26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pendeta Jadi Bacaleg PKB

MEDAN- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendaftarkan pendeta sebagai calon anggota legislatif pada Pemilu 2014. Partai itu juga mencalonkan beberapa orang non-Muslim di beberapa daerah pemilihan (dapil) untuk berebut kursi DPRD Sumut. Data itu terungkap dalam Daftar Calon anggota legislatif Sementara (DCS) DPRD Sumut yang dipublikasikan lewat website resmi KPUD Sumut, kemarin.

Ketua Umum DPW PKB Sumut Ance Selian mengatakan, caleg pendeta memang ada di dapil Sumut 2 yang meliputi Kota Medan B, Medan Sunggal, Medan Helvetia, Medan Barat, Medan Tuntungan, Medan Johor, Medan Maimun, Medan Polonia, Medan Baru, Medan Petisah, dan Medan Selayang.  ‘’Kita kan sudah jadi partai terbuka,’’ katanya. Pendeta yang maju di Sumut 2 itu adalah Pendeta Eben Siagian, S.Th.

Dia menyampaikan PKB Sumut memang mengusung bacaleg Pdt Eben untuk maju bertarung pada Pemilu 2014. ‘’Bahkan tidak hanya Kristen yang bergabung, dari rekan-rekan Hindu juga bergabung seperti Ketua Prada Sumut,’’ tambahnya. Tapi Ance menampik jika hal tersebut dilakukan karena tidak percaya diri.

“Bukan karena tak ‘pede’ kami mengusung bacaleg dari luar non-muslin, namun memang karena PKB partai nasionalis-religius,’’ ujarnya kepada Sumut Pos, Rabu (1/5).

Ia mengakui hal tersebut dilakukan di beberapa Dapil yang penduduknya berbeda-beda. Sebagai contoh dapil IX yang mayoritas Kristen tentu saja PKB mengusung caleg Kristen. Namun berbeda ketika di dapil Medan jumlah caleg persentasenya ‘fifty-fifty’ . Jadi tergantung tempat daerah pemilihan saja makanya dilakukan.

“Penentuan lokasi Dapil yang membuat perekrutan caleg dengan berbagai latar belakang agama. Di Taput anggota Dewan dari PKB ada 3 orang Kristen”, ujarnya.

PKB Sumut juga tidak khawatir akan kehilangan basis suara dari para loyalisnya. PKB yang terbentuk melalui organisasi besar Nahdatul Ulama dimana Gus Dur pernah menjadi ketua yang mencetuskan lahirnya PKB sebagai perpanjangan tangan NU untuk bertarung pada dunia politik.

“Orang-orang asli NU sudah paham PKB seperti apa, jadi pasti tidak akan mempermasalahkan hal tersebut lagi. Kalau mau agama ya di NU, kalau mau berpolitik baru di PKB,” ujarnya.

Jadi jika ada para caleg yang non muslim bergabung ke PKB bukan menjadi masalah. Karena PKB rumah bersama untuk memperjuangkan aspirasi rakyat. Sehingga hal-hal yang dikhawatirkan terkait pendulangan suara untuk Pemilu 2014 diprediksi tidak akan melorot. Ini justur jadi bukti bahwa PKB paham akan nilai pluralis yang diagungkan Gus Dur selama ini.
“Ini justru sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini oleh Gusdur sebagai pendiri PKB”, tandasnya.

Terpisah, Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB, Andi Muawiyah Ramly menyatakan, metode PKB merekrut caleg sangat berbeda dengan partai lain. PKB telah mulai menjaring caleg sejak jauh-jauh hari. Terhitung sejak April 2012 lalu, ‘Green Party’ telah membuka pendaftaran bakal caleg di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh No 9, Jakarta Pusat.

“PKB sejak lama telah membuka pendaftaran bagi bakal caleg dan terbuka secara umum,” ujarnya. Dalam kaitan ini, kata pria yang akrab dipanggil Bang Andi itu, PKB juga memprioritaskan merekrut caleg perempuan guna memenuhi kuota 30 persen perempuan. Dia pun menegaskan, PKB tidak pernah memasang iklan di media seperti sejumlah partai lain. “Dan PKB juga tidak pernah memberikan iming-iming apa pun,” dia menegaskan.

Lebih lanjut dikatakan oleh Bang Andi, PKB sejak awal pembukaan pendaftaran caleg telah membuka diri kepada semua kalangan. Baik dari kalangan NU, profesional, birokrat, artis, akademisi, maupun masyarakat dari latar belakang lain.

“Sebagai partai terbuka, PKB sejak awal pembukaan pendaftaran telah menggunakan metode terbuka, maksudnya siapa pun bisa mendaftar menjadi caleg dari PKB asalkan siap bekerja dan memiliki niat untuk membangun PKB dan bangsa ini,” urainya.
Dalam data resmi KPUD Sumut, tercatat ada 1180 calon legislatif yang akan bertarung memperebutkan 100 kursi DPRD Sumut pada Pemilu April 2014.

Rinciannya meliputi PKS 99 caleg, Partai Golkar 100 caleg, PAN 100 caleg, Partai Demokrat 100 caleg, PKB 100 caleg, Partai NasDem 100 caleg, PBB 94 caleg, PPP 94 caleg, PDIP 100 caleg, Partai Hanura 100 caleg, Partai Gerindra 100 caleg dan PKPI 93 caleg.  (mag-5/sam)

MEDAN- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendaftarkan pendeta sebagai calon anggota legislatif pada Pemilu 2014. Partai itu juga mencalonkan beberapa orang non-Muslim di beberapa daerah pemilihan (dapil) untuk berebut kursi DPRD Sumut. Data itu terungkap dalam Daftar Calon anggota legislatif Sementara (DCS) DPRD Sumut yang dipublikasikan lewat website resmi KPUD Sumut, kemarin.

Ketua Umum DPW PKB Sumut Ance Selian mengatakan, caleg pendeta memang ada di dapil Sumut 2 yang meliputi Kota Medan B, Medan Sunggal, Medan Helvetia, Medan Barat, Medan Tuntungan, Medan Johor, Medan Maimun, Medan Polonia, Medan Baru, Medan Petisah, dan Medan Selayang.  ‘’Kita kan sudah jadi partai terbuka,’’ katanya. Pendeta yang maju di Sumut 2 itu adalah Pendeta Eben Siagian, S.Th.

Dia menyampaikan PKB Sumut memang mengusung bacaleg Pdt Eben untuk maju bertarung pada Pemilu 2014. ‘’Bahkan tidak hanya Kristen yang bergabung, dari rekan-rekan Hindu juga bergabung seperti Ketua Prada Sumut,’’ tambahnya. Tapi Ance menampik jika hal tersebut dilakukan karena tidak percaya diri.

“Bukan karena tak ‘pede’ kami mengusung bacaleg dari luar non-muslin, namun memang karena PKB partai nasionalis-religius,’’ ujarnya kepada Sumut Pos, Rabu (1/5).

Ia mengakui hal tersebut dilakukan di beberapa Dapil yang penduduknya berbeda-beda. Sebagai contoh dapil IX yang mayoritas Kristen tentu saja PKB mengusung caleg Kristen. Namun berbeda ketika di dapil Medan jumlah caleg persentasenya ‘fifty-fifty’ . Jadi tergantung tempat daerah pemilihan saja makanya dilakukan.

“Penentuan lokasi Dapil yang membuat perekrutan caleg dengan berbagai latar belakang agama. Di Taput anggota Dewan dari PKB ada 3 orang Kristen”, ujarnya.

PKB Sumut juga tidak khawatir akan kehilangan basis suara dari para loyalisnya. PKB yang terbentuk melalui organisasi besar Nahdatul Ulama dimana Gus Dur pernah menjadi ketua yang mencetuskan lahirnya PKB sebagai perpanjangan tangan NU untuk bertarung pada dunia politik.

“Orang-orang asli NU sudah paham PKB seperti apa, jadi pasti tidak akan mempermasalahkan hal tersebut lagi. Kalau mau agama ya di NU, kalau mau berpolitik baru di PKB,” ujarnya.

Jadi jika ada para caleg yang non muslim bergabung ke PKB bukan menjadi masalah. Karena PKB rumah bersama untuk memperjuangkan aspirasi rakyat. Sehingga hal-hal yang dikhawatirkan terkait pendulangan suara untuk Pemilu 2014 diprediksi tidak akan melorot. Ini justur jadi bukti bahwa PKB paham akan nilai pluralis yang diagungkan Gus Dur selama ini.
“Ini justru sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini oleh Gusdur sebagai pendiri PKB”, tandasnya.

Terpisah, Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB, Andi Muawiyah Ramly menyatakan, metode PKB merekrut caleg sangat berbeda dengan partai lain. PKB telah mulai menjaring caleg sejak jauh-jauh hari. Terhitung sejak April 2012 lalu, ‘Green Party’ telah membuka pendaftaran bakal caleg di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh No 9, Jakarta Pusat.

“PKB sejak lama telah membuka pendaftaran bagi bakal caleg dan terbuka secara umum,” ujarnya. Dalam kaitan ini, kata pria yang akrab dipanggil Bang Andi itu, PKB juga memprioritaskan merekrut caleg perempuan guna memenuhi kuota 30 persen perempuan. Dia pun menegaskan, PKB tidak pernah memasang iklan di media seperti sejumlah partai lain. “Dan PKB juga tidak pernah memberikan iming-iming apa pun,” dia menegaskan.

Lebih lanjut dikatakan oleh Bang Andi, PKB sejak awal pembukaan pendaftaran caleg telah membuka diri kepada semua kalangan. Baik dari kalangan NU, profesional, birokrat, artis, akademisi, maupun masyarakat dari latar belakang lain.

“Sebagai partai terbuka, PKB sejak awal pembukaan pendaftaran telah menggunakan metode terbuka, maksudnya siapa pun bisa mendaftar menjadi caleg dari PKB asalkan siap bekerja dan memiliki niat untuk membangun PKB dan bangsa ini,” urainya.
Dalam data resmi KPUD Sumut, tercatat ada 1180 calon legislatif yang akan bertarung memperebutkan 100 kursi DPRD Sumut pada Pemilu April 2014.

Rinciannya meliputi PKS 99 caleg, Partai Golkar 100 caleg, PAN 100 caleg, Partai Demokrat 100 caleg, PKB 100 caleg, Partai NasDem 100 caleg, PBB 94 caleg, PPP 94 caleg, PDIP 100 caleg, Partai Hanura 100 caleg, Partai Gerindra 100 caleg dan PKPI 93 caleg.  (mag-5/sam)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/