Site icon SumutPos

RI Ikut Menderita Akibat Pemerintahan AS Ditutup

Pemerintahan AS Ditutup
Pemerintahan AS Ditutup

Jakarta – Akhirnya setelah 17 tahun, pemerintahan AS ditutup lagi. Penutupan ini bukan yang pertama, tapi yang ke-18 kali sejak pertama kali terjadi pada 1976 di bawah pimpinan Presiden Gerald Ford. Apa pengaruhnya terhadap Indonesia?

“Shutdown dimaksudkan untuk penghentian sementara beberapa kegiatan pemerintah terkait dengan belum disetujuinya usulan anggaran. Dampaknya bagi US dan juga ekonomi dunia bergantung pada seberapa lama pengambilan keputusan ini tertunda,” kata Direktur Utama Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Hartadi Sarwono, Rabu (2/10/2013).

Dikatakan Hartadi, perekonomian AS pasti akan terganggu karena pengeluaran anggaran untuk kegiatan ekonomi tertunda. Dalam jangka pendek, tertundanya berbagai pembayaran transaksi keuangan yang jatuh tempo dapat mempengaruhi sentimen pasar.

“Hasil ekspor negara-negara ke AS pasti tertunda. Demikian pula pembayaran bunga dan cicilan utang AS baik domestik maupun luar negeri,” ungkap Mantan Deputi Gubernur BI ini.

Secara langsung, ditambahkan Hartadi, ekspor Indonesia ke AS akan tertunda pula pembayarannya. “Dampak ke ekspor kita juga tergantung pada lama penundaan,” jelasnya.

“Kita berharap penundaan ini segera selesai agar penghentian aktivitas pemerintah US tidak berdampak lebih buruk lagi,” tutup Hartadi.

Selasa dini hari waktu setempat, secara tak terduga pemerintahan Amerika Serikat (AS) ditutup. Pasalnya, tidak terjadi kesepakatan atas anggaran pemerintah oleh Kongres AS setelah perdebatan panjang antara Partai Demokrat dan Republik.

(dru/hen)

Exit mobile version