32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Lavender dan Melati, Tumbuhan Pengusir Nyamuk

MEDAN – Nyamuk merupakan salah satu binatang yang sangat menganggu bagi manusia. Selain menimbulkan rasa gatal, hewan yang bersayap ini juga menularkan virus, terutama bagi anak-anak.

Demam berdarah, penyakit demam yang dapat menimbulkan kematian ini, pada umumnya menyerang anak-anak. Berbagai upaya dilakukan orangtua, agar anak terhindar dari penyakit pemecah trambosit ini.

Nah, untuk menghindari perkembangan nyamuk, selain membersihkan tempat penampungan air, hal lain yang bisa dilakukan seorang ibu adalah menanam tumbuhan yang dapat mengusir nyamuk. “Untuk mengusir nyamuk, tanaman yang cocok adalah yang memiliki harum yang tajam,” ujar dr. Rita Kusriastuti, dalam acara Peringatan Hari Demam Berdarah Nasional di Amaliun Hall Medan (15/6) kemarin.

Menurut sang dokter, tumbuhan yang cocok seperti Lavender, Bunga Taik Ayam, Melati, dan lainnya. “Nyamuk tidak senang dengan tumbuhan yang harumnya sangat tajam,” ujarnya. Selain tanaman yang harumnya tajam, salah satu cara untuk menghilangkan nyamuk adalah memlihara ikan cupang (laga) di bak mandi. Karena ikan ini, menu utamanya adalah jentik nyamuk. “Cukup 1 ikan dipelihara di bak. Agar jentik nyamuk tidak dapat berkembang biak,” ungkap sang dokter yang juga berperan Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2). Menjaga kebersihan rumah dan diri adalah faktor penting untuk menjaga diri dari penyakit. Karena itu, setiap wadah yang dapat menampung air, harus dibersihkan setiap waktu.

Nah, bila ada anak atau anggota keluarga yang akan terkena virus ini, tidak perlu panik. Karena pada umumnya, penyakit ini mengenai trombosit darah, yang mengakibatkan penderitanya kekurangan air. “Karena itu penderita DBD (Demam Berdarah) membutuhkan banyak minum,” ungkap Rita. Jadi, apapun jenis minuman tersebut tidak masalah.

Saat digigit nyamuk, belum tentu demam  langsung terjadi.  Bila sudah ada yang terkena DBD di sekitar kita, maka ada kemungkinan nyamuk telah berkembang biak. “10 hari setelah berkembang biak, nyamuk akan mudah menggigit dan mengambil korban,” tambah Rita. (ram)

MEDAN – Nyamuk merupakan salah satu binatang yang sangat menganggu bagi manusia. Selain menimbulkan rasa gatal, hewan yang bersayap ini juga menularkan virus, terutama bagi anak-anak.

Demam berdarah, penyakit demam yang dapat menimbulkan kematian ini, pada umumnya menyerang anak-anak. Berbagai upaya dilakukan orangtua, agar anak terhindar dari penyakit pemecah trambosit ini.

Nah, untuk menghindari perkembangan nyamuk, selain membersihkan tempat penampungan air, hal lain yang bisa dilakukan seorang ibu adalah menanam tumbuhan yang dapat mengusir nyamuk. “Untuk mengusir nyamuk, tanaman yang cocok adalah yang memiliki harum yang tajam,” ujar dr. Rita Kusriastuti, dalam acara Peringatan Hari Demam Berdarah Nasional di Amaliun Hall Medan (15/6) kemarin.

Menurut sang dokter, tumbuhan yang cocok seperti Lavender, Bunga Taik Ayam, Melati, dan lainnya. “Nyamuk tidak senang dengan tumbuhan yang harumnya sangat tajam,” ujarnya. Selain tanaman yang harumnya tajam, salah satu cara untuk menghilangkan nyamuk adalah memlihara ikan cupang (laga) di bak mandi. Karena ikan ini, menu utamanya adalah jentik nyamuk. “Cukup 1 ikan dipelihara di bak. Agar jentik nyamuk tidak dapat berkembang biak,” ungkap sang dokter yang juga berperan Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2). Menjaga kebersihan rumah dan diri adalah faktor penting untuk menjaga diri dari penyakit. Karena itu, setiap wadah yang dapat menampung air, harus dibersihkan setiap waktu.

Nah, bila ada anak atau anggota keluarga yang akan terkena virus ini, tidak perlu panik. Karena pada umumnya, penyakit ini mengenai trombosit darah, yang mengakibatkan penderitanya kekurangan air. “Karena itu penderita DBD (Demam Berdarah) membutuhkan banyak minum,” ungkap Rita. Jadi, apapun jenis minuman tersebut tidak masalah.

Saat digigit nyamuk, belum tentu demam  langsung terjadi.  Bila sudah ada yang terkena DBD di sekitar kita, maka ada kemungkinan nyamuk telah berkembang biak. “10 hari setelah berkembang biak, nyamuk akan mudah menggigit dan mengambil korban,” tambah Rita. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/