27 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Pelopor Pendidikan Agama di Perkebunan

62 Tahun Taman Pendidikan Islam

MEDAN-Usia 62 tahun bagi sebuah organisasi terutama Taman Pendidikan Islam (TPI) adalah sebuah usia yang cukup matang. Didirikan oleh para pejuang, TPI  memiliki nilai historis yang cukup tinggi dalam memperjuangkan masyarakat terutama masyrakat perkebunan untuk memperoleh pendidikan yang berbasis agama. Sehingga wajar jika TPI dianggap sebagai pelopor pendidikan agama di perkebunan.

“Saat itu perkebunan merupakan devisa terbesar bagi negara, sehingga perlu dikembangkan untuk meraih hasil yang memuaskan. Hanya saja saat itu masyarakat tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan sebagai satu syarat peningkatan hasil yang diharapkan. Maka dengan tradisi yang kontradiksi ini, timbullah niat para pejuang atau syuhada, untuk meneruskan kemerdekaan lewat du nia pendidikan. Inilah yang melatarbelakangi berdirinya Taman Pendidikan Islam di Sumatera Utara atau tepatnya Kota Medan,”ujar  Ketua Umum Taman Pendidikan Islam, Prof H Ismet Danial Nasution, drg, PhD, Sp Pros (k), dalam sambutannya pada acara peringatan 62 tahun Taman Pendidikan Islam, di Kampus I TPI, Jalan Pelajar Medan, Selasa (1/5).

Untuk meneruskan perjuangan para pejuang dalam upaya meraih cita-cita yang diharapkan bilang Ismet, perlu adanya eksistensi TPI di tengah-tengah masyarakat.

Sehingga TPI mampu memiliki kualitas dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia, khusunya Sumatera Utara.  Dalam kesempatan yang sama,  Wakil Ketua Umum DPP PPP dan Ketua Fraksi PPP DPR RI, Drs H Hasrul Azwar MM mengajak seluruh elemen masyarakat untuk konsen terhadap dunia pendidikan agama Islam.

Sejauh ini Hasrul menilai, hanya 10 persen lembaga pendidikan Islam di Indonesia yang dikelola langsung oleh Pemerintah sementara lebihnya adalah swasta. Untuk itu dirinya berharap para pengelola lembaga pendidikan yang memiliki cita-cita mulia sama seperti pejuang yang sebelumnya telah banyak mendirikan lembaga pendidikan Islam. Untuk me nambah kemeriahan dan kekhusukan acara, dalam kesempatan itu panitia pelaksana juga melakukan zikir dan doa bersama sekaligus pengguntingan pita peresmian Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) Darul Hikmah.

Tampak hadir dalam acara tersebut yakni Ketua Umum Taman Pendidikan Islam, Prof H Ismet Danial Nasution, drg, PhD, Sp Pros (k), Ketua Fraksi PPP DPR RI,Drs H Hasrul Azwar, MM,  Ketua Bidang Organisasi Taman Pendidikan Islam H Ikrom Helmi Nasution, SH,  Ka Kanwil Kemenag Prov Sumatera Utara, Drs H Abd Rahim, MHum, Pembantu Rektor II IAIN Sumut sekaligus Alumni Taman Pendidikan Islam Prof H Dja’far Siddiq, MA dan Keluarga Besar Taman Pendidikan Islam. (uma)

62 Tahun Taman Pendidikan Islam

MEDAN-Usia 62 tahun bagi sebuah organisasi terutama Taman Pendidikan Islam (TPI) adalah sebuah usia yang cukup matang. Didirikan oleh para pejuang, TPI  memiliki nilai historis yang cukup tinggi dalam memperjuangkan masyarakat terutama masyrakat perkebunan untuk memperoleh pendidikan yang berbasis agama. Sehingga wajar jika TPI dianggap sebagai pelopor pendidikan agama di perkebunan.

“Saat itu perkebunan merupakan devisa terbesar bagi negara, sehingga perlu dikembangkan untuk meraih hasil yang memuaskan. Hanya saja saat itu masyarakat tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan sebagai satu syarat peningkatan hasil yang diharapkan. Maka dengan tradisi yang kontradiksi ini, timbullah niat para pejuang atau syuhada, untuk meneruskan kemerdekaan lewat du nia pendidikan. Inilah yang melatarbelakangi berdirinya Taman Pendidikan Islam di Sumatera Utara atau tepatnya Kota Medan,”ujar  Ketua Umum Taman Pendidikan Islam, Prof H Ismet Danial Nasution, drg, PhD, Sp Pros (k), dalam sambutannya pada acara peringatan 62 tahun Taman Pendidikan Islam, di Kampus I TPI, Jalan Pelajar Medan, Selasa (1/5).

Untuk meneruskan perjuangan para pejuang dalam upaya meraih cita-cita yang diharapkan bilang Ismet, perlu adanya eksistensi TPI di tengah-tengah masyarakat.

Sehingga TPI mampu memiliki kualitas dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia, khusunya Sumatera Utara.  Dalam kesempatan yang sama,  Wakil Ketua Umum DPP PPP dan Ketua Fraksi PPP DPR RI, Drs H Hasrul Azwar MM mengajak seluruh elemen masyarakat untuk konsen terhadap dunia pendidikan agama Islam.

Sejauh ini Hasrul menilai, hanya 10 persen lembaga pendidikan Islam di Indonesia yang dikelola langsung oleh Pemerintah sementara lebihnya adalah swasta. Untuk itu dirinya berharap para pengelola lembaga pendidikan yang memiliki cita-cita mulia sama seperti pejuang yang sebelumnya telah banyak mendirikan lembaga pendidikan Islam. Untuk me nambah kemeriahan dan kekhusukan acara, dalam kesempatan itu panitia pelaksana juga melakukan zikir dan doa bersama sekaligus pengguntingan pita peresmian Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) Darul Hikmah.

Tampak hadir dalam acara tersebut yakni Ketua Umum Taman Pendidikan Islam, Prof H Ismet Danial Nasution, drg, PhD, Sp Pros (k), Ketua Fraksi PPP DPR RI,Drs H Hasrul Azwar, MM,  Ketua Bidang Organisasi Taman Pendidikan Islam H Ikrom Helmi Nasution, SH,  Ka Kanwil Kemenag Prov Sumatera Utara, Drs H Abd Rahim, MHum, Pembantu Rektor II IAIN Sumut sekaligus Alumni Taman Pendidikan Islam Prof H Dja’far Siddiq, MA dan Keluarga Besar Taman Pendidikan Islam. (uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/