ucap Intan Nuraini.

Biasanya Intan jarang tampil seksi. Berusaha tampil dan berbusana tidak seronok. Tapi karena gencarnya pemberitaan, ia jadi takut ditegur KPI. Demi image baiknya selama ini, Intan lebih selektif menerima tawaran main film.

“Makin banyak tayangan vulgar dan teman-teman (artis) berani terjun. Sempat ada tawaran kayak begitu. Tapi nggak ah, aku belum berani jika harus beradegan ciuman apalagi terlalu syur. Keluarga juga ngelarang. Aku kan sudah bersuami. Aku nggak mau dong merusak nama baik mereka,” aku istri Donny Azwan Putra ini.

Disadari olehnya, Indonesia masih kental dengan budaya ketimuran. Alasan ini yang membuat KPI jadi banyak ‘fans’ dalam mengontrol artis Indonesia.
“Kita hidup di negara penjunjung azas moralitas dan nilai budaya. Adegan vulgar bertentangan sama kultur bangsa. Jadi ya aku jauhi. Makanya penting ada KPI. Jadi segala hal tentang penyiaran termasuk akting artis tidak keluar rel. Itu pasti lewat pertimbangan dan alasan tepat,” ujarnya yakin.
Meski begitu, bintang Baik Baik Sayang ini tak menyalahkan artis yang berbody dan berpenampilan seksi. Ada kalanya karunia fisik indah dan bakat lainnya tidak bisa serta merta digugat.

“Mereka berani lakukan itu karena kemauan mereka. Mereka beruntung bertubuh seksi. Mungkin itu nilai jual di layar kaca. Apalagi segmen televisi buat mereka tampil begitu. Penonton pun suka. Tapi harus kita cerna juga mana keindahan tubuh, mana yang vulgar,” tutur Intan
Terlebih, lanjutnya, di setiap perempuan ada nilai sensual tertentu. Apalagi bila menyangkut seorang artis yang harus selalu eksis dengan banyak cara.
“Selain akting dan bakatnya, ya keseksian tubuh. Anugerah Tuhan itu dari wajah cantik, mata indah, senyum memikat, bodi aduhai, paha mulus hingga dada besar. Ya anugerah tubuh itu jualan artis,” ucapnya.

Pesinetron berlesung pipit itu tak mau ikut campur, mempersoalkan tabiat selebritis doyan seronok di depan kamera.
“Itu hak mereka. Buat aku nggak kayak gitu lah. Kebetulan sejauh ini memang lebih banyak tawaran main sinetron. Untung aku punya pipi ini, pas banyak yang godain malah jadi semangat akting heheheh,” candanya. (ins/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/