MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Komunitas Hak Tuli Inklusif Fitra Rachman Kurniawan mengapresiasi sukarelawan Alumni Muda Universitas Sumatera Utara dan Universitas Riau (USU-Unri) atau Civitas Ganjar yang telah mendukung peran disabilitas dalam kehidupan bangsa.
Hal tersebut ditunjukkan Civitas Ganjar dengan menggelar sosialisasi budaya tuli dan pengenalan dasar bahasa isyarat Indonesia (BISINDO) untuk kaum milenial di Cradle Event Space, Jalan Iskandar Muda Nomor 127, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (30/9).
“Saya alhamdulillah baru pertama kali datang ke acara ini. Keren, sukarelawan Civitas Ganjar luar biasa keren,” kata Fitra melalui penerjemah bahasa isyarat.
Dalam kegiatan tersebut Komunitas Hak Tuli Inklusif menjadi pemateri. Para milenial dikenalkan istilah-istilah budaya tuli, sistem bahasa isyarat di Indonesia, hingga peran penting cahaya dan sentuhan bagi penyandang tuli.
Tak hanya mempelajari budaya tuli dan istilah-istilahnya, para milenial juga diajari dasar-dasar BISINDO secara langsung. Mereka diperkenalkan dengan gerak isyarat yang menunjukkan huruf, susunan kalimat, hingga ungkapan-ungkapan seperti ‘terima kasih’.
Fitra pun berterima kasih kepada Civitas Ganjar yang sudah menggerakkan kegiatan dengan tema ini. Fitra berharap teman-teman tuli turut dapat meningkatkan kompetensi untuk mendukung kemajuan bangsa Indonesia di masa depan.
“Semoga tahun depan negara Indonesia bisa inklusif. Teman-teman disabilitas mampu dan mau membangun Indonesia yang inklusif,” katanya.
Di sisi lain, Fitra meyakini Ganjar Pranowo dapat memimpin Indonesia menjadi negara yang semakin inklusif dengan kepemimpinan humanis dan menyetarakan. Hal itu bisa dilihat dari track record Ganjar selama memimpin Jawa Tengah (Jateng) sebagai Gubernur dua periode.
“Semoga Bapak Ganjar urusannya lancar dan tetap peduli, membantu, serta mendukung kita teman-teman disabilitas,” harap Fitra.
Sementara Koordinator Wilayah Civitas Ganjar Sumut Berry Sitohang menyebut anak-anak muda mesti menjadi generasi terdepan untuk mendukung dan mendorong kesetaraan terhadap penyandang disabilitas di Indonesia dalam berbagai lini kehidupan bangsa.
Pasalnya anak muda adalah generasi penerus yang memegang arah Indonesia ke depan. Sebab itu Berry menyebut kepedulian terhadap penyataraan disabilitas dan upaya mewujudkan Indonesia lebih inklusif mesti dimulai dari sekarang.
“Apalagi sosok yang kita teladani, Pak Ganjar sendiri memang sangat peduli dari track recordnya kepada kaum disabilitas, salah satunya kaum bisu dan tuli. Pak Ganjar itu sangat memerhatikan mereka dan sering menyerap aspirasi teman-teman disabilitas,” katanya.
Melalui kegiatan tersebut, kata Berry, Civitas Ganjar juga turut mempromosikan kelas bahasa isyarat tersertifikasi yang kerap diadakan komunitas tuli agar perwujudan Indonesia yang lebih inklusif bisa didorong kaum milenial dan anak-anak muda masa kini.
“Ke depannya kami pasti akan menjangkau komunitas-komunitas lainnya, khususnya komunitas yang belum bisa terjangkau sebelumnya dan kita akan kenalkan sosok Pak Ganjar, kita cocokan dengan visi-misinya, dan kita akan bekerja sama untuk membangun Indonesia yang lebih maju,” pungkas Berry. (rel/tri)