25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Novak Djokovic Perkuat Teknik Volley

ABU DHABI- Arahan pelatih Marian Vajda kepada Novak Djokovic kini membuahkan hasil. Sekarang sang pelatih punya  ‘tugas’ lain yang mesti dilakoni anak didiknya itu.

Setahun lalu Vajda minta Djokovic membenahi servis dan forehand-nya. Permintaan itu dipenuhi dan Djokovic melesat untuk duduk di peringkat 1 dunia tenis putra, seraya meraih tiga dari empat gelar grand slam minus Prancis Terbuka.
Untuk musim depan, Vajda sudah mengidentifikasi sektor lain yang dapat membuat permainan Djokovic lebih mengilap di bagian net. “Musim ini aku ingin mendorongnya jadi lebih agresif dan berlari ke net untuk melakukan volley,” ungkap Vajda di The National.

“Tenis saat ini tak lambat, tapi ada banyak rali; ia sangatlah bugar tidaklah mudah untuk ke net. Tetapi jika Anda bisa lebih agresif di awal perebutan poin, itu bisa sangat membantu,” lanjutnya.

Vajda, yang melatih Djokovic sejak 2006 ketika si petenis masih berusia 19 tahun dan berperingkat 87 dunia, menegaskan kalau capaian saat ini adalah buah dari kerja keras. Djokovic disebutnya memang sempat meragukan drinya, tetapi itu tak meluruhkan motivasinya.

“Novak komit menjadi nomor 1. Dulu, sekarang, dan di masa depan. Ia sudah bekerja keras untuk itu, dan bahkan ketika ada periode di mana ia tidak percaya pada kemampuannya, ia tetap tahu apa yang ia mau,” ungkapnya.
“Ia kalah dengan mengecewakan dari (Jurgen) Melzer di perempatfinal Roland Garros di 2010, kalah tiga set langsung di semifinal Wimbledon dari (Tomas) Berdych, dan ia sadar ia harus berbenah atau ia bisa lupakan keinginan jadi nomor 1,” papar Vajda. Djokovic saat ini tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti ajang eksebisi Mubadala World Tennis Championship yang mulai bergulir tanggal 29 Desember mendatang.(net/jpnn)

ABU DHABI- Arahan pelatih Marian Vajda kepada Novak Djokovic kini membuahkan hasil. Sekarang sang pelatih punya  ‘tugas’ lain yang mesti dilakoni anak didiknya itu.

Setahun lalu Vajda minta Djokovic membenahi servis dan forehand-nya. Permintaan itu dipenuhi dan Djokovic melesat untuk duduk di peringkat 1 dunia tenis putra, seraya meraih tiga dari empat gelar grand slam minus Prancis Terbuka.
Untuk musim depan, Vajda sudah mengidentifikasi sektor lain yang dapat membuat permainan Djokovic lebih mengilap di bagian net. “Musim ini aku ingin mendorongnya jadi lebih agresif dan berlari ke net untuk melakukan volley,” ungkap Vajda di The National.

“Tenis saat ini tak lambat, tapi ada banyak rali; ia sangatlah bugar tidaklah mudah untuk ke net. Tetapi jika Anda bisa lebih agresif di awal perebutan poin, itu bisa sangat membantu,” lanjutnya.

Vajda, yang melatih Djokovic sejak 2006 ketika si petenis masih berusia 19 tahun dan berperingkat 87 dunia, menegaskan kalau capaian saat ini adalah buah dari kerja keras. Djokovic disebutnya memang sempat meragukan drinya, tetapi itu tak meluruhkan motivasinya.

“Novak komit menjadi nomor 1. Dulu, sekarang, dan di masa depan. Ia sudah bekerja keras untuk itu, dan bahkan ketika ada periode di mana ia tidak percaya pada kemampuannya, ia tetap tahu apa yang ia mau,” ungkapnya.
“Ia kalah dengan mengecewakan dari (Jurgen) Melzer di perempatfinal Roland Garros di 2010, kalah tiga set langsung di semifinal Wimbledon dari (Tomas) Berdych, dan ia sadar ia harus berbenah atau ia bisa lupakan keinginan jadi nomor 1,” papar Vajda. Djokovic saat ini tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti ajang eksebisi Mubadala World Tennis Championship yang mulai bergulir tanggal 29 Desember mendatang.(net/jpnn)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/