26 C
Medan
Monday, March 10, 2025

SEVENTEEN Tampil Berkilau dan Panduan Maestro

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sejak Sabtu (8/2) dan Minggu (9/3/2025), stadion Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, tampak berwarna rose quartz dan serenity, spektrum warna berlian ketika disorot cahaya.

Entah itu lewat warna baju para CARAT (fans grup SEVENTEEN), aksesori, hingga lightstick yang berbentuk batu berlian. Ketika lightstick dinyalakan, miniatur berlian akrilik di dalamnya menyala bak berlian sungguhan.

Pukul 18.30 WIB, seiring dengan kilau berlian di lightstick, para CARAT kompak berteriak antusias menyambut ke-11 personel SEVENTEEN (minus Yoon Jeonghan dan Wen Junhui) yang tampil di panggung. Selama dua hari berturut-turut, grup yang debut pada 2015 itu tampil dalam konser tunggal mereka yang bertajuk [RIGHT HERE] in Jakarta.

Segmen pertama konser dibuka dengan konsep tampilan SEVENTEEN yang gagah dan misterius. Sebelas personel mengenakan setelan serbahitam dan mengawali konser dengan tiga lagu, yaitu Fear, Fearless, dan Maestro.

Sebagaimana seorang maestro memimpin orkestra musik atau paduan suara, ke-11 personel juga memandu para CARAT bernyanyi bersama dan melakukan fanchant.

Sesudah menyalakan antusiasme CARAT, ke-11 personel menyapa mereka yang sudah berada di JIS bahkan sejak siang hari. Tahun lalu SEVENTEEN juga tampil di JIS untuk acara berbeda.

”Tahun lalu kami tampil di sini untuk Golden Disc Awards. Kami merasa terhormat bisa mengadakan konser di stadion,” ujar Hoshi.

SEVENTEEN memang sudah beberapa kali ke Indonesia untuk mengadakan konser ataupun menghadiri sejumlah acara kolaborasi. Desember lalu, S.Coups, Wonwoo, dan Vernon hadir di acara Wave Here on 17 December bersama Chitato dan Indomilk.

Kali ini, datang bersama rekan segrup lainnya, mereka senang melihat CARAT memenuhi bangku separo stadion. Selain tampil dalam formasi satu grup, SEVENTEEN juga tampil dalam formasi subunit. Masing-masing subunit punya konsep dan genre musik yang berbeda.

Penampilan subunit dibuka oleh unit Hip-Hop yang terdiri atas Mingyu, S.Coups, Wonwoo, dan Vernon. Dengan musik mengentak dan rap, mereka mengajak CARAT bergoyang sambil mengacungkan jari kelingking dan jempol di lagu Water sebelum membawakan lagu Monster di panggung bertingkat.

Masih berkonsep penampilan energik, giliran unit Performance yang menghibur CARAT. Unit ini dikenal dengan gerakan tari energik. Hoshi, Dino, dan The8 tampak keluar dari replika tabung dan langsung menari diiringi lagu Rain dan Lilili Yabbay.

Suasana mendadak berubah melankolis ketika unit Vocal tampil membawakan lagu Candy yang romantis. Alunan piano menyertai suara merdu Dokyeom, Woozi, Joshua, dan Seungkwan.

Ada CARAT yang mengaku meneteskan air mata saking sendunya suasana. Namun, setelah itu, unit Vocal membakar energi masa muda para CARAT dengan lagu pop rock Cheers to Youth.

Di paro kedua konser, SEVENTEEN tampil berbeda dengan segmen awal. Pakaian mereka lebih kasual dan santai, seperti kemeja oversize, kaus, singlet, hingga celana pendek. Lagu-lagu yang dibawakan pun cenderung riang, upbeat, atau R&B. Misalnya God of Music, Super, dan lagu kolaborasi mereka dengan DJ Khaled, Love, Money, Fame.

Agar lebih spesial dan melokal, member SEVENTEEN juga mengucapkan sejumlah kata dalam bahasa Indonesia. Tak hanya ketika mengucapkan terima kasih dan rasa cinta pada CARAT, mereka juga memasukkan kata bahasa Indonesia dalam lagunya. Misalnya di lagu Home. Kata ”home” diganti dengan ”rumah”.

Cuaca tanpa hujan sebenarnya membuat gerah para personel, yang terbiasa dengan iklim sedang. Keringat tampak membanjiri tubuh mereka. Mingyu bahkan bercanda bahwa dia berkeringat 2 liter saking gerahnya udara di Indonesia. ”Kalian nggak kepanasan? Capek? Wah luar biasa,” puji Dokyeom pada CARAT yang tetap antusias hingga sesi encore atau penutup.

Alih-alih tampil di panggung, ke-11 personel menaiki cart yang bergerak ke sepenjuru area panggung. Ini dimanfaatkan para CARAT untuk melambaikan tangan, menyapa dengan teriakan, hingga mengangkat hand banner bertulisan pujian ke para personel.

Lagu Very Nice dan Fighting yang asyik menjadi beberapa lagu encore. Selain menyapa fans dari panggung dan cart, beberapa personel juga menyapa langsung beberapa CARAT beruntung yang berdiri dekat barikade.

Konser berakhir menjelang pukul 22.00 WIB. Para CARAT mengaku puas dengan performa grup idola mereka. Susah payah mereka mengantre hingga mengular saat penukaran tiket secara manual di Lotte Mall, Jakarta Selatan, seolah terbayar.

Sebagaimana diketahui, penukaran tiket menuai beragam respons negatif lantaran sistem yang membuat para CARAT harus mengantre panjang dan lama hingga keluar area mal. (c19/len/jpg/han)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sejak Sabtu (8/2) dan Minggu (9/3/2025), stadion Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, tampak berwarna rose quartz dan serenity, spektrum warna berlian ketika disorot cahaya.

Entah itu lewat warna baju para CARAT (fans grup SEVENTEEN), aksesori, hingga lightstick yang berbentuk batu berlian. Ketika lightstick dinyalakan, miniatur berlian akrilik di dalamnya menyala bak berlian sungguhan.

Pukul 18.30 WIB, seiring dengan kilau berlian di lightstick, para CARAT kompak berteriak antusias menyambut ke-11 personel SEVENTEEN (minus Yoon Jeonghan dan Wen Junhui) yang tampil di panggung. Selama dua hari berturut-turut, grup yang debut pada 2015 itu tampil dalam konser tunggal mereka yang bertajuk [RIGHT HERE] in Jakarta.

Segmen pertama konser dibuka dengan konsep tampilan SEVENTEEN yang gagah dan misterius. Sebelas personel mengenakan setelan serbahitam dan mengawali konser dengan tiga lagu, yaitu Fear, Fearless, dan Maestro.

Sebagaimana seorang maestro memimpin orkestra musik atau paduan suara, ke-11 personel juga memandu para CARAT bernyanyi bersama dan melakukan fanchant.

Sesudah menyalakan antusiasme CARAT, ke-11 personel menyapa mereka yang sudah berada di JIS bahkan sejak siang hari. Tahun lalu SEVENTEEN juga tampil di JIS untuk acara berbeda.

”Tahun lalu kami tampil di sini untuk Golden Disc Awards. Kami merasa terhormat bisa mengadakan konser di stadion,” ujar Hoshi.

SEVENTEEN memang sudah beberapa kali ke Indonesia untuk mengadakan konser ataupun menghadiri sejumlah acara kolaborasi. Desember lalu, S.Coups, Wonwoo, dan Vernon hadir di acara Wave Here on 17 December bersama Chitato dan Indomilk.

Kali ini, datang bersama rekan segrup lainnya, mereka senang melihat CARAT memenuhi bangku separo stadion. Selain tampil dalam formasi satu grup, SEVENTEEN juga tampil dalam formasi subunit. Masing-masing subunit punya konsep dan genre musik yang berbeda.

Penampilan subunit dibuka oleh unit Hip-Hop yang terdiri atas Mingyu, S.Coups, Wonwoo, dan Vernon. Dengan musik mengentak dan rap, mereka mengajak CARAT bergoyang sambil mengacungkan jari kelingking dan jempol di lagu Water sebelum membawakan lagu Monster di panggung bertingkat.

Masih berkonsep penampilan energik, giliran unit Performance yang menghibur CARAT. Unit ini dikenal dengan gerakan tari energik. Hoshi, Dino, dan The8 tampak keluar dari replika tabung dan langsung menari diiringi lagu Rain dan Lilili Yabbay.

Suasana mendadak berubah melankolis ketika unit Vocal tampil membawakan lagu Candy yang romantis. Alunan piano menyertai suara merdu Dokyeom, Woozi, Joshua, dan Seungkwan.

Ada CARAT yang mengaku meneteskan air mata saking sendunya suasana. Namun, setelah itu, unit Vocal membakar energi masa muda para CARAT dengan lagu pop rock Cheers to Youth.

Di paro kedua konser, SEVENTEEN tampil berbeda dengan segmen awal. Pakaian mereka lebih kasual dan santai, seperti kemeja oversize, kaus, singlet, hingga celana pendek. Lagu-lagu yang dibawakan pun cenderung riang, upbeat, atau R&B. Misalnya God of Music, Super, dan lagu kolaborasi mereka dengan DJ Khaled, Love, Money, Fame.

Agar lebih spesial dan melokal, member SEVENTEEN juga mengucapkan sejumlah kata dalam bahasa Indonesia. Tak hanya ketika mengucapkan terima kasih dan rasa cinta pada CARAT, mereka juga memasukkan kata bahasa Indonesia dalam lagunya. Misalnya di lagu Home. Kata ”home” diganti dengan ”rumah”.

Cuaca tanpa hujan sebenarnya membuat gerah para personel, yang terbiasa dengan iklim sedang. Keringat tampak membanjiri tubuh mereka. Mingyu bahkan bercanda bahwa dia berkeringat 2 liter saking gerahnya udara di Indonesia. ”Kalian nggak kepanasan? Capek? Wah luar biasa,” puji Dokyeom pada CARAT yang tetap antusias hingga sesi encore atau penutup.

Alih-alih tampil di panggung, ke-11 personel menaiki cart yang bergerak ke sepenjuru area panggung. Ini dimanfaatkan para CARAT untuk melambaikan tangan, menyapa dengan teriakan, hingga mengangkat hand banner bertulisan pujian ke para personel.

Lagu Very Nice dan Fighting yang asyik menjadi beberapa lagu encore. Selain menyapa fans dari panggung dan cart, beberapa personel juga menyapa langsung beberapa CARAT beruntung yang berdiri dekat barikade.

Konser berakhir menjelang pukul 22.00 WIB. Para CARAT mengaku puas dengan performa grup idola mereka. Susah payah mereka mengantre hingga mengular saat penukaran tiket secara manual di Lotte Mall, Jakarta Selatan, seolah terbayar.

Sebagaimana diketahui, penukaran tiket menuai beragam respons negatif lantaran sistem yang membuat para CARAT harus mengantre panjang dan lama hingga keluar area mal. (c19/len/jpg/han)

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru