Site icon SumutPos

Beri Sinyal Kematian di Warung Pulsa

Jenazah Slamet (29), akhirnya dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) kawasan Batulapan, Jumat (28/2). Dia satu-satunya korban tewas dalam kecelakaan beruntun yang melibatkan 10 kendaraan di Simpang Cemara, Lubukpakam, Kamis (27/2) petang.

SYAHRIAL SIREGAR, Deliserdang

DUKA: Suasana rumah duka korban kecelakaan beruntun di Pagar Merbau, Jumat (28/2).//syahrial/sumut pos

Suasana duka masih menyelimuti rumah sederhana Slamet (29), di Dusun II, Desa Purwodadi, Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deliserdang.

Puluhan warga dan kerabat terdekat mengiringi jenazahnya saat dikebumikan kemarin. Slamet meninggalkan seorang istri dan tiga orang, masing-masing bernama Rial (5), Bunga (3), dan Anggun yang baru berusia dua bulan.

Semasa hidup, Slamet dikenal baik dan pandai bergaul. Dia bekerja sebagai tukang las bubut miliknya sendiri yang berlokasi di depan rumah. Jumaidi (45), paman korban yang tinggal berkelang satu rumah dari rumah duka menuturkan, semasa hidupnya korban dikenal sangat baik bermasyarakat dan tipe pekerja keras.

Hal itu terbukti, korban berhasil membuka bengkel las milik pribadi di samping tempat tinggal rumah milik mertuanya itu dengan memiliki anggota 4 orang. Bahkan korban juga menerima pelajar yang ingin melakukan praktik kerja lapangan (PKL) pada bengkelnya.

“Usaha mendiang ini sedang naik daun. Tapi semua itu tidak dapat dinikmatinya karena korban begitu cepat meninggalkan keluarga,” ujarnya.

Dikatakan Jumaidi, pada Kamis (27/2) pagi, korban yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara ini sempat mengisi pulsa ke rumah Jumaidi. Saat itu, korban bertemu dengan anaknya Jumaidi dan mengisi pulsa sebesar Rp10.000.

Setelah pulsa terisi, korban mengucapkan kepada anak Jumaidi, kalau dia mengisi pulsa untuk terakhir kalinya.

“Pas uangnya kan? Inipun terakhir abang ngisi pulsa. Dikirain anakku itu hanya omongan biasa saja. Ternyata sudah merupakan tanda-tanda akan meninggalkan kami,” kenang Jumaidi, menceritakan ucapan korban kepada anaknya.

Jumaidi menyebutkan, setelah mengisi pulsa, korban kemudian pergi ke daerah Perbaungan untuk
belanja kebutuhan bengkelnya sekaligus untuk membubut besi di Jalan Pematangsiantar-Lubukpakam.

Sebelum beranjak dari toko langganannya di Perbaungan, korban sempat mengundang pemilik toko untuk datang ke rumahnya pada malam hari karena teman-teman korban akan datang ke rumahnya dan bakal ramai.

“Rencananya korban mau belanja lagi ke Lubukpakam. Tapi, takdir berkata lain. Di Simpang Cemara, korban diseruduk tangki bermuatan CPO,” sebutnya.

Masih terkenang dalam benak Jumaidi, jika dua minggu lalu anak ketiga korban baru dilakukan acara pesta nyukur rambut. Selain itu, batu bata juga sudah disiapkannya untuk persiapan membangun rumahnya di Lorong Pringgan Desa Pasar Miring Kecamatan Pagar Merbau.

Erni, istri korban belum bisa ditanyai terkait kejadian yang dialami almarhum suaminya. Dia masih berduka dan masih bersedih dengan kejadian ini.

Di sisi lain, Kanit Laka Satlantas Polres Deliserdang, Iptu G Karokaro mengatakan kalau sopir truk tangki bermuatan CPO masih diburu keberadaannya. Dia juga sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dikenakan pasal 310 UU No 22 Tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan, karena kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.

“Masih kita buru. Dia sudah kita tetapkan sebagai tersangka. Setelah kita cek di Samsat, mobil tangki itu terdaftar atas nama PT Jahwa beralamat di Gampong Cot Tupah, Kabupaten Bireuen, Aceh,” kata Karokaro.

Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan. Semua kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah diamankan di Mako Satlantas Polres Deliserdang.

Sebagaimana diketahui, Slamet menjadi satu-satunya korban tewas, saat truk tangki bermuatan CPO nomor polisi BL 8946 ZY menyeruduk 9 kendaraan di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), Simpang Cemara, Lubukpakam, Kamis (27/2) petang.

Slamet tewas setelah sepeda motor Yamaha Mio BK 6707 MAD yang dikemudikannya dihantam truk CPO warna kuning dengan nomor polisi BL 8946 ZY. Jenazah sempat diotopsi di RSUD Deliserdang, sebelum akhirnya dibawa ke rumah duka. (rbb)

Exit mobile version