32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Tolak Bersaing dengan AY Nasution, Cornel Simbolon Ngotot Cagubsu

Tepat pukul 14.00 WIB, Jumat (1/6), sebuah mobil Lexus warna cokelat BK 2 PQ, berhenti tepat di depan kantor DPD Partai Demokrat Sumut. Dengan langkah pasti seorang lelaki gagah yang belakangan diketahui sebagai mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen (Purn) Cornel Simbolon turun dari mobil berkelas tersebut.

MENGENAKAN kemeja putih-biru berlogo PD, Cornel yang didampingi sejumlah orang tersebut langsung menuju ke kantor itu, dan disambut salah seorang anggota tim sembilan PD Sumut, Borkat Hasibuan. Menunggu dan berbincang beberapa saat, Cornel Simbolon akhirnya menuju ke salah satu ruangan di lantai II kantor itu, untuk menyerahkan formulir pendaftaran cagubsu, yang diterima anggota tim sembilan PD Sumut, Meilizar Latief.

Seusai menyerahkan formulir, Cornel yang dimintai komentarnya terkait pencalonannya sebagai cagubsu, ketika ditanya apakah dirinya tidak merasa tersaingi jika benar nantinya ada juga mantan petinggi TNI dengan pangkat yang sama, yakni mantan Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjend AY Nasution, juga turut menjadi cagubsu? Terkait hal itu, Cornel mengaku, pada prinsipnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) baginya bukanlah suatu ajang persaingan. Tapi lebih menyamakan persepsi untuk membangun Sumut ke depan. “Tidak ada persaingan bagi saya. Ini untuk berbagi dengan masyarakat Sumut. Malah kalau ada yang lain, saya ajak lagi,” akunya.

Bagaimana dirinya melihat sosok Gatot Pujo Nugroho, selaku Incumbent? Menurut pria yang juga masuk dalam jajaran pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat tersebut, dalam persoalan kepemimpinan Sumut ke depan dibutuhkan orang-orang yang memiliki konsep pembangunan, untuk kesejahteraan masyarakat Sumut.

“Apakah dia (Gatot, Red) sudah menjalankan tugas yg baik?. Ini bukan persoalan persaingan, tersaingi atau tidak. Kita pahami dulu posisi Sumut seperti apa. Dulu Sumut bagian yang sangat penting bagi Indonesia. Banyak devisa yang diberikan oleh Sumut kepada Indonesia. Sumber Daya Alam (SDA), minyak, perkebunan, dan sebagainya. SDA punya peran penting bagi Indonesia di semua bidang. Sejak tahun 80-an Sumut jalan di tempat.
Tidak lagi bisa disebut sebagai barometer di Indonesia. Tahun 2004 lalu, Kualanamu katanya akan disiapkan tahun 2010. Namun itu tidak terealisasi. Jika infrastruktur bagus, maka semua bidang pembangunan bisa dibenahi,” ungkapnya.

Jika nantinya, dirinya yang terpilih menjadi Gubsu, apa yang akan dilakukannya kalau melihat banyak bawahannya yang terlibat kasus korupsi?
Menyangkut hal itu, Cornel berjanji, siapapun yang terjerat kasus korupsi, maka akan dibersihkannya sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Begitu hal nya saat Cornel ditanya, jika nantinya dirinya yang terlibat korupsi, maka dia bersedia mundur dari jabatannya.

“Kalau saya korupsi, saya siap keluar dan siap diadili. Untuk pejabat lainnya, harus ditegakkan hukum seadil-adilnya,” janjinya. Cornel Simbolon tampak percaya diri alias PD dan terkesan ambisius maju menjadi orang nomor satu di Sumut. Dia terus terang menyatakan enggan dicalonkan menjadi calon wakil Gubernur Sumut (cawagubsu) kendati banyak koleganya sesama fungsionaris DPP PD yang sudah resmi mendaftarkan diri menjadi cagubsu.
“Saya tetap calon gubernur, saya tidak mau jadi cawagubsu,” tukasnya. Meilizar Latief, salah seorang anggota tim sembilan PD Sumut saat ditanya sikap Cornel Simbolon yang ogah dicalonkan menjadi cawagubsu, tidak bersedia mengomentari. Perempuan berjilbab yang juga anggota Fraksi Demokrat DPRD Sumut ini menjelaskan proses pendaftaran masih akan menjalani beberapa proses lain selanjutnya.

“Masih ada proses-proses selanjutnya, untuk pada akhirnya mengetahui siapa nantinya yang akan diusung. Secara resmi yang mendaftar dengan mengembalikan formulir pendaftaran sudah dua, Pak Sutan Bhatoegana dan Pak Cornel dari 10 orang yang mengambil formulir pendaftaran ke Demokrat,” katanya. Sayangnya Meilizar bersikukuh tak mau menyebut siapa saja 10 nama yang sudah mengambil formulir pendaftaran ke partai berlambang mercy tersebut. (ari)

Tepat pukul 14.00 WIB, Jumat (1/6), sebuah mobil Lexus warna cokelat BK 2 PQ, berhenti tepat di depan kantor DPD Partai Demokrat Sumut. Dengan langkah pasti seorang lelaki gagah yang belakangan diketahui sebagai mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen (Purn) Cornel Simbolon turun dari mobil berkelas tersebut.

MENGENAKAN kemeja putih-biru berlogo PD, Cornel yang didampingi sejumlah orang tersebut langsung menuju ke kantor itu, dan disambut salah seorang anggota tim sembilan PD Sumut, Borkat Hasibuan. Menunggu dan berbincang beberapa saat, Cornel Simbolon akhirnya menuju ke salah satu ruangan di lantai II kantor itu, untuk menyerahkan formulir pendaftaran cagubsu, yang diterima anggota tim sembilan PD Sumut, Meilizar Latief.

Seusai menyerahkan formulir, Cornel yang dimintai komentarnya terkait pencalonannya sebagai cagubsu, ketika ditanya apakah dirinya tidak merasa tersaingi jika benar nantinya ada juga mantan petinggi TNI dengan pangkat yang sama, yakni mantan Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjend AY Nasution, juga turut menjadi cagubsu? Terkait hal itu, Cornel mengaku, pada prinsipnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) baginya bukanlah suatu ajang persaingan. Tapi lebih menyamakan persepsi untuk membangun Sumut ke depan. “Tidak ada persaingan bagi saya. Ini untuk berbagi dengan masyarakat Sumut. Malah kalau ada yang lain, saya ajak lagi,” akunya.

Bagaimana dirinya melihat sosok Gatot Pujo Nugroho, selaku Incumbent? Menurut pria yang juga masuk dalam jajaran pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat tersebut, dalam persoalan kepemimpinan Sumut ke depan dibutuhkan orang-orang yang memiliki konsep pembangunan, untuk kesejahteraan masyarakat Sumut.

“Apakah dia (Gatot, Red) sudah menjalankan tugas yg baik?. Ini bukan persoalan persaingan, tersaingi atau tidak. Kita pahami dulu posisi Sumut seperti apa. Dulu Sumut bagian yang sangat penting bagi Indonesia. Banyak devisa yang diberikan oleh Sumut kepada Indonesia. Sumber Daya Alam (SDA), minyak, perkebunan, dan sebagainya. SDA punya peran penting bagi Indonesia di semua bidang. Sejak tahun 80-an Sumut jalan di tempat.
Tidak lagi bisa disebut sebagai barometer di Indonesia. Tahun 2004 lalu, Kualanamu katanya akan disiapkan tahun 2010. Namun itu tidak terealisasi. Jika infrastruktur bagus, maka semua bidang pembangunan bisa dibenahi,” ungkapnya.

Jika nantinya, dirinya yang terpilih menjadi Gubsu, apa yang akan dilakukannya kalau melihat banyak bawahannya yang terlibat kasus korupsi?
Menyangkut hal itu, Cornel berjanji, siapapun yang terjerat kasus korupsi, maka akan dibersihkannya sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Begitu hal nya saat Cornel ditanya, jika nantinya dirinya yang terlibat korupsi, maka dia bersedia mundur dari jabatannya.

“Kalau saya korupsi, saya siap keluar dan siap diadili. Untuk pejabat lainnya, harus ditegakkan hukum seadil-adilnya,” janjinya. Cornel Simbolon tampak percaya diri alias PD dan terkesan ambisius maju menjadi orang nomor satu di Sumut. Dia terus terang menyatakan enggan dicalonkan menjadi calon wakil Gubernur Sumut (cawagubsu) kendati banyak koleganya sesama fungsionaris DPP PD yang sudah resmi mendaftarkan diri menjadi cagubsu.
“Saya tetap calon gubernur, saya tidak mau jadi cawagubsu,” tukasnya. Meilizar Latief, salah seorang anggota tim sembilan PD Sumut saat ditanya sikap Cornel Simbolon yang ogah dicalonkan menjadi cawagubsu, tidak bersedia mengomentari. Perempuan berjilbab yang juga anggota Fraksi Demokrat DPRD Sumut ini menjelaskan proses pendaftaran masih akan menjalani beberapa proses lain selanjutnya.

“Masih ada proses-proses selanjutnya, untuk pada akhirnya mengetahui siapa nantinya yang akan diusung. Secara resmi yang mendaftar dengan mengembalikan formulir pendaftaran sudah dua, Pak Sutan Bhatoegana dan Pak Cornel dari 10 orang yang mengambil formulir pendaftaran ke Demokrat,” katanya. Sayangnya Meilizar bersikukuh tak mau menyebut siapa saja 10 nama yang sudah mengambil formulir pendaftaran ke partai berlambang mercy tersebut. (ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/