MEDAN-Pemerintah Kota Medan berencana ingin menghidupkan kembali angkutan massal dengan armada bus-bus besar. Ini merupakan solusi untuk mengatasi kemacetan di Kota Medan ini, sekaligus mengembalikan sejarah masa lalu.
“Memang, sudah saatnya kita memiliki angkutan massal yang memiliki koneksi ke sejumlah daerah. Ini akan kita wujudkan dalam beberpa waktu ke depan,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Drs HT Dzulmi Eldin MSi pada acara Rapat Paripurna Istimewa DPRD Medan di Hotel Grand Aston, Senin (1/7)n
Dikatakan Eldin, angkutan massal ini merupakan salah satu mengatasi kemacetan di Kota Medan. Pemko Medan sudah menggagas Trans Medan, untuk mewujudkan angkutan massal tersebut. “Salah satu upaya kita dalam mewujudkan angkutan massal itu adalah membangun Trans Medan. Kehadiran Angkutan Massal itu diharapkan bisa mengatasi kemacetan,” sebutnya.
Rencana Pemko untuk menghidupkan angkutan massal tersebut bukanlah hal baru. Pasalnya, rencana ini sudah digulirkan tahun lalu oleh Rahudman Harahap, MM. Bahkan, Rahudman sempat menegaskan kalau bus Trans Medan atau Bus Rapid Transit (BRT) akan hadir pada pada awal 2013. Katanya, kehadiran bus tersebut untuk mengurangi jumlah angkutan kota (angkot). Bahkan, satu bus Trans Medan sama dengan 10 angkot. Nyatanya, hingga sekarang rencana tersebut belum berjalan.
“Ketika busway beroperasi, maka jadi satu halte seperti di Jalan Kapten Maulana Lubis dan Jalan Gatot Subroto akan mengurangi 10 angkot di Medan. Dengan perbandingan satu halte 1 bus untuk busway, maka 10 angkot di Medan harus berkurang secara bertahap. Ini terget kita,” papar Kepala Bidang Teknis Sarana dan Prasarana, Dishub Kota Medan, Iswar, ketika itu.
Pada praktiknya, Trans Medan nanti tidak memakai jalur jalan khusus. Operasionalnya juga akan tepat waktu atau terjadwal jam operasinya sehingga penumpang memiliki kepastian ketika naik bus Trans Medan. “Dalam rencana, Trans Medan ini akan berjalan bersamaan dengan kendaraan lain baik pribadi maupun angkutan kota (angkot) di jalan umum,” jelas Iswar.
Bahkan, Iswar saat itu mengatakan kalau Trans Medan sudah masuk dalam tahap pengkajian atau kajian Detail Engenerring Desaign (DED) untuk pelaksanaannya. Dishub Medan juga masih mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung pengoperasian trans Medan.
Menurutnya, Kota Medan membutuhkan angkutan massal karena tingkat kemacetan di Medan diperkirakan akan semakin parah sekaligus untuk memberikan kenyamanan. Jadi keberadaan angkutan massal ini diharapkan bisa mengurangi kemacetan hingga 40 persen.
Ia memaparkan, Kota Medan tercatat berpenduduk sebanyak 2,6 juta jiwa. Sedangkan pada waktu-waktu tertentu, penduduk Medan bertambah ratusan ribu jiwa (disebut commuters). Di tahun lalu, total commuters mencapai 742.280 jiwa, pada siang hari sebanyak 476. 210 jiwa yang masuk ke Medan dan 329.244 jiwa keluar dari kota ini. Sebagian besar commuters tersebut menggunakan alat transportasi umum sebagai angkutan masuk dan keluar Medan dibandingkan kendaraan bersama seperti angkutan pribadi dan alat transportasi lain. “Jadi sambil Pemko menyiapkan sarana dan prasarana, kami mengajak pengusaha angkutan untuk bekerja sama dalam hal pengadaan bus atau lainnya sehingga semuanya bisa berjalan bersama, tidak merasa ada yang tersaingi,” harapnya.
Siapkan Enam Koridor
Tak hanya itu, kala itu beberapa persiapan lain telah disiapkan Pemko Medan. Pembangunan enam unit koridor di sejumlah titik di Kota Medan pun telah dirancang. Pemko Medan bahkan kala itu menegaskan kalau tinggal melakukan ekspos di Sekretariat Wakil Presiden (Wapres) RI.
Jalur pertama kali prioritas akan dilalui Trans Medan dari Belawan hingga Jalan Yos Sudarso Medan. “Sehingga masyarakat dari bagian utara Medan menuju ke inti kota bisa dilayani dengan transportasi dengan rute pajang,” ujar Rahudman kala itu.
Trans Medan akan melayani rute pajang yang melintas dari pinggir kota menuju inti kota, namun wali kota belum memberikan pasti rute trans Medan ini.”Trans Medan hanya melayani rute panjang sehingga memberikan pengkutan terbaik masyarakat,” paparnya. (dek)
(dek)