25.1 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Tempat Menyeberang Minim

MEDAN-Minimnya tempat penyeberangan di Kota Medan membuat pengguna jalan kerap menyeberang sembarangan. Pemandangan itu bisa terlihat di sejumlah jalan, seperti Jalan Sisingamangaraja, Jalan Gatot Subroto dan Jalan Kapten Muslim. Seperti tidak memikirkan keselamatan, para pengguna jalan berlari melewati padatnya aktivitas jalan raya.

Selain tempat penyeberangan, minimnya zebra cross juga membuat para pengguna jalan kerap menyeberang di sembarang tempat.

Pantauan Sumut Pos Minggu (30/9) petang, di sepanjang Jalan Sisingamangaraja banyak pengguna jalan yang nyeberang di sembarang tempat.
“Memang tradisi kayaknya bang. Suka-suka mau nyeberang dimana,” kata Rini (22).

Rini mengaku dirinya juga takut saat ingin menyeberang di tengah padatnya kendaraan di jalanan tersebut.
“Ya takut jugalah. Harus liat kiri kanan untuk mastikan tidak ada kendaraan saat nyeberang. Tapi mau gimana lagi dibuat. Sudah tradisi kayaknya,” ungkapnya.

Mahasiswa di salah satu Universitas swasta di Kota Medan ini, berharap pemerintah lebih memperhatikan fasilitas penyeberangan bagi para pengguna jalan.
“Buatlah jembatan penyeberangan di tempat-tempat keramaian. Biar semua teratur dan nggak ada lagi pengguna jalan yang nyeberang di sembarang tempat,” pintanya. (mag-12)

MEDAN-Minimnya tempat penyeberangan di Kota Medan membuat pengguna jalan kerap menyeberang sembarangan. Pemandangan itu bisa terlihat di sejumlah jalan, seperti Jalan Sisingamangaraja, Jalan Gatot Subroto dan Jalan Kapten Muslim. Seperti tidak memikirkan keselamatan, para pengguna jalan berlari melewati padatnya aktivitas jalan raya.

Selain tempat penyeberangan, minimnya zebra cross juga membuat para pengguna jalan kerap menyeberang di sembarang tempat.

Pantauan Sumut Pos Minggu (30/9) petang, di sepanjang Jalan Sisingamangaraja banyak pengguna jalan yang nyeberang di sembarang tempat.
“Memang tradisi kayaknya bang. Suka-suka mau nyeberang dimana,” kata Rini (22).

Rini mengaku dirinya juga takut saat ingin menyeberang di tengah padatnya kendaraan di jalanan tersebut.
“Ya takut jugalah. Harus liat kiri kanan untuk mastikan tidak ada kendaraan saat nyeberang. Tapi mau gimana lagi dibuat. Sudah tradisi kayaknya,” ungkapnya.

Mahasiswa di salah satu Universitas swasta di Kota Medan ini, berharap pemerintah lebih memperhatikan fasilitas penyeberangan bagi para pengguna jalan.
“Buatlah jembatan penyeberangan di tempat-tempat keramaian. Biar semua teratur dan nggak ada lagi pengguna jalan yang nyeberang di sembarang tempat,” pintanya. (mag-12)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/