31.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Agincourt Resources Luncurkan Program Pengembangan SMK Pertanian di Tapsel

BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – Untuk menciptakan sumber daya manusia berkualitas di bidang pertanian, pengelola Tambang Emas Martabe, PT Agincourt Resources (PTAR), meluncurkan Program Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian Terpadu di Kecamatan Batangtoru dan Kecamatan Muara Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara. Dana yang digelontorkan PTAR untuk program tersebut pada tahun pertama mencapai Rp 900 juta.

PTAR menggandeng Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Pertanian Cianjur untuk melaksanakan program tersebut selama 3 tahun. Program Pengembangan SMK Pertanian Terpadu di Batangtoru dan Muara Batangtoru merupakan program perdana BBPPMPV Pertanian se-Sumatra Utara.

General Manager Operations PTAR, Rahmat Lubis, menekankan pendidikan adalah kunci pembangunan masyarakat yang berkelanjutan dan penting bagi aspirasi masyarakat setempat untuk masa depan anak dan cucu mereka. PTAR meyakini perluasan akses dan mutu pendidikan akan mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Tapanuli Selatan.

Program Pengembangan SMK Pertanian merupakan bentuk komitmen PTAR untuk terus berperan serta meningkatkan dunia pendidikan yang dapat memberi manfaat ke masyarakat sekitar tambang. Pelaksanaan program diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU) antara BBPPMPV Pertanian, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sidimpuan, dan PTAR yang digelar di SMKN 1 Batangtoru, pada Senin, 20 Juni 2022.

Community Development Manager PTAR, Rohani Simbolon, mengatakan dengan dukungan PTAR, pemerintah, dan keseriusan sekolah, Program Pengembangan SMK Pertanian dapat mencetak lulusan berkualitas tinggi di sektor pertanian yang dapat menjadi aset daerah. “Kami yakin program ini akan membantu mempersiapkan SMK Pertanian Terpadu untuk menjadi sentra pendidikan dan pelatihan vokasi bidang pertanian, khususnya di Tapanuli Selatan,” kata Rohani.

Program Pengembangan SMK Pertanian merupakan wujud dukungan PTAR menyokong program pemerintah dalam mengembangkan pendidikan kejuruan yang selaras dengan kompetensi kebutuhan pengguna lulusan, yakni Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja (Dudika).

Selain itu, upaya untuk mendorong peningkatan perekonomian dan pendidikan masyarakat sekitar tambang, salah satunya Program Pengembangan SMK Pertanian ini, selaras dengan mandat dari Rencana Induk Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (RIPPM). Program ini menyasar tiga keahlian di SMKN 1 Batangtoru dan SMKN 1 Muara Batangtoru, yakni Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian, Agribisnis Tanaman Perkebunan, dan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Koordinator Bidang Program, Data, dan Kemitraan BBPPMPV Pertanian, Iip Ichsanudin, mengatakan program ini bermanfaat dalam mengembangkan SDM yang unggul dan berkualitas di bidang pertanian. Kecukupan SDM merupakan investasi daerah dan negara, sekaligus fondasi mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Sementara itu, Plt. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Padangsidimpuan, Benny Damanik, mengatakan Program Pengembangan SMK Pertanian Terpadu dapat menjadi solusi atas masalah yang dihadapi di Tapanuli Selatan, yakni terbatasnya kemampuan bertani terutama di kalangan anak muda. (rel/han)

BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – Untuk menciptakan sumber daya manusia berkualitas di bidang pertanian, pengelola Tambang Emas Martabe, PT Agincourt Resources (PTAR), meluncurkan Program Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian Terpadu di Kecamatan Batangtoru dan Kecamatan Muara Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara. Dana yang digelontorkan PTAR untuk program tersebut pada tahun pertama mencapai Rp 900 juta.

PTAR menggandeng Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Pertanian Cianjur untuk melaksanakan program tersebut selama 3 tahun. Program Pengembangan SMK Pertanian Terpadu di Batangtoru dan Muara Batangtoru merupakan program perdana BBPPMPV Pertanian se-Sumatra Utara.

General Manager Operations PTAR, Rahmat Lubis, menekankan pendidikan adalah kunci pembangunan masyarakat yang berkelanjutan dan penting bagi aspirasi masyarakat setempat untuk masa depan anak dan cucu mereka. PTAR meyakini perluasan akses dan mutu pendidikan akan mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Tapanuli Selatan.

Program Pengembangan SMK Pertanian merupakan bentuk komitmen PTAR untuk terus berperan serta meningkatkan dunia pendidikan yang dapat memberi manfaat ke masyarakat sekitar tambang. Pelaksanaan program diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU) antara BBPPMPV Pertanian, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sidimpuan, dan PTAR yang digelar di SMKN 1 Batangtoru, pada Senin, 20 Juni 2022.

Community Development Manager PTAR, Rohani Simbolon, mengatakan dengan dukungan PTAR, pemerintah, dan keseriusan sekolah, Program Pengembangan SMK Pertanian dapat mencetak lulusan berkualitas tinggi di sektor pertanian yang dapat menjadi aset daerah. “Kami yakin program ini akan membantu mempersiapkan SMK Pertanian Terpadu untuk menjadi sentra pendidikan dan pelatihan vokasi bidang pertanian, khususnya di Tapanuli Selatan,” kata Rohani.

Program Pengembangan SMK Pertanian merupakan wujud dukungan PTAR menyokong program pemerintah dalam mengembangkan pendidikan kejuruan yang selaras dengan kompetensi kebutuhan pengguna lulusan, yakni Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja (Dudika).

Selain itu, upaya untuk mendorong peningkatan perekonomian dan pendidikan masyarakat sekitar tambang, salah satunya Program Pengembangan SMK Pertanian ini, selaras dengan mandat dari Rencana Induk Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (RIPPM). Program ini menyasar tiga keahlian di SMKN 1 Batangtoru dan SMKN 1 Muara Batangtoru, yakni Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian, Agribisnis Tanaman Perkebunan, dan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Koordinator Bidang Program, Data, dan Kemitraan BBPPMPV Pertanian, Iip Ichsanudin, mengatakan program ini bermanfaat dalam mengembangkan SDM yang unggul dan berkualitas di bidang pertanian. Kecukupan SDM merupakan investasi daerah dan negara, sekaligus fondasi mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Sementara itu, Plt. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Padangsidimpuan, Benny Damanik, mengatakan Program Pengembangan SMK Pertanian Terpadu dapat menjadi solusi atas masalah yang dihadapi di Tapanuli Selatan, yakni terbatasnya kemampuan bertani terutama di kalangan anak muda. (rel/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/