26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Film Gunung Emas Almayer Mulai Tayang 6 November

filmJAKARTA, SUMUTPOS.CO – Karya maestro novel dunia, Joseph Conrad berjudul “Almayer’s Folly” diangkat ke layar lebar dan akan segera dapat disaksikan publik pecinta film di Indonesia.

Versi layar lebar dari novel pertama Conrad yang diterbitkan pada tahun 1895 yang menggunakan judul “Gunung Emas Almayer” menurut rencana mulai dapat disaksikan di bioskop Indonesia pada 6 November 2014.

Cerita ini ditulis dengan latar belakang budaya melayu dan situasi di Malaka pada abad pertengahan abad 19. Memang, dalam menulis buku-bukunya, Józef Teodor Konrad Korzeniowski yang akrab dikenal sebagai Joseph Conrad, banyak memperoleh inspirasi dari pengalamannya berkeliling ke berbagai pelabuhan dunia sebagai pekerja kapal dagang Inggris.

Film ini bercerita tentang kisah perjuangan seorang pedagang senjata yang sekaligus mempunyai minat arkeologi berkebangsaan Belanda, Kaspar Almayer, mengejar impiannya menemukan gunung emas di Malaka.

Impian Almayer untuk menemukan gunung emas, tak terlalu mudah dicapainya. Ada banyak rintangan dan tantangan yang harus dihadapi, baik dari para pedagang Arab, manuver politik ketua suku adat setempat, tentara militer Kolonial Inggris, pejuang kemerdekaan maupun dari keluarganya sendiri.

Akan sangat menarik menyaksikan bagaimana akhir cerita ini. Di mana ambisi mengejar impian, harus diimbangi dengan kesadaran apa yang paling penting di dalam hidup. Kisah Almayer memberi inspirasi mengenai ini.

Cerita novel “Almayer`s Folly” yang diangkat ke layar lebar sebagai sebuah produksi kerjasama antara rumah produksi Tanah Licin dengan eksekutif produser U-Wei Bin Haji Saari dan Media Desa Indonesia, dengan eksekutif produser Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.

Aktor-aktris dari Indonesia dan Malaysia berkesempatan bekerjasama dan beradu akting. Seperti Peter O`Brien, Sofia Jane, Rahayu Saraswati, El Manik, Alex Komang, Adi Putra, Diana Danielle, Khalid Salleh, Bront Palarae, Sabri Yunus.

Film ini di sutradarai oleh sutradara ternama berdarah Padang Indonesia, U-Wei Bin Haji Saari. Media Desa Indonesia telah memproduksi trilogi Merah Putih.(ris/jpnn)

filmJAKARTA, SUMUTPOS.CO – Karya maestro novel dunia, Joseph Conrad berjudul “Almayer’s Folly” diangkat ke layar lebar dan akan segera dapat disaksikan publik pecinta film di Indonesia.

Versi layar lebar dari novel pertama Conrad yang diterbitkan pada tahun 1895 yang menggunakan judul “Gunung Emas Almayer” menurut rencana mulai dapat disaksikan di bioskop Indonesia pada 6 November 2014.

Cerita ini ditulis dengan latar belakang budaya melayu dan situasi di Malaka pada abad pertengahan abad 19. Memang, dalam menulis buku-bukunya, Józef Teodor Konrad Korzeniowski yang akrab dikenal sebagai Joseph Conrad, banyak memperoleh inspirasi dari pengalamannya berkeliling ke berbagai pelabuhan dunia sebagai pekerja kapal dagang Inggris.

Film ini bercerita tentang kisah perjuangan seorang pedagang senjata yang sekaligus mempunyai minat arkeologi berkebangsaan Belanda, Kaspar Almayer, mengejar impiannya menemukan gunung emas di Malaka.

Impian Almayer untuk menemukan gunung emas, tak terlalu mudah dicapainya. Ada banyak rintangan dan tantangan yang harus dihadapi, baik dari para pedagang Arab, manuver politik ketua suku adat setempat, tentara militer Kolonial Inggris, pejuang kemerdekaan maupun dari keluarganya sendiri.

Akan sangat menarik menyaksikan bagaimana akhir cerita ini. Di mana ambisi mengejar impian, harus diimbangi dengan kesadaran apa yang paling penting di dalam hidup. Kisah Almayer memberi inspirasi mengenai ini.

Cerita novel “Almayer`s Folly” yang diangkat ke layar lebar sebagai sebuah produksi kerjasama antara rumah produksi Tanah Licin dengan eksekutif produser U-Wei Bin Haji Saari dan Media Desa Indonesia, dengan eksekutif produser Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.

Aktor-aktris dari Indonesia dan Malaysia berkesempatan bekerjasama dan beradu akting. Seperti Peter O`Brien, Sofia Jane, Rahayu Saraswati, El Manik, Alex Komang, Adi Putra, Diana Danielle, Khalid Salleh, Bront Palarae, Sabri Yunus.

Film ini di sutradarai oleh sutradara ternama berdarah Padang Indonesia, U-Wei Bin Haji Saari. Media Desa Indonesia telah memproduksi trilogi Merah Putih.(ris/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/