25.6 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Personel Reskrim Butuh Senpi

Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga menarik seluruh senjata api (senpi) yang dimiliki personel Reserse Kriminal (Reskrim) di setiap polsek se-jajaran Polresta Medan. Kebijakan tersebut membuat sejumlah personel Reskrim mengeluh dan merasa tidak percaya diri (Pede) dalam menjalankan tugasnya. Seperti apa tanggapan Ketua Komisi A DPRD Kota Medann
Ilhamsyah terkait penarikan senjata personel Reskrim ini? Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Adlan Nasution dengan Ilhamsyah, kemarin.

Senpi personel Reskrim sejajaran Polresta Medan ditarik, bagaimana menurut Anda?
Saya khawatir, akibat ditariknya senpi ini akan berdampak buruk pada kinerja personel Reskrim. Pasalnya, tanpa senpi petugas akan kalang kabut dalam menangkap penjahat. Atau malah, bisa-bisa penjahat itu dibiarkan saja berlalu. Kita kan tahu tingkah penjahat sekarang suka aneh-aneh. Jangan sampai, hal ini menjadi momentum bagi penjahat melaksanakan aksinya. Kita khawatir, para penjahat akan semakin ganas.

Menurut Kapolresta, penarikan senpi ini untuk pemeriksaan rutin dan demi menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Bagaimana menurut Anda?
Seharusnya, petugas Polri itu diberikan pembinaan agar mereka tidak berbuat yang menyimpang dari tugasnya. Kapolresta Medan juga jangan bertindak gegabah. Gara-gara seorang personel melakukan kesalahan, seluruhnya personel menanggung akibatnya. Seperti peribahasa, gara-gara nila setitik, rusak susu sebelangga. Kan masih banyak petugas Reskrim yang baik-baik, tidak semuanya jahat.

Menurut Anda, sudah seperti apa kinerja Polri saat ini?
Polisi sudah lebih profesional dalam melaksanakan tugas. Dimana, dengan perkembangan teknologi, polisi bisa mengungkap para pelaku kejahatan dibantu dengan IT yang semkin canggih. Dengan demikian, polisi jangan tidak dipersenjatai, khususnya yang berada di lapangan. Karena mereka lebih duluan mengahadapi segala bentuk aksi kriminalitas yang dapat menggangu Kamtibmas di Kota Medan. Jadi, jangan senjata asal dicabut saja, karena sangat dibutuhkan.

Bagaimana dengan personel polisi yang suka keluar masuk tempat hiburan malam?
Petugas kepolisian masuk ke tempat hiburan diperbolehkan, apalagi melakukan investigasi seperti razia. Jika ternyata ada personel polisi yang dugem di lokasi hiburan malam itu, baru Propam turun untuk mengamankannya dan memberinya tindakan dengan melakukan pembinaan mental.

Bagaimana Dewan memandang adanya personel polisi yang tewas di lokasi hiburan malam?
Kita harap kejadian serupa jangan terulang lagi. Kapolresta Medan harus benar-benar memperhatikan personelnya dalam menjalankan tugas. Pengawasan dalam sitem kerja harus ditingkatkan. Anggota tidak berani macam-macam, apabila ada sanksi yang tegas diberikan.(*)

Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga menarik seluruh senjata api (senpi) yang dimiliki personel Reserse Kriminal (Reskrim) di setiap polsek se-jajaran Polresta Medan. Kebijakan tersebut membuat sejumlah personel Reskrim mengeluh dan merasa tidak percaya diri (Pede) dalam menjalankan tugasnya. Seperti apa tanggapan Ketua Komisi A DPRD Kota Medann
Ilhamsyah terkait penarikan senjata personel Reskrim ini? Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Adlan Nasution dengan Ilhamsyah, kemarin.

Senpi personel Reskrim sejajaran Polresta Medan ditarik, bagaimana menurut Anda?
Saya khawatir, akibat ditariknya senpi ini akan berdampak buruk pada kinerja personel Reskrim. Pasalnya, tanpa senpi petugas akan kalang kabut dalam menangkap penjahat. Atau malah, bisa-bisa penjahat itu dibiarkan saja berlalu. Kita kan tahu tingkah penjahat sekarang suka aneh-aneh. Jangan sampai, hal ini menjadi momentum bagi penjahat melaksanakan aksinya. Kita khawatir, para penjahat akan semakin ganas.

Menurut Kapolresta, penarikan senpi ini untuk pemeriksaan rutin dan demi menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Bagaimana menurut Anda?
Seharusnya, petugas Polri itu diberikan pembinaan agar mereka tidak berbuat yang menyimpang dari tugasnya. Kapolresta Medan juga jangan bertindak gegabah. Gara-gara seorang personel melakukan kesalahan, seluruhnya personel menanggung akibatnya. Seperti peribahasa, gara-gara nila setitik, rusak susu sebelangga. Kan masih banyak petugas Reskrim yang baik-baik, tidak semuanya jahat.

Menurut Anda, sudah seperti apa kinerja Polri saat ini?
Polisi sudah lebih profesional dalam melaksanakan tugas. Dimana, dengan perkembangan teknologi, polisi bisa mengungkap para pelaku kejahatan dibantu dengan IT yang semkin canggih. Dengan demikian, polisi jangan tidak dipersenjatai, khususnya yang berada di lapangan. Karena mereka lebih duluan mengahadapi segala bentuk aksi kriminalitas yang dapat menggangu Kamtibmas di Kota Medan. Jadi, jangan senjata asal dicabut saja, karena sangat dibutuhkan.

Bagaimana dengan personel polisi yang suka keluar masuk tempat hiburan malam?
Petugas kepolisian masuk ke tempat hiburan diperbolehkan, apalagi melakukan investigasi seperti razia. Jika ternyata ada personel polisi yang dugem di lokasi hiburan malam itu, baru Propam turun untuk mengamankannya dan memberinya tindakan dengan melakukan pembinaan mental.

Bagaimana Dewan memandang adanya personel polisi yang tewas di lokasi hiburan malam?
Kita harap kejadian serupa jangan terulang lagi. Kapolresta Medan harus benar-benar memperhatikan personelnya dalam menjalankan tugas. Pengawasan dalam sitem kerja harus ditingkatkan. Anggota tidak berani macam-macam, apabila ada sanksi yang tegas diberikan.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/