Site icon SumutPos

Aku Nggak Tahu Apa Kerja Suamiku…

Dariyati, istri Herizal. (Parlindungan/Sumut Pos)

SUMUTPOS.CO  – KEPINDAHAN dari Semarang, Jawa Tengah, ke Kota Medan ternyata membawa kesedihan bagi Dariyati, istri Herizal. Pasalnya, baru tiga bulan menetap di ibukota Sumatera Utara ini, suaminya ditangkap BNN Pusat karena diduga terlibat peredaran narkoba.

Wanita berusia 32 tahun itu mengaku tidak mengetahui, suaminya terlibat dengan bisnis narkoba. Menurutnya, selama ini suaminya memiliki usaha catting stiker mobil di Semarang. Namun saat ini, usaha cutting stiker itu sudah dijual dan direncanakan mereka akan buka di Medan.

“Aku pun nggak tahu kerja apa suamiku. Semalam kami baru pulang dari Jawa (Semarang, Red), kami jual usaha cutting stiker, mau buka di sini,” ungkap Dariyati saat ditanya Petugas Polsek Delitua yang datang ke rumahnya di Jalan Eka Rasmi komplek perumahan Melinjo, Medan Johor, pasca penggeledahan oleh BNN.

Lebih lanjut, Dariyati mengaku jika suaminya selalu menjauh darinya, jika menerima telepon. Bahkan dikatakannya, kalau suaminya selalu menggunakan Bahasa Aceh ketika bertelepon. Selain itu, diakui Dariyati jika suaminya juga jarang berada di rumah saat siang hari.

“Kami saja yang sering tinggal di rumah. Urusan anak sekolah, itu saja kerja saya,” lanjut Dariyati.

Ketika petugas mempertanyakan logat bicara Dariyati sangat kental logat Aceh, Dariyati mengaku jika dirinya dan suami tinggal di Bireun, Aceh. Menurutnya, mereka juga pernah menetap di Aceh sekitar 5 tahun. Namun, sekitar dua tahun lalu, mereka kembali ke Semarang karena hamil anak bungsu dan berencana akan melahirkan di Semarang.

” Saat itu suami masih tetap di Aceh karena anak saya paling besar masih sekolah,” sambungnya.

Setelah anak bungsunya lahir, suaminya menyusul ke Semarang dan mereka membuka usaha cutting stiker mobil di Semarang. Setelah usaha berjalan 1,5 tahun, suaminya mengajak pindah ke Medan.

” Sekitar tanggal 14 atau 15 November 2016 kami pindah ke rumah ini. Namun tidak tahu harga sewanya berapa, serta siapa yang punya rumah ini,” lanjutnya.

Ditanya soal penangkapan, Dariyati mengatakan, suamnya pergi dari rumah sejak pagi. Hanya dirinya dan tiga anaknya di rumah. Namun siang kemarin, suaminya tiba-tiba pulang. Dia pun kaget bukan kepalang. Pasalnya, suaminya pulang bersama sejumlah petugas.

“Begitu masuk, beberapa orang bilang, ibu tenang saja. Lalu mereka memeriksa seisi rumah saya. Tapi barangnya hanya di mobil,” beber Dariyati.

Pantauan Sumut Pos, terlihat di garasi rumah itu terparkir sebuah sepeda motor Vario BK 5589 AGK warna putih. Selain itu, terlihat tiga orang anak yang paling besar perempuan berusia sekitar tujuh tahun, nomor dua laki-laki sekitar berusia 4 tahun, dan paling kecil laki-laki berusia sekitar 1,5 tahun. Anak perempuan hanya melihati Dariyati yang sedang ditanyai dengan wajah sedih. Sementara dua boccah laki-laki, terlihat sibuk bermain.

Sementara seorang pria mengendarai sepeda motor Vario BK 4617 ABS yang merupakan tetangga Dariyati mengaku terkejut melihat petugas BNN melakukan penggeledahan. Menurutnya, dapur rumahnya dengan dapur rumah Dariyati berdampingan. Disebutkannya, Dariyati dan suaminya selama menetap di situ tidak pernah bersosialisasi.

“Tadi malam pulang Salat Isya, saya masih lihat dia. Sepertinya dia semalam itu baru pulang, karena mau masukkan mobil CR-V warna putih punya dia itu,” kata pria berkacamata itu.

Lebih lanjut disampaikannya, pemilik rumah yang digeledah BNN itu milik Dani, yang menurutnya pegawai Telkom di Kota Bandung. “Rumah itu sempat ditempati oleh Dani dan keluarganya. Namun, sekitar dua bulan, Dani pindah ke Bandung. Rumah itu sempat kosong sekitar setahun sebelum ditempati penghuni sekarang,” tandasnya. (ain/adz)

Exit mobile version