Site icon SumutPos

Kendaraan Makin Menumpuk

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
REKAYASA_Pengendara terlihat melintas dari Jalan diponegoro menuju Jalan Palang Merah Medan, Selasa (01/5) Dinas perhubungan kota medan bekerja sama dengan Satlantas melakukan rekayasa lalu lintas salah satu nya jalan diponegoro menuju jalan palang merah yang menjadi satu arah.

SUMUTPOS.CO – Pada  hari pertama rekayasa lalin di sejumlah ruas di Medan diterapkan, Senin (30/4), belum terbilang sukses. Sebab kepadatan dan kemacetan arus lalu lintas masih terjadi terutama di ruas Jalan P Diponegoro.

Kepadatan kendaraan bermotor ini terjadi lantaran kendaraan roda dua dan roda empat dipaksa untuk melintasi Jalan Cut Mutia apabila ingin menuju Jalan P Diponegoro. Pasalnya, Jalan Zainul Arifin yang selama ini dua arah dibuat menjadi satu arah.

Kendaraan pun sempat terlihat tertahan ketika hendak berbelok kanan menuju arah Jalan Cut Mutia. Begitu juga pada ruas di persimpangan Jalan RA Kartini, tampak ada tumpukan kendaraan meski tidak terjadi terlalu lama.

Kadishub Medan Renward Parapat mengakui, selama dua hari sosialisasi perubahan lalin ini pihaknya mengaku belum semua pengendara memahami rekayasa yang dilakukan. “Ya, masyarakat sepenuhnya belum memahami (rekayasa lalin). Makanya tetap kita jaga sampai 5 Mei,” katanya kepada Sumut Pos, Selasa (1/5).

Pihaknya bersama Satlantas, lanjutnya, tetap mengevaluasi perubahan arus lalin ini. Seperti halnya pembatas jalan di ruas P Diponegoro atau tepat depan Jalan Teuku Daud.

Menurut Renward pada titik tersebut pembatas jalan terlalu panjang sehingga jadi pemicu tertahannya laju kendaraan.”Kemudian pembatasnya itu digeser lebih ke kanan. Sehingga harus lebih lebar porsi jalan menuju Zainul Arifin yang ke kiri. Harapan kami memang akan dievaluasi lagi penerapannya,” tutur dia.

Dishub memberi atensi khusus pada Jalan Zainul Arifin atau persis di depan Sun Plaza. Sebab sore hari ruas tersebut terjadi kepadatan kendaraan luar biasa. Arus keluar masuknya kendaraan termasuk transportasi online, menjadi salah satu pemicunya.

“Banyak orang yang menunggu jemputan di lobi Sun Plaza itu. Jadi Grab ataupun kenderaan lainnya sering tertumpuk di situ. Bisa kita lihat orang yang mau ke atas dan ke arah lobi, tersumbatnya kan di situ. Apalagi posisinya itu dekat ke simpang Zainul Arifin, sehingga antrean kenderaan kerap panjang terjadi,” terangnya.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
REKAYASA_Pengendara terlihat melintas dari Jalan diponegoro menuju Jalan Palang Merah Medan, Selasa (01/5) Dinas perhubungan kota medan bekerja sama dengan Satlantas melakukan rekayasa lalu lintas salah satu nya jalan diponegoro menuju jalan palang merah yang menjadi satu arah.

Hal serupa, kata Renward, seperti terjadi di Jalan MT Haryono atau depan Medan Mal Plaza. Makanya Dishub dan Satlantas menutup akses kendaraan masuk pada titik tersebut. “Inilah yang memang masih kami diskusikan dengan Pak Kasatlantas. Terutama sopir-sopir taksi online yang menjemput penumpang di pusat perbelanjaan,” katanya.

Kabid Lalu Lintas Dishub Medan Suriono mengatakan, untuk melihat apakah rekayasa lalin efektif atau tidak yakni saat akhir pekan. Sebab, lalu lintas kendaraan akan sangat tinggi pada waktu tersebut. “Biasanya itu ketika akhir pekan persimpangan Jalan Zainul Arifin dan Jalan Diponegoro atau dekat Sun Plaza sering macet. Kendaraan menumpuk di persimpangan, akibatnya kemacetan terjadi sampai Jalan Cut Mutia,” katanya.

Diakui dia, pihaknya sudah membagikan selebaran kepada instansi yang ada di Jalan Zainul Airifin. Dimana ketika kendaraan mereka keluar tidak lagi mengarah ke Jalan P Diponegoro, namun menuju jalan Imam Bonjol. Menurutnya uji coba lalin yang dilakukan tetap akan dievaluasi. “Jadi kalau ada yang kurang, segera diperbaiki. Memang kendalanya masih banyak masyarakat yang belum mengetahui informasi rekayasa lalin ini,” terangnya.

Saat ini, lanjut Suriono, pihaknya memasang pembatas jalan di Jalan Pengeran Diponegoro. Di mana, kendaraan yang hendak menuju jalan Imam Bonjol bisa mengambil jalur sebelah kanan. Meski begitu, kendaraan yang mengambil jalur kanan tetap bisa jalan lurus menuju arah Lapangan Benteng.

“Kalau efektif rekayasa lalin ini, median jalan di Jalan Zainul Airifin akan dibongkar. Bisa juga pembatas jalan di Pangeran Diponegoro dibuat permanen, tergantung bagaimana hasil evaluasi nanti. Sementara ini trafict light di simpang Jalan P Diponegoro dekat Gedung BII dinonaktifkan. Hanya ada lampu kuning agar kendaraan hati-hati. Kalau camera CCTV tetap aktif.

Yang jelas ujian rekayasa lalin ini ketika akhir pekan,” bebernya.

Diketahui, adapun rekayasa lalin yang dilakukan Dishub dan Satlantas yakni; Jalan Zainul Arifin yang semula dua arah menjadi satu arah dari Jalan P Diponegoro menuju Jalan Imam Bonjol; Jalan Cut Mutia yang semula satu arah dari Jalan P Diponegoro menuju Jalan Imam Bonjol menjadi satu arah dari Jalan Imam Bonjol menuju Jalan P Diponegoro. Selanjutnya, Jalan RA Kartini semula satu arah dari Jalan Imam Bonjol menuju Jalan P Diponegoro, menjadi satu arah dari Jalan P Diponegoro menuju Jalan Imam Bonjol.

Berdasarkan rekayasa lalin yang dilakukan, pengguna kendaraan bermotor dari Jalan Imam Bonjol dan Jalan Palang Merah yang menuju Jalan Zainul Arifin–S Parman dapat melalui Jalan Cut Mutia dan/atau Jalan Cut Nyak Dien. Sedangkan Jalan RA Kartini arah dari Jalan Cik Ditiro bisa mengambil arah kiri menuju Jalan P Diponegoro dan/atau mengambil arah lurus menuju Jalan RA Kartini–Imam Bonjol. (prn/ila)

Exit mobile version