31 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Anus Dikorek untuk Keluarkan Tinja

Sejak Lahir tak Pernah Buang Air Besar

Perut Fatimah, bayi berusia 50 hari itu terlihat gembung. Pasalnya, sejak lahir anak dari pasangan Irwanto (40) dan Maruba Silalahi (42), warga Jalan Pelajar Gang Ria ini, belum pernah buang air besar.

Bagus Syahputra, Medan

Resah dengan kondisi anaknya, Maruba lantas membawa bayinya tersebut ke RSU Dr Pirngadi Medan.
“Dari lahir dia tidak pernah buang air besar. Sewaktu lahir, anak saya cuma mencret berwarna hitam, itupun sedikit,” jelas Maruba Menurut Maruba, sejak lahir anaknya hanya diberikan air susu ibu (ASI) saja, tidak pernah yang lain.
“Saya tidak tahu kenapa perutnya  gembung. Sejak lahir, saya lihat memang perutnya gembung.

Waktu itu, saya hanya menggosokkan minyak kayu putih ke perutnya dan terkadang saya hanya memanaskan daun jarak dan mengoleskan ke perutnya. Habis dioles, biasanya langsung kempesnya, tapi ini tidak,” jelasnya.
Saat ditanya penyebab anaknya tidak bisa buang air besar, Maruba mengaku tidak tahu. “Saya tidak tahu kok bisa begini. Waktu saya mengandung Fatimah, asupan makan saya normal, sering makan makanan yang bergizi serta melakukan kontrol kandungan di bidan dekat rumah,” bebernya.

Maruba juga mengaku tidak memiliki biaya jika bayi perempuannya itu harus dioperasi. Pasalnya, suaminya Irwanto, hanya bekerja sebagai tukang memungut barang-barang bekas (butut) yang sekarang berada di Rantauperapat. “Saya hanya bekerja sebagai tukang cuci dan setiap empat hari suami saya pulang. Uang yang kami dapat hanya bisa mencukupi hidup sehari-hari saja,” ungkapnya.

Sementara, di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU Dr Pirngadi Medan, Fatimah langsung mendapat perawatan dari tim medis. Lubang anus Fatimah dikorek. Pasalnya, lubang anus yang dimilki fatimah kecil sehingga tidak bisa mengeluarkan kotoran. Pengorekan lubang anus tersebut dilakukan agar Fatimah dapat mengeluarkan kotoran dari perutnya tanpa melalui proses operasi.

Fatimah sempat mendapat penanganan selama empat jam oleh ti medis.
“Lubang anus anak perempuan ini kecil, jadi penanganan cepat yang kita lakukan adalah pengorekan agar dia bisa mengeluarkan kotoron dari perutnya,” kata perawat yang menangani Fatimah.
Kini Fatimah berada di lantai empat RSU dr Pirngadi Medan. Keadaan bayi tersebut saat ini pucat dan lemas. “Tadi kata perawatnya, anak saya ini mau dikorek lagi lubang anusnya, agar kotorannya keluar lagi,” tandasnya.(*)

Sejak Lahir tak Pernah Buang Air Besar

Perut Fatimah, bayi berusia 50 hari itu terlihat gembung. Pasalnya, sejak lahir anak dari pasangan Irwanto (40) dan Maruba Silalahi (42), warga Jalan Pelajar Gang Ria ini, belum pernah buang air besar.

Bagus Syahputra, Medan

Resah dengan kondisi anaknya, Maruba lantas membawa bayinya tersebut ke RSU Dr Pirngadi Medan.
“Dari lahir dia tidak pernah buang air besar. Sewaktu lahir, anak saya cuma mencret berwarna hitam, itupun sedikit,” jelas Maruba Menurut Maruba, sejak lahir anaknya hanya diberikan air susu ibu (ASI) saja, tidak pernah yang lain.
“Saya tidak tahu kenapa perutnya  gembung. Sejak lahir, saya lihat memang perutnya gembung.

Waktu itu, saya hanya menggosokkan minyak kayu putih ke perutnya dan terkadang saya hanya memanaskan daun jarak dan mengoleskan ke perutnya. Habis dioles, biasanya langsung kempesnya, tapi ini tidak,” jelasnya.
Saat ditanya penyebab anaknya tidak bisa buang air besar, Maruba mengaku tidak tahu. “Saya tidak tahu kok bisa begini. Waktu saya mengandung Fatimah, asupan makan saya normal, sering makan makanan yang bergizi serta melakukan kontrol kandungan di bidan dekat rumah,” bebernya.

Maruba juga mengaku tidak memiliki biaya jika bayi perempuannya itu harus dioperasi. Pasalnya, suaminya Irwanto, hanya bekerja sebagai tukang memungut barang-barang bekas (butut) yang sekarang berada di Rantauperapat. “Saya hanya bekerja sebagai tukang cuci dan setiap empat hari suami saya pulang. Uang yang kami dapat hanya bisa mencukupi hidup sehari-hari saja,” ungkapnya.

Sementara, di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU Dr Pirngadi Medan, Fatimah langsung mendapat perawatan dari tim medis. Lubang anus Fatimah dikorek. Pasalnya, lubang anus yang dimilki fatimah kecil sehingga tidak bisa mengeluarkan kotoran. Pengorekan lubang anus tersebut dilakukan agar Fatimah dapat mengeluarkan kotoran dari perutnya tanpa melalui proses operasi.

Fatimah sempat mendapat penanganan selama empat jam oleh ti medis.
“Lubang anus anak perempuan ini kecil, jadi penanganan cepat yang kita lakukan adalah pengorekan agar dia bisa mengeluarkan kotoron dari perutnya,” kata perawat yang menangani Fatimah.
Kini Fatimah berada di lantai empat RSU dr Pirngadi Medan. Keadaan bayi tersebut saat ini pucat dan lemas. “Tadi kata perawatnya, anak saya ini mau dikorek lagi lubang anusnya, agar kotorannya keluar lagi,” tandasnya.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/