33.6 C
Medan
Tuesday, June 25, 2024

Gagal Cinta Gantung Diri

Mansur Roniasi Siahaan (26) penduduk Jalan Menteng VII Gang Murni Nomor 40 Lingkungan IV Kelurahan Menteng Kecamatan Medan Denai ditemukan tewas gantung diri di dapur rumahnya Minggu (1/6) pagi sekira pukul 06.45 WIB. Pria kelahiran 17 November 1987 ini tewas diduga karena putus cinta.

Ilustrasi
Ilustrasi

Informasi yang dihimpun Sumut Pos dari rumah korban Minggu siang menyebutkan, jenazah sopir angkot trayek 53 jurusan Amplas-Belawan ini ditemukan oleh abang kandungnya, Hendri Fransisco Siahaan (31). Saat itu, Hendri hendak membangunkan adiknya untuk bekerja yang sehari-hari sebagai sopir angkot tembak 53 jurusan Amplas-Belawan.

Ketika hendak membangunkan dari tempat tidur, Hendri tak melihat Mansur. Ia pun kemudian ke kamar mandi yang terletak di dapur. Namun, saat berjalan menuju kamar mandi, Hendri terkejut melihat adiknya sudah tak bernyawa dengan posisi leher tergantung tali yang disangkutkan pada kerangka atap rumah.

Hendri pun langsung berteriak histeris, sehingga mengejutkan warga yang tinggal di sebelah rumahnya. Warga dan tetangga korban pun berbondong-bondong berdatangan ke rumah.

Petugas Polsek Medan Area dan Identifikasi Polresta Medan yang mendapat informasi langsung menuju lokasi guna melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). “Pas bangun tidur aku mau ke kamar mandi dan kulihat si Mansur sudah gantung diri,” kata Hendrik saat diwawancarai.

Ia mengaku, adiknya nekat mengakhiri hidupnya lantaran putus cinta dengan pacarnya. “Kayaknya karena putus cinta dengan pacarnya. Karena, tadi malam pas pulang ke rumah aku lihat dia (Mansur, Red)suntuk. Dia sempat bertengkar lewat telepon,” ungkap Hendrik.

Namun, saat disinggung soal hubungan adik kandungnya itu dengan pacarnya, Hendrik mengaku tidak begitu mengetahuinya lantaran Mansur tidak pernah bercerita. “Dia pendiam dan tertutup orangnya,” ucap Hendrik.

Kompol JK Tampubolon yang mengaku kerabat Mansur menuturkan, dirinya tidak mengetahui sosok pribadi korban seperti apa. “Saya kurang tahu seperti apa dia orangnya, karena saya jarang ke rumahnya,” ujar perwira polisi yang mengaku dinas di Polda Sumut.

Menurutnya, dari cerita-cerita keluarga, karakter korban merupakn seorang yang pendiam. “Dia itu anak paling kecil dari 8 bersaudara dan dia tinggal bertiga sama abang-abangnya,” kata JK Tampubolon.

Ia menyebut, sebelum ditemukan gantung diri, malamnya (31/5) Mansur masih main dam batu dengan kawannya di dekat rumah. “Rencananya hari ini (kemarin, Red) juga jenazahnya mau dibawa ke Balige dan disatukan makamnya dengan kedua orang tuanya,” sebut JK Tampubolon.

Sementara itu, salah seorang anak remaja perempuan bernama Putri, yang diperkirakan berusia belasan tahun mengaku, malam Minggu sekitar pukul 22.00 WIB, korban sempat meminjam telepon gengamnya.

“Bang Mansur pinjam handphone-ku semalam. Dia bilang mau buat pesan dan status di facebook. Tapi aku nggak tahu dibuat status apa. Soalnya, setelah itu handphone-ku dipulangkannya,” aku Putri sembari meninggalkan Sumut Pos.

Kapolsek Medan Area, Kompol Rama Santama Putra yang dikonfirmasi kru koran ini mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelidikan. “Kita telah periksa 4 saksi, di antaranya Hendrik Fransisco Siahaan (abang kandung korban) yang menurunkannya dari gantungan tali, Ferdinan Siahaan (39) abang kandung korban warga Jalan Selambo Raya, dan Rumani Boru Sihombing (43) kakak korban warga Jalan Selambo Raya Gang Akordion Nomor 1 A Medan dan Junaidi, Kepala Lingkungan IV,” ujarnya.

Menurut Rama, korban gantung diri menggunakan seutas tali plastik di bagian belakang rumah, persisnya bagian dapur dekat kamar mandi dengan cara menaiki meja yang ada di ruangan tersebut. Kemudian mengikatkan tali plastik warna biru untuk menggantungkan diri.

“Hasil penyelidikan sementara dari keterangan keluarga korban dan para tetangga tidak ditemukan adanya permasalahan korban. Namun disampaikan bahwa korban orangnya pendiam dan tertutup. Tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan, hanya saja ditemukan ciri-ciri umum gantung diri pada korban, seperti bekas jeratan leher,” bebernya.(mag-8/azw)

Mansur Roniasi Siahaan (26) penduduk Jalan Menteng VII Gang Murni Nomor 40 Lingkungan IV Kelurahan Menteng Kecamatan Medan Denai ditemukan tewas gantung diri di dapur rumahnya Minggu (1/6) pagi sekira pukul 06.45 WIB. Pria kelahiran 17 November 1987 ini tewas diduga karena putus cinta.

Ilustrasi
Ilustrasi

Informasi yang dihimpun Sumut Pos dari rumah korban Minggu siang menyebutkan, jenazah sopir angkot trayek 53 jurusan Amplas-Belawan ini ditemukan oleh abang kandungnya, Hendri Fransisco Siahaan (31). Saat itu, Hendri hendak membangunkan adiknya untuk bekerja yang sehari-hari sebagai sopir angkot tembak 53 jurusan Amplas-Belawan.

Ketika hendak membangunkan dari tempat tidur, Hendri tak melihat Mansur. Ia pun kemudian ke kamar mandi yang terletak di dapur. Namun, saat berjalan menuju kamar mandi, Hendri terkejut melihat adiknya sudah tak bernyawa dengan posisi leher tergantung tali yang disangkutkan pada kerangka atap rumah.

Hendri pun langsung berteriak histeris, sehingga mengejutkan warga yang tinggal di sebelah rumahnya. Warga dan tetangga korban pun berbondong-bondong berdatangan ke rumah.

Petugas Polsek Medan Area dan Identifikasi Polresta Medan yang mendapat informasi langsung menuju lokasi guna melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). “Pas bangun tidur aku mau ke kamar mandi dan kulihat si Mansur sudah gantung diri,” kata Hendrik saat diwawancarai.

Ia mengaku, adiknya nekat mengakhiri hidupnya lantaran putus cinta dengan pacarnya. “Kayaknya karena putus cinta dengan pacarnya. Karena, tadi malam pas pulang ke rumah aku lihat dia (Mansur, Red)suntuk. Dia sempat bertengkar lewat telepon,” ungkap Hendrik.

Namun, saat disinggung soal hubungan adik kandungnya itu dengan pacarnya, Hendrik mengaku tidak begitu mengetahuinya lantaran Mansur tidak pernah bercerita. “Dia pendiam dan tertutup orangnya,” ucap Hendrik.

Kompol JK Tampubolon yang mengaku kerabat Mansur menuturkan, dirinya tidak mengetahui sosok pribadi korban seperti apa. “Saya kurang tahu seperti apa dia orangnya, karena saya jarang ke rumahnya,” ujar perwira polisi yang mengaku dinas di Polda Sumut.

Menurutnya, dari cerita-cerita keluarga, karakter korban merupakn seorang yang pendiam. “Dia itu anak paling kecil dari 8 bersaudara dan dia tinggal bertiga sama abang-abangnya,” kata JK Tampubolon.

Ia menyebut, sebelum ditemukan gantung diri, malamnya (31/5) Mansur masih main dam batu dengan kawannya di dekat rumah. “Rencananya hari ini (kemarin, Red) juga jenazahnya mau dibawa ke Balige dan disatukan makamnya dengan kedua orang tuanya,” sebut JK Tampubolon.

Sementara itu, salah seorang anak remaja perempuan bernama Putri, yang diperkirakan berusia belasan tahun mengaku, malam Minggu sekitar pukul 22.00 WIB, korban sempat meminjam telepon gengamnya.

“Bang Mansur pinjam handphone-ku semalam. Dia bilang mau buat pesan dan status di facebook. Tapi aku nggak tahu dibuat status apa. Soalnya, setelah itu handphone-ku dipulangkannya,” aku Putri sembari meninggalkan Sumut Pos.

Kapolsek Medan Area, Kompol Rama Santama Putra yang dikonfirmasi kru koran ini mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelidikan. “Kita telah periksa 4 saksi, di antaranya Hendrik Fransisco Siahaan (abang kandung korban) yang menurunkannya dari gantungan tali, Ferdinan Siahaan (39) abang kandung korban warga Jalan Selambo Raya, dan Rumani Boru Sihombing (43) kakak korban warga Jalan Selambo Raya Gang Akordion Nomor 1 A Medan dan Junaidi, Kepala Lingkungan IV,” ujarnya.

Menurut Rama, korban gantung diri menggunakan seutas tali plastik di bagian belakang rumah, persisnya bagian dapur dekat kamar mandi dengan cara menaiki meja yang ada di ruangan tersebut. Kemudian mengikatkan tali plastik warna biru untuk menggantungkan diri.

“Hasil penyelidikan sementara dari keterangan keluarga korban dan para tetangga tidak ditemukan adanya permasalahan korban. Namun disampaikan bahwa korban orangnya pendiam dan tertutup. Tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan, hanya saja ditemukan ciri-ciri umum gantung diri pada korban, seperti bekas jeratan leher,” bebernya.(mag-8/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/