30 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Kenang Kematian Yesus dan Sebagai Wisata Rohani

Untuk merayakan kedatangan Paskah, Jemaat GBKP Runggun Perumnas Simalingkar menggelar prosesi Jalan Salib, Minggu (31/3) siang. Prosesi ini dilakukan untuk mengenang kematian Yesus Kristus, juga sebagai wisata rohani bagi jemaat gereja tersebut dan juga warga sekitarnya.

Deking Sembiring, Medan

DISALIB: Teaterikal Jalan Salib Yesus  diperankan Diaken Ruslan Tarigan  memangkul salib.//deking /SUMUT POS
DISALIB: Teaterikal Jalan Salib Yesus yang diperankan Diaken Ruslan Tarigan dengan memangkul salib.//deking /SUMUT POS

Prosesi perayaan Paskah ini dimulai dari sebuah tanah kosong di Gang Sederhana, Jalan Tembakau Raya. Dari lokasi itu, prosesi pun berjanjut ke Jalan Tembakau Raya. Di jalan tersebut, Diaken Ruslan Tarigan yang berperan sebagai Yesus memangkul salib menuju Jalan Pala Raya dan masuk ke Jalan Lada Raya, hingga gedung Gereja GBKP Runggun Simalingkar.

Dalam perjalanan membawa salib tersebut, Ruslan Tarigan beberapa kali terjatuh, seperti yang dialami Yesus. Tiba di Gereja GBKP Runggun Simalingkar, Jalan Lada Raya, Ruslan Tarigan disalibkan di tengah-tengah dua orang, yang berperan sebagai orang jahat. Meski sempat diguyur hujan deras, tapi tidak menyurutkan semangat jemaat GBKP Runggun Simalingkar untuk melakoni prosesi ini.

Usai melakoni proses penyaliban, Pendeta Agustinus Ginting pun memberikan khotbah singkat. Dalam khotbahnya, Pdt Agustinus Ginting mengatakan, prosesi jalan Salib ini merupakan satu pembelajaran bagi umat manusia. “Di sini kita sudah melihat bagaimana penderitaan Yesus dalam menyelamatkan umat manusia. Dia sudah menderita untuk mengampuni dosa-dosa kita,” katanya.

Dikatakan, Paskah ini merupakan suatu momentum untuk mengenang pengorbanan Yesus. Karena itu, dia mengajak semua umat manusia untuk tetap hidup dalam kebenaran. Kepada wartawan, dia mengatakan, prosesi ini digelar pada Hari Minggu agar umat bisa merasakan ketenangan dan bisa memberikan pembelajaran bagi seluruh masyarakat Perumnas Simalingkar.

Sementara, Ketua Pelayanan Paskah GBKP Runggun Simalingkar Benyamin Tarigan mengatakan, pihaknya sengaja menggelar prosesi Jalan Salib pada Minggu (31/3) agar masyarakat Perumnas Simalingkar bisa merasakan penderitaan Yesus dalam menyelamatkan umat manusia. “Selain itu, kita berharap agar prosesi ini bisa menjadi wisata rohani bagi seluruh warga sekitar Simalingkar ini,” tambahnya.

Untuk Jumat (29/3) lalu, pihaknya juga sudah memperingati hari kematian Yesus tersebut. Tapi, peringatan itu dilakukan hanya dengan menggelar kebaktian di gereja. Prosesi jalan salib ini memang sangat mengundang perhatian warga di sepanjang jalan yang dilewati. Arus lalulintas tidak mengalami kemacetan, karena petugas dari dari kepolisian dan Dinas Perhubungan telah sigap untuk mengatur lalulintas. (*)

Untuk merayakan kedatangan Paskah, Jemaat GBKP Runggun Perumnas Simalingkar menggelar prosesi Jalan Salib, Minggu (31/3) siang. Prosesi ini dilakukan untuk mengenang kematian Yesus Kristus, juga sebagai wisata rohani bagi jemaat gereja tersebut dan juga warga sekitarnya.

Deking Sembiring, Medan

DISALIB: Teaterikal Jalan Salib Yesus  diperankan Diaken Ruslan Tarigan  memangkul salib.//deking /SUMUT POS
DISALIB: Teaterikal Jalan Salib Yesus yang diperankan Diaken Ruslan Tarigan dengan memangkul salib.//deking /SUMUT POS

Prosesi perayaan Paskah ini dimulai dari sebuah tanah kosong di Gang Sederhana, Jalan Tembakau Raya. Dari lokasi itu, prosesi pun berjanjut ke Jalan Tembakau Raya. Di jalan tersebut, Diaken Ruslan Tarigan yang berperan sebagai Yesus memangkul salib menuju Jalan Pala Raya dan masuk ke Jalan Lada Raya, hingga gedung Gereja GBKP Runggun Simalingkar.

Dalam perjalanan membawa salib tersebut, Ruslan Tarigan beberapa kali terjatuh, seperti yang dialami Yesus. Tiba di Gereja GBKP Runggun Simalingkar, Jalan Lada Raya, Ruslan Tarigan disalibkan di tengah-tengah dua orang, yang berperan sebagai orang jahat. Meski sempat diguyur hujan deras, tapi tidak menyurutkan semangat jemaat GBKP Runggun Simalingkar untuk melakoni prosesi ini.

Usai melakoni proses penyaliban, Pendeta Agustinus Ginting pun memberikan khotbah singkat. Dalam khotbahnya, Pdt Agustinus Ginting mengatakan, prosesi jalan Salib ini merupakan satu pembelajaran bagi umat manusia. “Di sini kita sudah melihat bagaimana penderitaan Yesus dalam menyelamatkan umat manusia. Dia sudah menderita untuk mengampuni dosa-dosa kita,” katanya.

Dikatakan, Paskah ini merupakan suatu momentum untuk mengenang pengorbanan Yesus. Karena itu, dia mengajak semua umat manusia untuk tetap hidup dalam kebenaran. Kepada wartawan, dia mengatakan, prosesi ini digelar pada Hari Minggu agar umat bisa merasakan ketenangan dan bisa memberikan pembelajaran bagi seluruh masyarakat Perumnas Simalingkar.

Sementara, Ketua Pelayanan Paskah GBKP Runggun Simalingkar Benyamin Tarigan mengatakan, pihaknya sengaja menggelar prosesi Jalan Salib pada Minggu (31/3) agar masyarakat Perumnas Simalingkar bisa merasakan penderitaan Yesus dalam menyelamatkan umat manusia. “Selain itu, kita berharap agar prosesi ini bisa menjadi wisata rohani bagi seluruh warga sekitar Simalingkar ini,” tambahnya.

Untuk Jumat (29/3) lalu, pihaknya juga sudah memperingati hari kematian Yesus tersebut. Tapi, peringatan itu dilakukan hanya dengan menggelar kebaktian di gereja. Prosesi jalan salib ini memang sangat mengundang perhatian warga di sepanjang jalan yang dilewati. Arus lalulintas tidak mengalami kemacetan, karena petugas dari dari kepolisian dan Dinas Perhubungan telah sigap untuk mengatur lalulintas. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/