30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Memahami Perbedaan Kanker dan Tumor

SERING kita mendengar istilah kanker dan tumor tetapi hanya sedikit orang saja yang benar-benar memahami apa perbedaan tumor dan kanker itu. Sebelum mengetahui tentang kedua hal itu, kita harus mengetahui tentang Neoplasma yang berarti pertumbuhan baru atau masa abnormal jaringan yang pertumbuhannya berlebihan dan tidak terkoordinasi.

Hal inilah yang coba diterangkan oleh dokter Patologi Anatomi, Delyuzar kepada Sumut Pos, Jumat (10/5). “Neoplasma berperilaku seperti parasit dan bersaing dengan sel dan jaringan normal untuk memenuhi kebutuhan metaboliknya dan dalam penggunaan istilah kedokteran yang umum, neoplasma sering disebut sebagai tumor dan ilmu tentang tumor disebut dengan onkologi. Dalam onkologi, pembagian neoplasma menjadi kategori jinak dan ganas,” katanya.

Lanjutnya, pada umumnya morfologi klinis tumor jinak tampak berbatas tegas dan permukaannya licin dan secara histopatologi jaringan tumor jinak terlihat seperti sel yang normal dari mana sel tersebut berasal dan mengalami pertumbuhan yang lambat. “Tumor jinak ini tidak bermetastasis. Ciri-cirinya, pertumbuhannya lambat, mirip sama jaringan asalnya, berbatas tegas, bersimpai dan pertumbuhannya bersifat ekspansif, tidak menguasai jaringan disekitarnya dan tidak bermetastasis,” katanya.

Sedangkan tumor ganas, terdiri dari sel-sel yang tidak lagi mirip dengan sel normal jaringan asalnya dan berpotensi untuk menginvasi jaringan sekitarnya juga melakukan metastasis. “Ciri-cirinya, mengalami peningkatan ukuran yang lebih cepat, kurangnya diferensiasi dan dapat melakukan metastasis ke organ yang jauh.  Tumor ganas ini tersebutlah yang juga dikatakan dengan Kanker,” ujarnya.

Lanjutnya, penyebab tumor jinak belum diketahui secara pasti, tetapi hubungan terhadap kelainan kromosom sebagai penyebabnya telah diteliti pada sebagian tumor. “Melalui penelitian, penyebab tumor jinak berupa mutasi tumor suppressor gene yang dinamakan APC. Penyebab eksternal neoplasma jinak berupa virus spesifik. Seperti virus papilloma. Jenis spesifik virus ini, yakni Human Papilloma virus (HPV) dan dapat menyebabkan kutil pada kulit dan genital, serta papiloma pada laring,” katanya.

Tambahnya, secara umum, sel-sel tumor epital jinak memiliki morfologi yang sedikit berbeda dari sel normal. “Tumor jinak yang berasal dari mesenkim, seperti tumor dan jaringan lemak (lipoma), otot lunak (leiomioma) atau jaringan konektof (fibroma) dapat dinilai dengan biopsi,” ujarnya.

Sifat atau prilaku tumor jinak ini dapat mengalami regresi spontan, misalnya leiomioma uteri pada usia tua. “Kebanyakan tumor jinak ini tidak mengecil tetapi dapat mencapai ukuran sebenarnya dan kemudian akan berhenti tumbuh atau berlanjut pertumbuhannya secara berlahan-lahan. Meskipun jarang terjadi, tumor jinak dapat berkembang menjadi tumor ganas, misalnya polip kolon yang akan berkembang menjadi kanker kolon,” ujarnya.

Sedangkan tumor ganas, penyebabnya dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yakni faktor lingkungan, faktor herediter, usia dan perubahan DNA. “Faktor lingkungan terbagi atas 2 faktor, eksternal dan internal. “Faktor eksternal berupa bahan kimia seperti rokok atau kanker paru, alfatoxin (kanker hati), virus onkogenik, seperti Human Papilloma Virus (kanker mulut rahim) dan radiasi seperti sinar UV atau kanker kulit. Sedangkan faktor internal berupa estrogen yang dapat menyebabkan kanker payudara,” katanya.

Faktor herediter, tambahnya karena hilang atau rusaknya kromosom anti onkogen yang mengendalikan pertumbuhan. Selanjutnya  usia, dimana usia tua lebih sering mengalami pertumbuhan neoplasma oleh karena tidak adanya mekanisme kontrol yang efektif dan terakhir adalah perubahan DNA, seperti mutasi atau kerusakan DNA sel.

Kanker dapat ditemukan dihampir semua jaringan dalam organ tubuh manusia, mulai dari kaki sampai kepala. “Apabila kanker terjadi di permukaan tubuh yang kelihatan bisa sering diketahu dari awal. Tapi kalau terjadi di dalam tubuh, sering terlambat diatasi. Sehingga masyarakat harus bisa memeriksakan diri atau kesehatan setiap hari,” ujarnya.

Penyebab kanker, lanjutnya, sering karena hal sepele. Baik itu dari pola hidup yang tidak sehat, kurang olahraga, meroko dan pola makan yang tidak sehat. “Kanker itu ada kanker mata, hidung, mulut, telinga, otak, lidah, payudara, darah, kulit, limpa, tulang, lambung, usus, hati, anus, saluran empedu, ginjal, paru-paru, tenggorokan, serviks, prostat, vagina, penis dan testis,” katanya. (Mag-13)

SERING kita mendengar istilah kanker dan tumor tetapi hanya sedikit orang saja yang benar-benar memahami apa perbedaan tumor dan kanker itu. Sebelum mengetahui tentang kedua hal itu, kita harus mengetahui tentang Neoplasma yang berarti pertumbuhan baru atau masa abnormal jaringan yang pertumbuhannya berlebihan dan tidak terkoordinasi.

Hal inilah yang coba diterangkan oleh dokter Patologi Anatomi, Delyuzar kepada Sumut Pos, Jumat (10/5). “Neoplasma berperilaku seperti parasit dan bersaing dengan sel dan jaringan normal untuk memenuhi kebutuhan metaboliknya dan dalam penggunaan istilah kedokteran yang umum, neoplasma sering disebut sebagai tumor dan ilmu tentang tumor disebut dengan onkologi. Dalam onkologi, pembagian neoplasma menjadi kategori jinak dan ganas,” katanya.

Lanjutnya, pada umumnya morfologi klinis tumor jinak tampak berbatas tegas dan permukaannya licin dan secara histopatologi jaringan tumor jinak terlihat seperti sel yang normal dari mana sel tersebut berasal dan mengalami pertumbuhan yang lambat. “Tumor jinak ini tidak bermetastasis. Ciri-cirinya, pertumbuhannya lambat, mirip sama jaringan asalnya, berbatas tegas, bersimpai dan pertumbuhannya bersifat ekspansif, tidak menguasai jaringan disekitarnya dan tidak bermetastasis,” katanya.

Sedangkan tumor ganas, terdiri dari sel-sel yang tidak lagi mirip dengan sel normal jaringan asalnya dan berpotensi untuk menginvasi jaringan sekitarnya juga melakukan metastasis. “Ciri-cirinya, mengalami peningkatan ukuran yang lebih cepat, kurangnya diferensiasi dan dapat melakukan metastasis ke organ yang jauh.  Tumor ganas ini tersebutlah yang juga dikatakan dengan Kanker,” ujarnya.

Lanjutnya, penyebab tumor jinak belum diketahui secara pasti, tetapi hubungan terhadap kelainan kromosom sebagai penyebabnya telah diteliti pada sebagian tumor. “Melalui penelitian, penyebab tumor jinak berupa mutasi tumor suppressor gene yang dinamakan APC. Penyebab eksternal neoplasma jinak berupa virus spesifik. Seperti virus papilloma. Jenis spesifik virus ini, yakni Human Papilloma virus (HPV) dan dapat menyebabkan kutil pada kulit dan genital, serta papiloma pada laring,” katanya.

Tambahnya, secara umum, sel-sel tumor epital jinak memiliki morfologi yang sedikit berbeda dari sel normal. “Tumor jinak yang berasal dari mesenkim, seperti tumor dan jaringan lemak (lipoma), otot lunak (leiomioma) atau jaringan konektof (fibroma) dapat dinilai dengan biopsi,” ujarnya.

Sifat atau prilaku tumor jinak ini dapat mengalami regresi spontan, misalnya leiomioma uteri pada usia tua. “Kebanyakan tumor jinak ini tidak mengecil tetapi dapat mencapai ukuran sebenarnya dan kemudian akan berhenti tumbuh atau berlanjut pertumbuhannya secara berlahan-lahan. Meskipun jarang terjadi, tumor jinak dapat berkembang menjadi tumor ganas, misalnya polip kolon yang akan berkembang menjadi kanker kolon,” ujarnya.

Sedangkan tumor ganas, penyebabnya dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yakni faktor lingkungan, faktor herediter, usia dan perubahan DNA. “Faktor lingkungan terbagi atas 2 faktor, eksternal dan internal. “Faktor eksternal berupa bahan kimia seperti rokok atau kanker paru, alfatoxin (kanker hati), virus onkogenik, seperti Human Papilloma Virus (kanker mulut rahim) dan radiasi seperti sinar UV atau kanker kulit. Sedangkan faktor internal berupa estrogen yang dapat menyebabkan kanker payudara,” katanya.

Faktor herediter, tambahnya karena hilang atau rusaknya kromosom anti onkogen yang mengendalikan pertumbuhan. Selanjutnya  usia, dimana usia tua lebih sering mengalami pertumbuhan neoplasma oleh karena tidak adanya mekanisme kontrol yang efektif dan terakhir adalah perubahan DNA, seperti mutasi atau kerusakan DNA sel.

Kanker dapat ditemukan dihampir semua jaringan dalam organ tubuh manusia, mulai dari kaki sampai kepala. “Apabila kanker terjadi di permukaan tubuh yang kelihatan bisa sering diketahu dari awal. Tapi kalau terjadi di dalam tubuh, sering terlambat diatasi. Sehingga masyarakat harus bisa memeriksakan diri atau kesehatan setiap hari,” ujarnya.

Penyebab kanker, lanjutnya, sering karena hal sepele. Baik itu dari pola hidup yang tidak sehat, kurang olahraga, meroko dan pola makan yang tidak sehat. “Kanker itu ada kanker mata, hidung, mulut, telinga, otak, lidah, payudara, darah, kulit, limpa, tulang, lambung, usus, hati, anus, saluran empedu, ginjal, paru-paru, tenggorokan, serviks, prostat, vagina, penis dan testis,” katanya. (Mag-13)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/