29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Relawan teknologi ciptakan komputer tablet anti-Ebola

Komputer tablet yang digunakan dokter dan perawat di zona rawan Ebola dapat disucihamakan.
Komputer tablet yang digunakan dokter dan perawat di zona rawan Ebola dapat disucihamakan.

SUMUTPOS.CO- Sekelompok relawan menciptakan sebuah komputer tablet yang bisa digunakan para tenaga medis di zona rawan Ebola tanpa harus khawatir perangkat itu menjadi wahana penyebaran virus mematikan.

Ivan Gayton, penasihat teknologi lembaga Doctors Without Borders atau Medecins Sans Frontieres (MSF), mengatakan komputer tablet tersebut memiliki wadah kuat sehingga tahan ketika dicelupkan ke dalam larutan klorin 0,5%.

Pencelupan ke larutan tersebut diperlukan untuk memastikan komputer tablet itu bebas dari virus-virus Ebola yang mungkin menempel.

Dengan cara demikian, para dokter dan perawat yang bertugas di zona rawan Ebola dapat leluasa mengakses data dan informasi pasien.

Komputer tablet rancangan Pim de Witte dari perusahaan teknologi Whitespell, Daniel Cunningham dari komunitas Hack4Good, dan Google itu dibuat setelah para tenaga medis mengeluhkan peliknya mencatat data dan informasi di zona rawan Ebola.

Sebelumnya, para tenaga medis MSF mesti membawa catatan kertas ke zona rawan Ebola. Cara tersebut tidak aman lantaran secarik kertas pun bisa membawa virus ke luar kawasan karantina. Pun cara itu tidak praktis mengingat para tenaga medis bergerak dengan baju pengaman, kacamata pelindung, dan sarung tangan berlapis.

Sejauh ini, komputer tablet anti-Ebola sudah diuji di fasilitas-fasilitas perawatan pasien Ebola yang didirikan MSF di Sierra Leonne.

Kini, komputer jenis tersebut akan diadaptasi sehingga bisa berfungsi lebih baik dalam kondisi sulit lainnya.(BBC)

Komputer tablet yang digunakan dokter dan perawat di zona rawan Ebola dapat disucihamakan.
Komputer tablet yang digunakan dokter dan perawat di zona rawan Ebola dapat disucihamakan.

SUMUTPOS.CO- Sekelompok relawan menciptakan sebuah komputer tablet yang bisa digunakan para tenaga medis di zona rawan Ebola tanpa harus khawatir perangkat itu menjadi wahana penyebaran virus mematikan.

Ivan Gayton, penasihat teknologi lembaga Doctors Without Borders atau Medecins Sans Frontieres (MSF), mengatakan komputer tablet tersebut memiliki wadah kuat sehingga tahan ketika dicelupkan ke dalam larutan klorin 0,5%.

Pencelupan ke larutan tersebut diperlukan untuk memastikan komputer tablet itu bebas dari virus-virus Ebola yang mungkin menempel.

Dengan cara demikian, para dokter dan perawat yang bertugas di zona rawan Ebola dapat leluasa mengakses data dan informasi pasien.

Komputer tablet rancangan Pim de Witte dari perusahaan teknologi Whitespell, Daniel Cunningham dari komunitas Hack4Good, dan Google itu dibuat setelah para tenaga medis mengeluhkan peliknya mencatat data dan informasi di zona rawan Ebola.

Sebelumnya, para tenaga medis MSF mesti membawa catatan kertas ke zona rawan Ebola. Cara tersebut tidak aman lantaran secarik kertas pun bisa membawa virus ke luar kawasan karantina. Pun cara itu tidak praktis mengingat para tenaga medis bergerak dengan baju pengaman, kacamata pelindung, dan sarung tangan berlapis.

Sejauh ini, komputer tablet anti-Ebola sudah diuji di fasilitas-fasilitas perawatan pasien Ebola yang didirikan MSF di Sierra Leonne.

Kini, komputer jenis tersebut akan diadaptasi sehingga bisa berfungsi lebih baik dalam kondisi sulit lainnya.(BBC)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/