30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Madonna Penjualan MDNA Merosot

Album ke-12 Madonna, MDNA, sepertinya, terus mendatangkan masalah. Sebelumnya, penyanyi berumur 53 tahun itu dicibir karena judulnya sangat mencerminkan ekstasi (bernama kimia MDMA). Kali ini catatan penjualannya di chart juga terus menurun dari minggu ke minggu.
MDNA bisa jadi album pertama dalam sejarah yang meraih predikat berlawanan dalam waktu berdekatan. Materi itu mencatatkan prestasi gemilang yang menempati peringkat pertama saat debut rilis. Bahkan, Guy Oseary, manajer Madonna, menyebut itu merupakan momen kebangkitan sang diva.
Tapi, harapan tersebut terus tergerus dalam hitungan minggu. Penjualan MDNA terjun bebas hingga mencapai 88 persen. Kalau semua angka penjualan sudah masuk, MDNA bakal turun. Dari 359 ribu kopi di pekan pertama menjadi hanya laku 46 ribu kopi di pekan kedua,” ungkap Roger Friedman, analis musik CNN.

Lantas, apa penyebab penjualan MDNA terus menurun? Forbes menilai, strategi bundling penjualan album dengan tiket konserlah yang menjadi penyebab. Masalahnya, konser Madonna sudah mendekati sold out. Tidak ada orang yang mau membeli tiket konser yang sewaktu-waktu bisa ditutup, lanjut Friedman.

MDNA saat ini juga tidak mempromosikan single terbaru. Langkah itu menurunkan popularitas dan angka penjualan. Kali terakhir Madonna merilis single adalah Girl Gone Wild pada 2 Maret 2012. Sebelum itu, track pertama yang dikeluarkan Madonna adalah Give Me All Your Luvin (featuring Nicki Minaj dan M.I.A) pada 3 Februari 2012.

Madonna bukan yang pertama menerapkan strategi penjualan bundling album plus tiket konser. Bon Jovi dan Tom Petty pernah melakukan trik itu. Bedanya, dua penyanyi tersebut sukses dan mengorbitkan albumnya ke puncak tangga lagu. (kkn/c10/na/jpnn)

Album ke-12 Madonna, MDNA, sepertinya, terus mendatangkan masalah. Sebelumnya, penyanyi berumur 53 tahun itu dicibir karena judulnya sangat mencerminkan ekstasi (bernama kimia MDMA). Kali ini catatan penjualannya di chart juga terus menurun dari minggu ke minggu.
MDNA bisa jadi album pertama dalam sejarah yang meraih predikat berlawanan dalam waktu berdekatan. Materi itu mencatatkan prestasi gemilang yang menempati peringkat pertama saat debut rilis. Bahkan, Guy Oseary, manajer Madonna, menyebut itu merupakan momen kebangkitan sang diva.
Tapi, harapan tersebut terus tergerus dalam hitungan minggu. Penjualan MDNA terjun bebas hingga mencapai 88 persen. Kalau semua angka penjualan sudah masuk, MDNA bakal turun. Dari 359 ribu kopi di pekan pertama menjadi hanya laku 46 ribu kopi di pekan kedua,” ungkap Roger Friedman, analis musik CNN.

Lantas, apa penyebab penjualan MDNA terus menurun? Forbes menilai, strategi bundling penjualan album dengan tiket konserlah yang menjadi penyebab. Masalahnya, konser Madonna sudah mendekati sold out. Tidak ada orang yang mau membeli tiket konser yang sewaktu-waktu bisa ditutup, lanjut Friedman.

MDNA saat ini juga tidak mempromosikan single terbaru. Langkah itu menurunkan popularitas dan angka penjualan. Kali terakhir Madonna merilis single adalah Girl Gone Wild pada 2 Maret 2012. Sebelum itu, track pertama yang dikeluarkan Madonna adalah Give Me All Your Luvin (featuring Nicki Minaj dan M.I.A) pada 3 Februari 2012.

Madonna bukan yang pertama menerapkan strategi penjualan bundling album plus tiket konser. Bon Jovi dan Tom Petty pernah melakukan trik itu. Bedanya, dua penyanyi tersebut sukses dan mengorbitkan albumnya ke puncak tangga lagu. (kkn/c10/na/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/