27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Show 3 Years Jack Zie PopRock Sukses, Sound & Visual Memanjakan Telinga dan Mata

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Solois Kota Medan, Jack Zie sukses menggelar show tunggal perdananya bertajuk “3 Years Jack Zie Pop Rock Celebration Concert” pada, Jumat (8/12) malam di House Of Brew Medan. Suguhan musik dengan kualitas sound yang cukup memanjakan telinga berpadu tepat dengan sokongan visual layar panggung yang artistik, menjadikan show tunggal malam itu cukup ciamik dan tak membosankan disaksikan sampai penutup acara.

Tiga band berhasil mengemban tugas sebagai pembuka show malam itu. Dibuka dengan penampilan unit alternativerock Kota Medan, Radiotron yang sukses memanaskan arena dengan membawakan beberapa singel cover milik Pearljam dan Collective Soul serta singel mereka sendiri yakni, “Kuingin Kau Mengerti”. Sukses menuntaskan misinya.

Band pop-rock Kota Medan, Mahameru gantian mengambil alih panggung. Undangan dan penonton yang hadir malam itu diajak sejenak bernostalgia dengan suguhan singel-singel hits Mahameru seperti, “Flyin’ dan “Dinda”. Penonton makin terbawa suasana malam itu saat Mahameru menutup penampilannya dengan mencover lagu milik Guns N’ Roses ‘Sweet Child O’Mine’.

Selanjutnya giliran unit pop-punk Kota Medan, NotXmprewell (NX) yang naik panggung dan menyapa penonton malam itu dengan singel “Marsitogol”. NX tampil prima memainkan repertoar lagu-lagu dari album penuh mereka “Semangat Muda”. Band yang terbentuk pada tahun 2010 ini, menutup aksi panggung yang cukup komunikatif malam itu dengan singel andalan mereka “Kekasih VS Sahabat”.

Tiba waktunya sang pemilik acara naik panggung. Jack Zie yang menjadi komando malam itu didampingi para session player yang mumpuni dan matang. Ada dinamic duo gitaris Kota Medan, Luliq Achmad dan Wonk-X, yang jadi tandem gitar yang cukup atraktif malam itu. Poisisi bass diisi oleh Dono, kibord oleh Arie Marbun dan drum oleh Ari Nugroho. Tampil dengan gaya casual dengan busana serba hitam Jack Zie menyapa penonton dengan singel pembuka, “Ambigu”. Dilanjutkan dengan singel “Bidadari”, “Dan Kubisa Apa” yang diisi solo gitar yang memorable dari Wonk-X. Dilanjutkan dengan lagu, “Dihatiku”, ” Perasaanku”, “Haruskah Aku” dan ditutup dengan singel “Bintang”.

Total 8 lagu berhasil dieksekusi mulus oleh Jack Zie dan band. Jujur, lagu-lagu Jack Zie sepertinya lebih bernyawa bila dibawakan secara live seperti malam itu. Entah mengapa, ketika mendengarkan lagu-lagu Jack Zie via digital platform atau bahkan video klipnya terkesan biasa saja seperti lagu pop-rock yang banyak dipengaruhi oleh Bon Jovi dan Aerosmith.

Namun, ketika dibawakan secara live dengan kualitas sound yang memanjakan telinga meski di dalam ruangan dan visual panggung yang artistik sangat mempengaruhi kekuatan pesan yang disampaikan di lagu tersebut. Misalnya saat Jack Zie membawakan singel melownya berjudul “Dan Kubisa Apa”.

Saat Iwonk memainkan sayatan gitarnya kesan kepedihan begitu terasa dengan tampilan visual panggung seolah-olah hujan. Lagu ini jadi semakin mengharu-biru dengan visual panggung yang cukup mewakili kesedihan. Ini alasan, lagu-lagu Jack Zie lebih bernyawa ketika dibawakan secara live ketimbang di dengarkan di platform digital.

Dan secara keseluruhan, show tunggal Jack Zie malam itu berlangsung sukses dari berbagai sisi. Tentunya kesuksesan ini juga didukung tim di balik layar yang cukup solid yang dikomandoi oleh, Dede Hakim. Suksesnya show tunggal Jack Zie sekaligus menunjukkan bahwa musisi Medan punya standar yang jelas dalam menggarap pertunjukkan musik yang tentunya harus memanjakan telinga dan mata. (man)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Solois Kota Medan, Jack Zie sukses menggelar show tunggal perdananya bertajuk “3 Years Jack Zie Pop Rock Celebration Concert” pada, Jumat (8/12) malam di House Of Brew Medan. Suguhan musik dengan kualitas sound yang cukup memanjakan telinga berpadu tepat dengan sokongan visual layar panggung yang artistik, menjadikan show tunggal malam itu cukup ciamik dan tak membosankan disaksikan sampai penutup acara.

Tiga band berhasil mengemban tugas sebagai pembuka show malam itu. Dibuka dengan penampilan unit alternativerock Kota Medan, Radiotron yang sukses memanaskan arena dengan membawakan beberapa singel cover milik Pearljam dan Collective Soul serta singel mereka sendiri yakni, “Kuingin Kau Mengerti”. Sukses menuntaskan misinya.

Band pop-rock Kota Medan, Mahameru gantian mengambil alih panggung. Undangan dan penonton yang hadir malam itu diajak sejenak bernostalgia dengan suguhan singel-singel hits Mahameru seperti, “Flyin’ dan “Dinda”. Penonton makin terbawa suasana malam itu saat Mahameru menutup penampilannya dengan mencover lagu milik Guns N’ Roses ‘Sweet Child O’Mine’.

Selanjutnya giliran unit pop-punk Kota Medan, NotXmprewell (NX) yang naik panggung dan menyapa penonton malam itu dengan singel “Marsitogol”. NX tampil prima memainkan repertoar lagu-lagu dari album penuh mereka “Semangat Muda”. Band yang terbentuk pada tahun 2010 ini, menutup aksi panggung yang cukup komunikatif malam itu dengan singel andalan mereka “Kekasih VS Sahabat”.

Tiba waktunya sang pemilik acara naik panggung. Jack Zie yang menjadi komando malam itu didampingi para session player yang mumpuni dan matang. Ada dinamic duo gitaris Kota Medan, Luliq Achmad dan Wonk-X, yang jadi tandem gitar yang cukup atraktif malam itu. Poisisi bass diisi oleh Dono, kibord oleh Arie Marbun dan drum oleh Ari Nugroho. Tampil dengan gaya casual dengan busana serba hitam Jack Zie menyapa penonton dengan singel pembuka, “Ambigu”. Dilanjutkan dengan singel “Bidadari”, “Dan Kubisa Apa” yang diisi solo gitar yang memorable dari Wonk-X. Dilanjutkan dengan lagu, “Dihatiku”, ” Perasaanku”, “Haruskah Aku” dan ditutup dengan singel “Bintang”.

Total 8 lagu berhasil dieksekusi mulus oleh Jack Zie dan band. Jujur, lagu-lagu Jack Zie sepertinya lebih bernyawa bila dibawakan secara live seperti malam itu. Entah mengapa, ketika mendengarkan lagu-lagu Jack Zie via digital platform atau bahkan video klipnya terkesan biasa saja seperti lagu pop-rock yang banyak dipengaruhi oleh Bon Jovi dan Aerosmith.

Namun, ketika dibawakan secara live dengan kualitas sound yang memanjakan telinga meski di dalam ruangan dan visual panggung yang artistik sangat mempengaruhi kekuatan pesan yang disampaikan di lagu tersebut. Misalnya saat Jack Zie membawakan singel melownya berjudul “Dan Kubisa Apa”.

Saat Iwonk memainkan sayatan gitarnya kesan kepedihan begitu terasa dengan tampilan visual panggung seolah-olah hujan. Lagu ini jadi semakin mengharu-biru dengan visual panggung yang cukup mewakili kesedihan. Ini alasan, lagu-lagu Jack Zie lebih bernyawa ketika dibawakan secara live ketimbang di dengarkan di platform digital.

Dan secara keseluruhan, show tunggal Jack Zie malam itu berlangsung sukses dari berbagai sisi. Tentunya kesuksesan ini juga didukung tim di balik layar yang cukup solid yang dikomandoi oleh, Dede Hakim. Suksesnya show tunggal Jack Zie sekaligus menunjukkan bahwa musisi Medan punya standar yang jelas dalam menggarap pertunjukkan musik yang tentunya harus memanjakan telinga dan mata. (man)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/