25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Artis Ikut Kampanye Demi Kejar Rupiah

Artis sering dimanfaatkan calon kepala daerah sebagai penggalang massa, hal itu terlihat dari setiap kampanye yang diberbagai daerah saat digelar oleh pasangan calon kepala daerah. Walau tahu dimanfaatkan, artis tetap ingin manggung saat kampanye dikarenakan bayaran dari kandidat calon kepala daerah sangat besar, sering di atas harga pasarannya.

Fitri Carlina

Wajar, Ini Pesta Rakyat

Fitri Carlina
Fitri Carlina
Pilkada DKI jadi berkah buat Fitri Carlina. Ia dapat order bergoyang dangdut oleh salah satu kandidat cagub. Mungkin karena itu, dia merasa hajatan sekelas Pilkada tidak bisa diabaikan begitu saja.
“Aku hanya mengisi acara. Yang pasti gubernur dan wakil gubernur yang kepilih mudah-mudahan bisa membawa aspirasi masyarakat. Lebih aman, nyaman buat semua,” ucap Fitri.
“Kalau aku sebagai artis profesional dan peduli sama kota tempat aku cari nafkah, aku hanya memberikan jasa. Apapun itu, yang terbaik aja buat warga jakarta,” sambung cewek kelahiran Banyuwangi, 29 Mei 1987 ini.
Fitri menolak dianggap mau ikut kampanye karena tak tahan disodori kontrak jutaan. Baginya Pilkada itu pilihan dan siapa saja boleh memilih ikut atau tidak dalam pemilihan kepala daerah.
“Oh tidak (karena uang), ini pesta rakyat. Aku ikut meramaikan dan setidaknya beri kontribusi buat pesta ini,” tukas teman dekat pedangdut Saipul Jamil ini.
Secara khusus, Fitri menyoroti buruknya sistem transportasi di Jakarta. Selain bikin macet parah, buruknya transportasi jadi alasan warga enggan memakai angkutan umum.
“Ogah naik angkutan, akhirnya naik mobil pribadi. Sekarang aja, satu rumah menengah ke atas ada dua atau lebih. Ini juga yang nambah macat,” tutur pelantun ABG Tua ini.
Sebagai penduduk Jakarta, Fitri kasih masukan pada cagub-cawagub nanti. (ins/jpnn)

Amanda Zevanya

Diakali Cagub

Tak ada rasa iri di hati Amanda Zevanya melihat rekan-rekan artis kebanjiran proyek di Pilkada DKI. Pasalnya, presenter berparas ayu ini tahu betul, artis hanya dijadikan alat penggalang massa oleh Cagub-Cawagub. Hanya segelintir yang menyelipkan idealisme menyuarakan aspirasi warga yang kesulitan hidup di ibukota.

“Nggak tertarik. Netral-netral saja. Bukan karena nggak ada yang nawarin. Kalaupun ada yang nawarin, aku nggak mau ikutan. Artis masih sebatas penghibur saja,” kata Amanda.
Ditegaskan Finalis Miss Indonesia 2011 ini, ajang Pilkada khususnya di DKI masih berwajah hura-hura. Bukan momen memperbaiki tata kota atau mensejahterakan warganya lewat pemilihan pemimpin baru yang amanah. Sedihnya lagi, artis mau-mau saja terlibat ‘akal-akalan’ para Cagub-Cawagub.

“Misalkan kampanyenya cuma hiburan, seperti konser yang menghibur konstituen. Itu jelas kebanyakan artis jadi jadi penggembira saja. Ini masalah klasik, harusnya tidak begitu idealnya,” ucap Amanda. “Padahal artisnya sendiri kadang tidak peduli dan ngerti betul politik,” sambungnya.

Dia berharap, artis bisa bersumbangsih beri pendidikan politik kepada masyarakat pemilih. Minimal berani dan tidak putus asa mencari pemimpin daerah.
“Minimal artis itu kampanye memilih, agar masyarakat aware pilkada itu sesuatu yang penting memilih pemimpin,” ucapnya. (bcg/jpnn)

Citra Scholastika

Kampanye, Honor Besar

Runner up Indonesian Idol 2010 ini merasa masih hijau untuk terlibat hiruk-pikuk Pilkada. Meski ada yang menawari, dia ogah dikontrak cagub. Takut dimanfaatkan, Citra lebih memilih menjauh dari dunia politik.
“Ada sih sempet yang nawarin. Untuk menyanyi di salah satu kampanye pasangan cagub. Malah Citra diminta mempromosikan beliau. Citra pikir masih takut sama hal-hal seperti itu. Lebih mencoba bersikap aman saja,” kata Citra.
Dia khawatir jika jadi salah satu pendukung atau tim sukses, kariernya di dunia akan terhambat.
Apakah karena honornya kecil? “Bukan masalah honor. Kalau honor justru jadi tim sukses bisa lebih besar dari biasanya. Ini sudah fakta, tidak bisa dibantah,” terang Citra.
Citra tak mau menuding atau menghakimi artis yang ikut tim sukses. Baginya bukan persoalan honor besar saja. Tapi ada pilihan politik artis . (bcg/jpnn)

Artis sering dimanfaatkan calon kepala daerah sebagai penggalang massa, hal itu terlihat dari setiap kampanye yang diberbagai daerah saat digelar oleh pasangan calon kepala daerah. Walau tahu dimanfaatkan, artis tetap ingin manggung saat kampanye dikarenakan bayaran dari kandidat calon kepala daerah sangat besar, sering di atas harga pasarannya.

Fitri Carlina

Wajar, Ini Pesta Rakyat

Fitri Carlina
Fitri Carlina
Pilkada DKI jadi berkah buat Fitri Carlina. Ia dapat order bergoyang dangdut oleh salah satu kandidat cagub. Mungkin karena itu, dia merasa hajatan sekelas Pilkada tidak bisa diabaikan begitu saja.
“Aku hanya mengisi acara. Yang pasti gubernur dan wakil gubernur yang kepilih mudah-mudahan bisa membawa aspirasi masyarakat. Lebih aman, nyaman buat semua,” ucap Fitri.
“Kalau aku sebagai artis profesional dan peduli sama kota tempat aku cari nafkah, aku hanya memberikan jasa. Apapun itu, yang terbaik aja buat warga jakarta,” sambung cewek kelahiran Banyuwangi, 29 Mei 1987 ini.
Fitri menolak dianggap mau ikut kampanye karena tak tahan disodori kontrak jutaan. Baginya Pilkada itu pilihan dan siapa saja boleh memilih ikut atau tidak dalam pemilihan kepala daerah.
“Oh tidak (karena uang), ini pesta rakyat. Aku ikut meramaikan dan setidaknya beri kontribusi buat pesta ini,” tukas teman dekat pedangdut Saipul Jamil ini.
Secara khusus, Fitri menyoroti buruknya sistem transportasi di Jakarta. Selain bikin macet parah, buruknya transportasi jadi alasan warga enggan memakai angkutan umum.
“Ogah naik angkutan, akhirnya naik mobil pribadi. Sekarang aja, satu rumah menengah ke atas ada dua atau lebih. Ini juga yang nambah macat,” tutur pelantun ABG Tua ini.
Sebagai penduduk Jakarta, Fitri kasih masukan pada cagub-cawagub nanti. (ins/jpnn)

Amanda Zevanya

Diakali Cagub

Tak ada rasa iri di hati Amanda Zevanya melihat rekan-rekan artis kebanjiran proyek di Pilkada DKI. Pasalnya, presenter berparas ayu ini tahu betul, artis hanya dijadikan alat penggalang massa oleh Cagub-Cawagub. Hanya segelintir yang menyelipkan idealisme menyuarakan aspirasi warga yang kesulitan hidup di ibukota.

“Nggak tertarik. Netral-netral saja. Bukan karena nggak ada yang nawarin. Kalaupun ada yang nawarin, aku nggak mau ikutan. Artis masih sebatas penghibur saja,” kata Amanda.
Ditegaskan Finalis Miss Indonesia 2011 ini, ajang Pilkada khususnya di DKI masih berwajah hura-hura. Bukan momen memperbaiki tata kota atau mensejahterakan warganya lewat pemilihan pemimpin baru yang amanah. Sedihnya lagi, artis mau-mau saja terlibat ‘akal-akalan’ para Cagub-Cawagub.

“Misalkan kampanyenya cuma hiburan, seperti konser yang menghibur konstituen. Itu jelas kebanyakan artis jadi jadi penggembira saja. Ini masalah klasik, harusnya tidak begitu idealnya,” ucap Amanda. “Padahal artisnya sendiri kadang tidak peduli dan ngerti betul politik,” sambungnya.

Dia berharap, artis bisa bersumbangsih beri pendidikan politik kepada masyarakat pemilih. Minimal berani dan tidak putus asa mencari pemimpin daerah.
“Minimal artis itu kampanye memilih, agar masyarakat aware pilkada itu sesuatu yang penting memilih pemimpin,” ucapnya. (bcg/jpnn)

Citra Scholastika

Kampanye, Honor Besar

Runner up Indonesian Idol 2010 ini merasa masih hijau untuk terlibat hiruk-pikuk Pilkada. Meski ada yang menawari, dia ogah dikontrak cagub. Takut dimanfaatkan, Citra lebih memilih menjauh dari dunia politik.
“Ada sih sempet yang nawarin. Untuk menyanyi di salah satu kampanye pasangan cagub. Malah Citra diminta mempromosikan beliau. Citra pikir masih takut sama hal-hal seperti itu. Lebih mencoba bersikap aman saja,” kata Citra.
Dia khawatir jika jadi salah satu pendukung atau tim sukses, kariernya di dunia akan terhambat.
Apakah karena honornya kecil? “Bukan masalah honor. Kalau honor justru jadi tim sukses bisa lebih besar dari biasanya. Ini sudah fakta, tidak bisa dibantah,” terang Citra.
Citra tak mau menuding atau menghakimi artis yang ikut tim sukses. Baginya bukan persoalan honor besar saja. Tapi ada pilihan politik artis . (bcg/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/