Site icon SumutPos

PP-IPK Bentrok Susulan, Medan Siaga 1

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Polisi meminta warga menjauh setelah insiden pelemparan pos dengan batu yang dilakukan oleh anggota organisasi kepemudaan (OKP) di Jalan Juanda Medan, Minggu (31/1). Upaya tersebut guna mengantisipasi hal yang tak diinginkan pasca bentroknya dua organisasi kepemudaan (OKP) di Medan.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Polisi meminta warga menjauh setelah insiden pelemparan pos dengan batu yang dilakukan oleh anggota organisasi kepemudaan (OKP) di Jalan Juanda Medan, Minggu (31/1). Upaya tersebut guna mengantisipasi hal yang tak diinginkan pasca bentroknya dua organisasi kepemudaan (OKP) di Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bentrok dua organisasi kepemudaan (OKP) Pemuda Pancasila (PP) dan Ikatan Pemuda Karya (IPK) kembali terjadi, Minggu (31/1) siang di sejumlah lokasi. Di antaranya terjadi di Jalan Glugur, Jalan Juanda, Jalan Gatot Subroto, Jalan Jamin Ginting, dan Jalan Sisingamangaraja. Dalam bentrokan tersebut, sejumlah anggota kedua OKP tersebut langsung diamankan ke Mapolresta Medan.

Sebelum bentrokkan itu terjadi, MPC PP Kota Medan menggelar pelantikan pengurus periode 2015-2019 di Lapangan Benteng Medan, Minggu (31/1) siang. Aparat polisipun melakukan pengamanan super ketat. Kapoldasu Irjen Drs Ngadino SH MM, Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewyk Pusung, Kapolresta Medan Kombes Mardiaz serta, Kapolsek Medan Baru Kompol Ronni N Sidabutar, Kasat Lantas Kompol Rudi Silaen dan jajaran polisi lainnya stand by di lokasi acara untuk melakukan pengamanan.

Demi keamanan acara, Kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap setiap kader PP yang datang ke acara pelantikan. Dalam sweeping di acara tersebut, polisi berhasil mengamankan kader PP yang kedapatan membawa senjata tajam (sajam) jenis kelewang,dan langsung diamankan pihak petugas.

Namun sempat terjadi keributan di Jalan Pengadilan, tepat di depan Lapangan Benteng. Saat itu, polisi yang melakukan penggeledahan, mendapati seorang pria mengenakan baju loreng orange-hitam, membawa sebilah belati. Polisi langsung mengamankan pria yang mengenakan topi itu. Namun, sejumlah rekan pria itu, tiba-tiba datang menarik paksa pria itu, sehingga terjadi saling tarik dan dorong.

“Senjatanya saja diambil Pak. Orangnya jangan dibawa juga,” ungkap puluhan pria beratribut PP itu pada Polisi.

Mendengar pernyataan dan sikap puluhan pria beratribut PP itu, Polisi bertindak semakin tegas. Pria yang didapati membawa sebilah belati itu, langsung dimasukkan ke dalam mobil, untuk dibawa ke Polresta Medan.

Puluhan pria beratribut PP lainnya, terus berusaha menyelamatkan rekan mereka itu. Saat itulah, entah siapa memulai, puluhan pria beratribut PP saling tolak, tarik, bahkan pukul dengan personel Polisi yang melakukan pengamanan. Namun, akhirnya situasi dapat terkendali setelah pria yang kedapatan membawa sebilah belati itu, berhasil dibawa pergi, disusul sejumlah pria yang disebut sebagai petinggi PP, datang dan langsung menenangkan puluhan pria beratribut PP itu.

Tak berapa lama, pihak kepolisian juga mendapati kader PP yang membawa senjata api (jenis air gun) yang diketahui bernama Endar Muda Lubis yang merupakan Penasehat PAC MEDAN Barat. Pria yang diketahui berprofesi sebagai dokter gigi itupun langsung diboyong ke Polresta Medan untuk di mintai keterangan.

Tak hanya itu, polisi juga mendapati kader PP yang kedapatan membawa narkoba jenis sabu bernama Surya Putra. Ia pun langsung diamankan ke Polsek Medan Baru. Di tempat itu, polisi juga mengamankan satu unit sepeda motor yang tidak dilengkapi surat-surat.

Bersamaan dengan berlangsungnya acara pelantikan, bentrokan pecah di perempatan Jalan Glugur, Medan Barat. Ratusan massa PP yang akan menghadiri pelantikan Majelis Pimpinan Cabang (MPC) PP Kota Medan di Lapangan Benteng, menyerang pos IPK di Jalan Putri Hijau, Glugur.

Namun bentrokan tidak sempat meluas karena ratusan personel polisi bersenjata lengkap yang berjaga di persimpangan itu langsung bertindak tegas. Seluruh anggota PP berseragam lengkap yang memulai aksi penyerangan diamankan.

Truk Colt Diesel yang digunakan untuk mengangkut anggota PP lalu digeledah. Ternyata di dalam bak truk ditemukan banyak batu dan puluhan senjata tajam jenis klewang dan samurai. Seluruh anggota PP lalu digiring dan diamankan ke Mapolresta Medan.

“Ya, anggota PP, ada ratusan yang diamankan tadi, sekarang suasana sudah kondusif,” kata Kanit Reskrim Polsek Medan Barat AKP Oscar S Setjo saat dikonfirmasi wartawan.

Meski tidak sampai jatuh korban jiwa dan berlangsung sebentar, bentrokan itu membuat resah dan takut masyarakat, khusus warga sekitar bentrokan, dan juga pengendara yang melintas. Situasi dapat dikendalilan dan kembali aman setelah puluhan personel Polisi melakukan tindakan tegas.

Informasi lain diterima Sumut Pos, bentrokan itu bermula ketika sekitar 92 pria beratribut PP dari kawasan Medan Utara, melintas di lokasi bentrokan. Mereka bermaksud menghadiri Pelantikan Ketua MPC Kota Medan yang digelar di Lapangan Benteng Medan. Namun saat itu juga, sejumlah pria beratribut IPK, melintas bermaksud melayat ke rumah almarhum Monang Hutabarat (45) yang tewas dalam bentrokan di Jalan MH Thamrin, Sabtu (30/1) kemarin.

“Tiba-tiba saja mereka saling serang dengan saling melempar batu,” ucap seorang warga di sekitar lokasi bentrokan yang enggan namanya dituliskan dengan alasan takut.

Lebih lanjut, pria berkaos putih itu menyebutkan, Polisi langsung melerai paksa kedua kubu yang sedang bertikai itu. Bahkan, disebutnya jika Polisi mengejar lalu menangkap puluhan pria mengenakan atribut PP.

Namun sebelum dibawa pergi dengan mobil Dalmas, Polisi memerintahkan puluhan pria yang diamankan itu, melepas atribut yang mereka pakai. Selanjutnya puluhan pria yang diamankan ke Mapolresta Medan, diberikan hukuman seperti berjalan jongkok dan tiarap.

“Dengan tidak lagi memakai baju, hanya pakai celana, katanya dibawa ke Mapolresta Medan mereka itu, ” ujar pria itu mengakhiri.

Usai acara pelantikan, bentrokan PP dan IPK kembali pecah di Jalan Juanda, Medan Kota. Berdasarkan informasi yang diterima di lokasi bentrokan, kejadian bermula saat puluhan pria mengenakan atribut PP, melintas dengan mengendarai sepeda motor dan angkutan umum yang dicarter setelah selesai menghadiri pelantikan.

Namun, saat melintas di depan posko IPK, puluhan orang beratribut PP itu, menggeber sepeda motor, sembari mengolok-olok. Seketika orang yang berada di dalam posko IPK itu keluar dan kemudian melakukan penyerangan.

“Karena dilihat orang itu kalau orang IPK sedikit, mereka melawan. Lalu mereka parkir kendaraan mereka di pinggir jalan, perempatan Jalan Juanda dan Jalan Brigjen Katamso,” ungkap seorang warga yang diwawancarai Sumut Pos di Jalan Juanda.

Lebih lanjut, disebut pria mengaku bernama Abi itu, terjadi saling lempar antar puluhan pria beratribut PP dengan sejumlah pria yang beratribut IPK. Namun, kejadian itu tidak berlangsung lama, karena puluhan pria beratribut PP, melarikan diri setelah melihat lebih banyak lagi pria beratribut IPK, datang. Terlebih, disebut Abi jika puluhan personel Polisi datang ke lokasi bentrokan.

Hal ini juga diakui Kasat Lantas Polresta Medan Kompol Rudi Silaen yang berada di lokasi pelemparan di Jalan Juanda tersebut.

“Iya, tadi memang ada bentrok, kader PP yang pulang dari pelantikan di Lapangan Benteng, lewat di lokasi, trus dilempari, diduga orang IPK, tapi langsung bisa di atasi Kapolsek Medan Baru karena sempat mengeluarkan tiga kali tembakan ke udara untuk mensterilkan lokasi” ujar Rudi Silaen.

Tidak sampai di situ. Bentrokan kedua OKP itu, dikabarkan juga terjadi di Jalan Gatot Subroto, Jalan Jamin Ginting, Jalan Sisingamangaraja. Namun, kejadian itu tak berlangsung lama.

Puluhan pria mengenakan atribut PP hendak pergi atau pulang pelantikan di Lapangan Benteng, lalu bertemu puluhan pria beratribut IPK. Setelah itu, seketika antar puluhan pria itu, terlibat bentrok dengan saling lempar batu saja.

Pantauan Sumut Pos di Mapolresta Medan, terlihat pria beratribut PP yang kedapatan membawa senjata tajam di depan Lapangan Benteng itu, dimasukkan ke gedung Satuan Reserse Kriminal Polresta Medan. Tampak pria itu, digabungkan dengan empat pria beratribut PP yang diamankan karena juga kedapatan membawa senjata tajam, saat penggeledahan di kawasan Perumnas Mandala.

Namun, pihak Kepolisian, masih belum menjelaskan detil data mereka yang kedapatan membawa senjata tajam. Begitu juga dengan tiga orang yang juga kedapatan membawa senjata tajam dan air gun. Termasuk puluhan pria yang juga beratribut PP yang juga kedapatan membawa senjata tajam saat penggeledahan di Jalan Sisingamangaraja, digabungkan di gedung Satreskrim Polresta Medan.

Selain itu, terlihat sekitar 92 pria tanpa mengenakan baju, dibariskan di halaman dalam Mapolresta Medan. Tampak mereka disuruh menyanyikan lagu “Padamu Negeri” dan beberapa lagu kebangsaan lainnya. Dalam bernyanyi itu, seorang pria yang juga bagian dari 92 pria itu, memimpin sebagai dirigen. Setelah itu, terlihat puluhan pria yang diamankan dari perempatan Jalan Glugur itu, diberi pengertian oleh dua pria yang dituakan dari mereka yang diketahui bernama Senen Suparjo dan Juhari Efendi.

“Kita jangan terpancing dengan keributan yang telah terjadi. Kita semua bersaudara. Sebagai Ormas, kita harus bermanfaat, ” ujar kedua pria yang sudah beruban itu, menirukan kata seorang personel Brimob yang berdiri di belakang kedua pria itu.

Sementara itu, Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Ngadino yang dikonfirmasi, mengatakan akan tetap memproses mereka yang didapati membawa senjata tajam. Dikatakan Kapolda, jika mereka yang membawa senjata tajam dan air gun itu dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 51. Dikatakan Kapoldasu, semua pelanggaran akan ditindak tegas pihaknya.

“Kedua organisai ini saya sampaikan kita akan tindak tegas pelangaran pidana. Kepada Ketua PP sudah saya sampaikan untuk tidak melakukan kejahatan. Motif akan kejadian kemarin masih belum jelas, yang jelas kemarin ada kelomok omas yang melintas dan terjadi lah bentrok di Jalan Thamrin,” tegasnya.

Jendral dengan dua bintang emas di pundaknya ini meminta semua masyarakat di Sumut khususnya Kota Medan, jangan mau diprovokasi.

“Siaga 1 di Sumut sampai saat ini belum kita cabut. Saya minta masyarakat agar jangan terpengaruh akan kejadian ini.” katanya kembali.

Kapoldasu juga mengatakan, salah satu pelaku penikaman yang menewaskan salah satu OKP sudah diamankan.

“Ada 30 orang saksi di Polda yang masih kita mintai keterangannya dan beberapa di Mapolresta Medan. Sementara tersangka sudah terindetifikasi. Total yang tewas ada 2 orang,” bebernya.

Ngadino juga mengatakan, tindakan tegas tetap akan dilakukan kepada kelompok OKP apabila membahayakan keselamatan petugas dan orang lain. Hal itu disampaikan Ngadino terkait bentrokan antara PP dengan IPK.

“Itu tindakan tegas bukan berarti ditembak. Mekanisme itu sudah ada. Protap kami ada. Ada tatanan-tananannya. Manakala itu tidak bisa diperingatkan, sampai membahayakan orang lain itu boleh (ditembak di tempat),” ungkap Ngadino, Minggu (31/1) sore.

Menurut Ngadino, untuk langkah tindakan tegas, seluruh personel kepolisian sudah memahami aturan mainnya. Kata Ngadino, aturan main itu sudah dijelaskan ke seluruh jajaran kepolisian.

“Masing-masing anggota sudah tahu. Ini kebetulan saya sudah sampaikan ke seluruh jajaran di Sumut. Dan masing-masing Kapolres sudah memberikan respons ke saya, untuk (kerusuhan) ini jangan sampai berkembang,” katanya.

Sementara Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Pol Dono Indarto mengaku sudah ada 10 orang lebih ditetapkan sebagai tersangka. Dikatakan Dono, jumlah itu diperkirakan akan bertambah, mengingat proses penyidikan masih berlanjut. Dijelaskan Dono, untuk kasus bentrok PP dan IPK, penyidikan ditangani Tim Gabungan Polda Sumut dan Polresta Medan.

“Lupa saya jumlah pastinya. Banyak tersangkanya. Kalau 10, lebih,” ungkap Dono sembari pergi meninggalkan Mapolresta Medan. (tim)

Exit mobile version