MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memastikan akan terus melakukan berbagai upaya dalam membuat para pelaku UMKM di Kota Medan ‘naik kelas’. Melalui P-APBD Tahun 2022, Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan mengaku akan memaksimalkan seluruh anggaran untuk menjalankan program-program yang ada.
Mengingat, UMKM sangat berpengaruh besar dalam perkembangan ekonomi Indonesia yang saat ini tengah dihadapkan dengan situasi ekonomi dunia yang sedang tidak menentu.
“Sesuai instruksi Pak Wali, UMKM ini salah satu program prioritas Pemko Medan. Di empat bulan yang tersisa di tahun ini, tentu kita akan memaksimalkan semua anggaran yang ada untuk menjalankan program-program yang ada di Dinas Koperasi dan UMKM, termasuk anggaran di P-APBD 2022 ini,” ucap Kadis Koperasi dan UMKM Kota Medan, Benny Iskandar Nasution kepada Sumut Pos, Kamis (1/9/2022).
Dikatakan Benny, di akhir tahun 2022 ini, Dinas Koperasi dan UMKM akan kembali melanjutkan sejumlah program yang telah berjalan, salah satunya program pemberian bantuan-bantuan peralatan kerja atau produksi kepada para pelaku UMKM.
“Bantuan peralatan akan tetap kita berikan di tahun ini. Dengan begitu, para pelaku UMKM kita bisa berproduksi dengan lebih baik,” ujarnya.
Selain bantuan peralatan, sambung Benny, Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan juga berjanji akan terus melakukan program-program pelatihan, khususnya untuk program packaging digitalisasi.
“Selain itu kita berikan pelatihan dam pembinaan untuk para pelaku UMKM, bantuan juga akan diberikan kepada koperasi yang benar-benar sehat,” katanya.
Tak cuma itu, Benny juga menuturkan bahwa pihaknya juga akan terus mendorong para pelaku UMKM untuk memasarkan produk-produknya, baik secara offline melalui kegiatan bazar, pameran dan berbagai kegiatan lainnya yang mengundang banyak orang.
“Kita juga selalu membantu memasarkan produk-produk UMKM kita melalui beberapa e-commerce seperti grab, gojek, shopee, tokopedia, dan lain-lain. Selain itu, kita juga membantu memasarkannya melalui pasar-pasar modern, seperti Indomaret, Berastagi Pasar Buah fan pasar modern lainnya. Dan bukan hanya di P-APBDs aja, tapi program-program ini sudah kita mulai sejak februari lalu,” tutupnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi III DPRD Medan, Hendri Duin Sembiring, mendorong Pemko Medan melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan untuk terus meningkatkan instensitasnya dalam menjalankan program-program yang sudah ada.
Namun begitu, Duin mengingatkan agar Dinas Koperasi dan UMKM dapat kembali mendata seluruh pelaku UMKM di Kota Medan dan memasukkannya sebagai pelaku UMKM binaan. Sebab dengan begitu, semua pelaku UMKM bisa mendapatkan pelatihan, pembinaan, dan bantuan-bantuan yang dibutuhkan.
“Pembinaan dan pelatihan ini sangat penting, begitu juga dengan bantuan. Program-program ini harus terus dilakukan. Tapi sebelumnya, pendataan harus dilakukan terlebih dahulu,” ucap Duin kepada Sumut Pos, Kamis (1/9).
Namun, ia juga meminta agar Dinas Koperasi dan UMKM berkoordinasi dengan OPD-OPD lainnya yang juga memiliki program bantuan dan pelatihan untuk masyarakat.
“Jangan sampai tumpang tindih, sementara masih banyak pelaku UMKM yang sama sekali belum pernah mendapatkan pembinaan, pelatihan, dan bantuan,” tegasnya.
Duin juga meminta Dinas Koperasi untuk terus mengembangkan upaya-upayanya dalam memasarkan produk-produk UMKM di Kota Medan. Terkhusus pemasaran melalui market place atau digital market.
Diterangkan Politisi PDIP itu, dirinya juga melihat bahwa produk-produk UMKM belum maksimal digunakan dalam setiap kegiatan di lingkungan Pemko Medan. Sementara, Wali Kota Medan Bobby Nasution telah meminta semua jajarannya di lingkungan Pemko Medan agar sebisa mungkin menggunakan produk-produk UMKM dalam setiap kegiatan di lingkungan Pemko Medan.
“Sebenarnya apa yang disampaikan Pak Wali ini sangat baik, saya harap ini bisa menjadi perhatian serius bagi semua OPD di lingkungan Pemko Medan,” pungkasnya. (Map)