JAKARTA – Runner-up I Putri Indonesia 2013 yang juga Putri Indonesia Lingkungan 2013 Marisa Sartika Maladewi siap mewakili Indonesia. Dia akan berlaga dalam ajang Miss International di Tokyo, Jepang, mulai 5 Desember mendatang.
Menjelang keberangkatan, gadis kelahiran 28 Juni 1993 tersebut mengaku sangat senang. Berbagai persiapan telah dilakukan sebagai wakil ketujuh yang dikirim Yayasan Puteri Indonesia (YPI) sejak 2007 dalam ajang itu. Mulai pembekalan soal current issues, filosofi dan filsafat, catwalk, public speaking, cara tampil di panggung, kelas bahasa Inggris, hingga pembentukan tubuh.
Marisa juga sudah menimba ilmu dari teman-teman yang lebih dulu mewakili Indonesia dalam beauty pageant. Misalnya, Whulandary Herman yang sukses masuk Top 16 Miss Universe 2013 sekaligus menduduki peringkat keempat Best National Costume.
Juga, Cok Isti, runner-up II Putri Indonesia 2013 yang menjadi wakil di Miss Supranational. “Tentunya saya berusaha memberikan yang terbaik supaya bisa membawa pulang gelar untuk Indonesia,” tutur Marisa.
Karantina Miss International 2013 berlangsung pada 5″16 Desember. Kemarin bertempat di Taman Sari Royal Heritage Spa, Marisa menampilkan lima gaun yang akan dibawa ke Tokyo. Sejumlah desainer muda berbakat membuatkan gaun spesial untuk ajang Miss International 2013. Antara lain, gaun malam biru dengan tema Kemilau Bintang Laut dan gaun cocktail Flora Nusantara dari Ikat Indonesia by Didiet Maulana.
Kemudian, gaun hijau dengan bahan lace dan tenun Bali dari Soko Wiyanto. Tidak tertinggal, Anaz Khairunaz membuatkan gaun malam silver salem dengan nuansa lace dan kristal yang menonjolkan sisi keanggunan Marisa.
Untuk national costume, kali ini tema yang dipilih adalah Swarna Dwipa hasil kerja sama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta serta Solo Batik Fashion. Kostum tersebut terinspirasi kebudayaan Sumatera dengan bahan songket Palembang. Kostum terdiri atas tiga bagian. Yaitu, suntiang atau hiasan kepala yang dibuat asimetris kontemporer, bagian baju dan rok, serta badong yang menggambarkan kemegahan.
Marisa terus tersenyum saat memperagakan national costume yang beratnya 15-20 kilogram dengan tinggi 1,2 meter tersebut. “Saya bangga mengenakan kostum ini, mengenalkan songket yang merupakan warisan budaya Indonesia dalam ajang internasional. Tidak apa-apa, meski lumayan berat,” ucap Marisa yang mewakili Provinsi Sumatera Selatan saat mengikuti pemilihan Putri Indonesia tersebut.
Tidak hanya itu, dia akan menampilkan tarian Gending Sriwijaya dalam sesi unjuk bakat. (nor/c5/ayi)