31 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Hidup Sehat tanpa Tembakau

Memperingati Hari Tembakau Dunia

MEDAN-Puluhan massa dari Komunitas Kretek Wilayah Medan (KKWM) menggelar aksi dengan turun ke jalan untuk memperingati hari tembakau sedunia, Kamis (31/5). Mereka mangajak masyarakat agar hidup sehat tanpa tembakau.

Koordinator Komunitas Kretek Wilayah Medan (KKWM) Khaidir Harahap SH mengatakan, pada tanggal 31 Mei adalah hari yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan dunia (WHO) sebagai hari tembakau dunia tersebut mengusung jargon-jargon kesehatan.

Dalam orasinya, setelah anti tembakau merambah di Indonesia, fakta yang muncul adalah produksi dan konsumsi rokok tidak mengalami penurunan, sebaliknya impor tembakau semakin meningkat. Tidak tanggung setiap tahun kenaikkan impor tembakau dari tahun 2004 hingga 2008 mencapai 86,87 persen pertahun. Bisa dibayangkan usaha tembakau di Indonesia sangat menggiurkan dan menjanjikan keuntungan yang besar.

Berdasarkan data yang dikutip dari KKWM, impor sebesar 29.579 ton ditahun 2003 naik menjadi 35.171 ton ditahun 2004. Tahun 2005 naik lagi menjadi 48.142 ton. Tahun 2006 terus naik menjadi 48.287 ton, tahun 2007 menjadi 61.687 ton, tahun 2008 mencapai 77.302.

“Hitungan 5 tahun, sejak 2003-2008 impor tembakau naik lebih 250 persen. Sekarang, 30 persen tembakau asing mendesak stok Indonesia,” terang dia. (gus)

Memperingati Hari Tembakau Dunia

MEDAN-Puluhan massa dari Komunitas Kretek Wilayah Medan (KKWM) menggelar aksi dengan turun ke jalan untuk memperingati hari tembakau sedunia, Kamis (31/5). Mereka mangajak masyarakat agar hidup sehat tanpa tembakau.

Koordinator Komunitas Kretek Wilayah Medan (KKWM) Khaidir Harahap SH mengatakan, pada tanggal 31 Mei adalah hari yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan dunia (WHO) sebagai hari tembakau dunia tersebut mengusung jargon-jargon kesehatan.

Dalam orasinya, setelah anti tembakau merambah di Indonesia, fakta yang muncul adalah produksi dan konsumsi rokok tidak mengalami penurunan, sebaliknya impor tembakau semakin meningkat. Tidak tanggung setiap tahun kenaikkan impor tembakau dari tahun 2004 hingga 2008 mencapai 86,87 persen pertahun. Bisa dibayangkan usaha tembakau di Indonesia sangat menggiurkan dan menjanjikan keuntungan yang besar.

Berdasarkan data yang dikutip dari KKWM, impor sebesar 29.579 ton ditahun 2003 naik menjadi 35.171 ton ditahun 2004. Tahun 2005 naik lagi menjadi 48.142 ton. Tahun 2006 terus naik menjadi 48.287 ton, tahun 2007 menjadi 61.687 ton, tahun 2008 mencapai 77.302.

“Hitungan 5 tahun, sejak 2003-2008 impor tembakau naik lebih 250 persen. Sekarang, 30 persen tembakau asing mendesak stok Indonesia,” terang dia. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/