MEDAN, SUMUTPOS.CO – Satreskrim Polrestabes Medan tengah mendalami kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami selebgram Citra Andy yang terjadi di salah satu kafe Jalan Sei Serayu, Medan, pada Minggu (13/3) lalu. Dalam kasus tersebut, dikabarkan ikut menyeret suami artis Olla Ramlan, Aufar Hutapea, karena saat kejadian ada di lokasi bersama korban Citra Andy.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol M Firdaus mengatakan, pihaknya akan memanggil suami Olla Ramlan untuk dimintai keterangan. “Kita akan memanggil yang bersangkutan (Aufar Hutapea). Kami jadwalkan minggu depan untuk pemanggilan,” kata Firdaus, Jumat (18/3).
Firdaus menyatakan, korban Citra Andy sudah membuat laporan polisi pasca kejadian pelecehan yang dialaminya. Korban lalu memberikan keterangan kepada petugas.
“Laporannya pada hari itu juga setelah kejadian, Minggu tanggal 13 Maret dan korban sudah diambil keterangan,” ujarnya.
Mantan Kasat Reskrim Polresta Deliserdang ini mengaku, sejauh ini baru korban yang diminta keterangan. Selain itu, belum ada saksi lain yang diperiksa. “Saksi lain belum, masih pemeriksaan terhadap korban,” ungkapnya.
Diketahui, Citra Andy mengaku menjadi korban penganiayaan dan pelecehan. Melalui akunnya di Instagram, Citra Andy menjelaskan kronologi penganiayaan dan pelecehan yang menimpanya.
Menurutnya, saat itu dirinya diajak nongkrong oleh suami Olla Ramlan, Aufar Hutapea. Mereka bertemu termasuk dengan dengan teman-teman Aufar. Akan tetapi, pengusaha itu meninggalkan Citra Andy dengan teman-temannya.
“Selanjutnya tinggal saya dengan teman-teman Aufar yang lain serta pelayan kafe yang berada di atas. Kemudian teman Aufar yang saya tidak kenal menemui saya,” ujar Citra Andy melalui akunnya di Instagram, dikutip Jumat (18/3).
Citra menyebut teman Aufar meminta nomor telepon dan rekeningnya. Akan tetapi, dia tidak menanggapinya. Namun, pria itu justru melakukan pelecehan dan penganiayaan terhadapnya. “Selanjutnya teman dari Aufar tersebut memegang payudara saya di bagian tengah dan disaksikan oleh teman-teman lainnya, serta pelayan kafe tersebut,” kata Citra Andy.
Ia mengaku, Aufar pada saat kejadian itu sudah kembali dan melihat kejadian itu tersebut. Namun, Aufar hanya diam melihat saja. Begitu pun pelayan kafe dan teman Aufar lainnya. “Tidak ada satu pun yang berani untuk mengamankan saya atau memberi perlindungan kepada saya dikarenakan pelaku merupakan kolega atau teman dekat pemilik kafe,” tutur Citra Andy.
Dia mengatakan, penganiayaan yang dialami tidak sampai di situ saja. Teman pelaku lainnya turut melakukan penganiayaan hingga dirinya mengalami memar. “Setelah pelaku selesai melakukan penganiayaan kepada saya, teman pelaku lainnya kembali menyeret paksa saya keluar sampai ke parkiran kafe, yang mengakibatkan lengan sebelah kiri dan kanan saya memar dan sakit,” kata Citra Andy. Tak terima dengan peristiwa yang dialaminya, Citra Andy lalu melaporkan kejadian itu ke Polrestabes Medan. (ris/ila)