SUMUTPOS.CO- Kabut asap kiriman masih menyelimuti Kualanamu International Airport (KNIA). Namun, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) KNIA belum ada menerima laporan adanya gangguan jadwal penerbangan dampak dari kabut asap dari kebakaran hutan di Sumatera ini.
Petugas prakirawan (forecaster) KNIA, Desi (25) menyebutkan, kabut asap memang masih menyelimuti kawasan di sekitar bandara. Namun, kondisi Selasa (1/9) sore, lebih baik jika dibandingkan pagi sebelumnya.
“Saat ini kondisinya masih smug (banyak asap), tapi kondisi ini agak lebih baik dari pagi tadi. Kalau pagi tadi jam 7 pagi jarak pandang 2.000 meter kemudian jam 08.00 sampai jam 10.00 pagi, jarak pandang 2.500 meter. Kemudian naik pada jam 09.00, berkisar 3.000 meter hingga pukul 11.00 dengan jarak pandang 4.500 meter,” jelasnya ketika dikonfirmasi, kemarin (1/9) sore.
Bahkan, sambung petugas forecaster, jarak pandang sekitar pukul 12.30 WIB makin membaik, yakni di angka 6.000 meter. Namun, sore hari menurun jarak pandang menjadi 5.000 meter. Ia menambahkan, ada 1 titik api di Sumut.
“Iya, ini asap dari kiriman. Kalau untuk asap dari sisa bakaran, sudah berkurang. Untuk visibility 5.000 meter masih belum mengganggu penerbangan. Kalau disebut ganggu penerbangan, 1.000 meter jarak pandangnya,” kata Desi. Ia menambahkan, saat ini arah angin bergerak dari arah Timur Laut menuju Barat Daya dengan kecepatan 15 knot atau 10 Km per jam. “Kalau malam bisa lebih baik tapi bisa tetap berkabut,” ujarnya. (ted/azw)
SUMUTPOS.CO- Kabut asap kiriman masih menyelimuti Kualanamu International Airport (KNIA). Namun, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) KNIA belum ada menerima laporan adanya gangguan jadwal penerbangan dampak dari kabut asap dari kebakaran hutan di Sumatera ini.
Petugas prakirawan (forecaster) KNIA, Desi (25) menyebutkan, kabut asap memang masih menyelimuti kawasan di sekitar bandara. Namun, kondisi Selasa (1/9) sore, lebih baik jika dibandingkan pagi sebelumnya.
“Saat ini kondisinya masih smug (banyak asap), tapi kondisi ini agak lebih baik dari pagi tadi. Kalau pagi tadi jam 7 pagi jarak pandang 2.000 meter kemudian jam 08.00 sampai jam 10.00 pagi, jarak pandang 2.500 meter. Kemudian naik pada jam 09.00, berkisar 3.000 meter hingga pukul 11.00 dengan jarak pandang 4.500 meter,” jelasnya ketika dikonfirmasi, kemarin (1/9) sore.
Bahkan, sambung petugas forecaster, jarak pandang sekitar pukul 12.30 WIB makin membaik, yakni di angka 6.000 meter. Namun, sore hari menurun jarak pandang menjadi 5.000 meter. Ia menambahkan, ada 1 titik api di Sumut.
“Iya, ini asap dari kiriman. Kalau untuk asap dari sisa bakaran, sudah berkurang. Untuk visibility 5.000 meter masih belum mengganggu penerbangan. Kalau disebut ganggu penerbangan, 1.000 meter jarak pandangnya,” kata Desi. Ia menambahkan, saat ini arah angin bergerak dari arah Timur Laut menuju Barat Daya dengan kecepatan 15 knot atau 10 Km per jam. “Kalau malam bisa lebih baik tapi bisa tetap berkabut,” ujarnya. (ted/azw)