25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

DPP di Masa PPKM Level 4 Terus Upayakan Pembagian Bibit

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemko Medan melalui Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Kota Medan berupaya membagikan berbagai jenis bantuan berupa bibit pertanian dan perikanan kepada masyarakat Kota Medan, khususnya di masa pandemi Covid-19 dan penerapan PPKM Level 4 seperti saat ini.

TANAM: Seorang petani menanam bibit padi di persawahan Jalan Abdul Hakim, Tanjungsari, Medan Selayang, belum lama ini.TRIADI WIBOWO/SUMUT POS.

Meskipun begitu, saat ini DPP Kota Medan mengaku tengah kesulitan dalam hal anggaran untuk dapat memproduksi bibit pertanian berupa bibit cabai dan sayur mayur tersebut.

“Kalau penyaluran bibit sayuran seperti cabai, itu stoknya saat ini memang sedang sedikit, anggaran juga terbatas. Tapi begitu pun, tetap kami berikan stok bibit yang ada kepada masyarakat yang memang betul-betul membutuhkan,” ungkap Kepala DPP Kota Medan Ikhsar Risyad Marbun, Minggu (1/8).

Ikhsar juga mengatakan, selain bibit pertanian seperti cabai dan sayur mayur, pihaknya juga sedang kesulitan dalam memproduksi bibit perikanan darat seperti ikan lele, yang kerap menjadi primadona para peternak perikanan darat, khususnya di perkotaan.

“Bibit lele masih ada memang, walaupun tak banyak. Tapi betul-betul kami maksimalkan yang ada,” jelasnya.

Dia juga menyebutkan, untuk mendapatkan bibit pertanian maupun perikanan, masyarakat harus mengajukannya lebih dulu ke pihak kelurahan ataupun kecamatan. Masyarakat yang dimaksud bukan dalam bentuk perorangan, melainkan dalam bentuk kelompok tani. Nantinya, petugas penyuluh DPP Kota Medan akan lebih dulu meninjau ke lokasi dimaksud, apakah benar masyarakat tersebut memiliki lahan untuk melakukan kegiatan pertanian ataupun perikanan.

“Kalau memang layak dan benar setelah petugas melakukan peninjauan, maka akan diberikan bibitnya. Kalau seperti bibit cabai, biasanya sekitar 5 batang per KK, kalau bibit ikan lele sekitar 500 ekor,” beber Ikhsar.

Bibit-bibit tersebut, lanjut Ikhsar, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat perkotaan dalam memproduksi hasil-hasil pertanian dan perikanan, sekaligus dapat memberikan penghasilan tambahan kepada masyarakat, khususnya dalam situasi pandemi seperti saat ini.

“Sebisa mungkin kami bantu masyarakat, tapi memang stoknya terbatas, dan harus diajukan lewat kelurahan atau kecamatan. Kami harap masyarakat bisa memanfaatkan lahan yang ada, setidaknya bisa membantu masyarakat dalam menumbuhkan ekonomi keluarga,” katanya.

Klinik Hewan Masih Diaktifkan

Selain pemberian bibit pertanian dan perikanan, lanjut Ikhsar, di masa pandemi ini, DPP Kota Medan juga masih mengaktifkan klinik hewan untuk masyarakat Kota Medan secara gratis. Klinik tersebut beroperasi di Taman Cadika, Jalan Karya Wisata, Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor, setiap hari kerja.

“Klinik hewan kita Alhamdulillah masih ada, masih beroperasi di Taman Cadika setiap hari kerja,” ujarnya lagi.

Setiap masyarakat, dapat membawa hewan peliharaannya yang sakit untuk diperiksa dan diberikan perawatan.

“Biaya pemeriksaan dan obatnya gratis, masyarakat tinggal datang saja bawa hewan peliharaannya. Kami sudah siapkan tenaga medisnya di sana. Di klinik hewan itu, sudah ada 3 dokter hewan yang bertugas,” pungkas Ikhsar. (map/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemko Medan melalui Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Kota Medan berupaya membagikan berbagai jenis bantuan berupa bibit pertanian dan perikanan kepada masyarakat Kota Medan, khususnya di masa pandemi Covid-19 dan penerapan PPKM Level 4 seperti saat ini.

TANAM: Seorang petani menanam bibit padi di persawahan Jalan Abdul Hakim, Tanjungsari, Medan Selayang, belum lama ini.TRIADI WIBOWO/SUMUT POS.

Meskipun begitu, saat ini DPP Kota Medan mengaku tengah kesulitan dalam hal anggaran untuk dapat memproduksi bibit pertanian berupa bibit cabai dan sayur mayur tersebut.

“Kalau penyaluran bibit sayuran seperti cabai, itu stoknya saat ini memang sedang sedikit, anggaran juga terbatas. Tapi begitu pun, tetap kami berikan stok bibit yang ada kepada masyarakat yang memang betul-betul membutuhkan,” ungkap Kepala DPP Kota Medan Ikhsar Risyad Marbun, Minggu (1/8).

Ikhsar juga mengatakan, selain bibit pertanian seperti cabai dan sayur mayur, pihaknya juga sedang kesulitan dalam memproduksi bibit perikanan darat seperti ikan lele, yang kerap menjadi primadona para peternak perikanan darat, khususnya di perkotaan.

“Bibit lele masih ada memang, walaupun tak banyak. Tapi betul-betul kami maksimalkan yang ada,” jelasnya.

Dia juga menyebutkan, untuk mendapatkan bibit pertanian maupun perikanan, masyarakat harus mengajukannya lebih dulu ke pihak kelurahan ataupun kecamatan. Masyarakat yang dimaksud bukan dalam bentuk perorangan, melainkan dalam bentuk kelompok tani. Nantinya, petugas penyuluh DPP Kota Medan akan lebih dulu meninjau ke lokasi dimaksud, apakah benar masyarakat tersebut memiliki lahan untuk melakukan kegiatan pertanian ataupun perikanan.

“Kalau memang layak dan benar setelah petugas melakukan peninjauan, maka akan diberikan bibitnya. Kalau seperti bibit cabai, biasanya sekitar 5 batang per KK, kalau bibit ikan lele sekitar 500 ekor,” beber Ikhsar.

Bibit-bibit tersebut, lanjut Ikhsar, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat perkotaan dalam memproduksi hasil-hasil pertanian dan perikanan, sekaligus dapat memberikan penghasilan tambahan kepada masyarakat, khususnya dalam situasi pandemi seperti saat ini.

“Sebisa mungkin kami bantu masyarakat, tapi memang stoknya terbatas, dan harus diajukan lewat kelurahan atau kecamatan. Kami harap masyarakat bisa memanfaatkan lahan yang ada, setidaknya bisa membantu masyarakat dalam menumbuhkan ekonomi keluarga,” katanya.

Klinik Hewan Masih Diaktifkan

Selain pemberian bibit pertanian dan perikanan, lanjut Ikhsar, di masa pandemi ini, DPP Kota Medan juga masih mengaktifkan klinik hewan untuk masyarakat Kota Medan secara gratis. Klinik tersebut beroperasi di Taman Cadika, Jalan Karya Wisata, Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor, setiap hari kerja.

“Klinik hewan kita Alhamdulillah masih ada, masih beroperasi di Taman Cadika setiap hari kerja,” ujarnya lagi.

Setiap masyarakat, dapat membawa hewan peliharaannya yang sakit untuk diperiksa dan diberikan perawatan.

“Biaya pemeriksaan dan obatnya gratis, masyarakat tinggal datang saja bawa hewan peliharaannya. Kami sudah siapkan tenaga medisnya di sana. Di klinik hewan itu, sudah ada 3 dokter hewan yang bertugas,” pungkas Ikhsar. (map/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/