26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Buah Jauh Lebih Baik Dikonsumsi Sebelum Makan

Buah itu pencuci mulut atau makanan pembuka? Bagi banyak orang di Indonesia, buah kerap diposisikan sebagai pencuci mulut yang disantap setelah mengonsumsi hidangan utama atau makan berat. Padahal,  jauh lebih baik jika buah dikonsumsi sebelumnya.

Pada prinsipnya memang, kata ahli gizi Christine Natalie, buah hanyalah pelengkap dalam menu makanan. Mau disantap sebelum atau sesudah, buah tetap memberikan manfaat bagi kesehatan.
“Kalau dikonsumsinya setelah makan (utama), sebenarnya baik juga. Sebab kandungan air dalam buah dapat membersihkan alat pencernaan, mulai dari mulut, tenggorokan, hingga usus,” ujarnya.

Kendati demikian, Christine mengingatkan, jika setelah makan jadi pilihan waktu untuk mengonsumsi buah-buahan, tentu tidak bisa segera dilakukan. Sebab momentum yang baik adalah tiga jam setelah santapan utama tuntas masuk perut.
Hal ini dilakukan dengan tujuan mengosongkan lambung telebih dahulu. Selain itu, agar makanan yang sudah masuk bisa dicerna dengan sempurna, karena fungsi buah saat itu adalah pembersih alat pencernaan.

Yang berkembang di Indonesia, masyarakat menempatkan buah sebagai pencuci mulut.
Selain itu, posisi buah juga “ditasbihkah” untuk dikonsumsi setelah makan, karena dalam menu pun diposisikan seperti itu juga. Mengenai sebutannya sebagai pencuci mulut, Christine menuturkan, ‘stempel’ itu melekat lantaran kandungan air dalam buah cukup tinggi.

Namun dia mengakui, walaupun dikonsumsi sesudah makan, buah yang masuk tidak akan memberikan pengaruh negatif . Dia menyarankan sebaiknya buah dikonsumsi sebelum makan utama, bukan sesudahnya. Alasannya, kandungan zat gizi dalam buah dapat lebih banyak terserap oleh tubuh secara maksimal. “Ini juga bagus bagi yang sedang  diet. (bbs)

Buah itu pencuci mulut atau makanan pembuka? Bagi banyak orang di Indonesia, buah kerap diposisikan sebagai pencuci mulut yang disantap setelah mengonsumsi hidangan utama atau makan berat. Padahal,  jauh lebih baik jika buah dikonsumsi sebelumnya.

Pada prinsipnya memang, kata ahli gizi Christine Natalie, buah hanyalah pelengkap dalam menu makanan. Mau disantap sebelum atau sesudah, buah tetap memberikan manfaat bagi kesehatan.
“Kalau dikonsumsinya setelah makan (utama), sebenarnya baik juga. Sebab kandungan air dalam buah dapat membersihkan alat pencernaan, mulai dari mulut, tenggorokan, hingga usus,” ujarnya.

Kendati demikian, Christine mengingatkan, jika setelah makan jadi pilihan waktu untuk mengonsumsi buah-buahan, tentu tidak bisa segera dilakukan. Sebab momentum yang baik adalah tiga jam setelah santapan utama tuntas masuk perut.
Hal ini dilakukan dengan tujuan mengosongkan lambung telebih dahulu. Selain itu, agar makanan yang sudah masuk bisa dicerna dengan sempurna, karena fungsi buah saat itu adalah pembersih alat pencernaan.

Yang berkembang di Indonesia, masyarakat menempatkan buah sebagai pencuci mulut.
Selain itu, posisi buah juga “ditasbihkah” untuk dikonsumsi setelah makan, karena dalam menu pun diposisikan seperti itu juga. Mengenai sebutannya sebagai pencuci mulut, Christine menuturkan, ‘stempel’ itu melekat lantaran kandungan air dalam buah cukup tinggi.

Namun dia mengakui, walaupun dikonsumsi sesudah makan, buah yang masuk tidak akan memberikan pengaruh negatif . Dia menyarankan sebaiknya buah dikonsumsi sebelum makan utama, bukan sesudahnya. Alasannya, kandungan zat gizi dalam buah dapat lebih banyak terserap oleh tubuh secara maksimal. “Ini juga bagus bagi yang sedang  diet. (bbs)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/