30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

PLN Serahkan Sertifikat REC Pertama di Indonesia Untuk Kawasan DPSP

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PLN UID Sumatera Utara menyerahkan Renewable Energy Certificate (REC) untuk mendukung penggunaan listrik dengan penggunaan energi baru terbarukan di Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba. Sertifikat ini sudah diverifikasi dan diakui sesuai standar internasional.

Kemarin, (1/12/2022) PLN, melalui Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan, Nova Sagita, menyerahkan sertifikat REC kepada Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Jimmy Bernando Panjaitan. Turut dihadiri Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu yang di wakili oleh Bisman Ritonga, bertempat di Kantor Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Medan.

Diperkirakan kebutuhan listrik untuk pengembangan kawasan DPSP Danau Toba dengan total 29,29 MVA (24,87 MW) akan disediakan secara bertahap. Tahap 1 (2021-2023) sebesar 11 MVA, Tahap 2 (2031-2040) sebesar 5,87 MVA dan Tahap 3 (2041-2050) sebesar 12,42 MVA.

Untuk menyalurkan energi hijau, kawasan Danau Toba disupply dari 8 pembangkit IPP yang menyebar di Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kab. Tapanuli Utara, diantaranya PLTM Parlilitan, PLTM Hutaraja, PLTM Pakkat, PLTM Parmonangan PLTM Aek Silang 2, PLTM Sion, PLTM Parmonangan 1 dan 2, dan PLTM Aek Sibundong dengan total kapasitas daya 87 MW.

Danau Toba akan tampil beda dengan pasokan energi hijau. Dipastikan dengan label energi hijau promosi pariwisata Danau Toba di mata dunia jauh lebih meningkat.

Isu penggunaan energi hijau ini sudah didiskusikan sejak lama, justru isu ini berawal dari awareness para wisatawan terhadap eco – lifestyle menjadikan permintaan dengan adanya energi bersih dari hulu ke hilir.

“Penggunaan energi hijau yang tersertifikat itu hanya keuntungan bagi pengelola, tapi experience dari wisatawan untuk ikut menikmati energi bersih belum dirasakan secara langsung. Kedepannya, mungkin seluruh kawasan ini akan mengusung green energy sustainable lewat kendaraan listrik,” ujar Jimmy.

Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan mengatakan, REC ini menjadi bukti nyata bahwa PLN sudah mengembangkan ekosistem hijau yang melihat dari sisi green tourism, green investment dan green transportation.

“Dukungan terhadap green tourism, sudah bertahap dipenuhi, diseputaran kawasan Danau Toba sudah disediakan SPKLU yang berlokasi di Parapat dan rencananya akan segera diresmikan SPKLU di Balige dan Pulau Samosir,” ungkap Nova dalam sambutannya.

Kedepannya bentuk kerjasama PLN dan stakeholder dalam mengembangkan ekosistem hijau semakin meluas menjadi sustainable tourism.

Dalam wawancara terpisah dengan General Manager, Tonny Bellamy mengatakan Sumatera Utara memiliki potensi green energy terbesar di Indonesia. Potensi ini akan terus di maksimalkan agar target Zero Emission dapat dicapai di tahun 2060.

“Realisasi bauran energi baru terbarukan di Sumatera saat ini sudah mencapai 40,06%. PLN siap dukung program pemerintah Zero Emission di tahun 2060,” pungkas Tonny. (ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PLN UID Sumatera Utara menyerahkan Renewable Energy Certificate (REC) untuk mendukung penggunaan listrik dengan penggunaan energi baru terbarukan di Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba. Sertifikat ini sudah diverifikasi dan diakui sesuai standar internasional.

Kemarin, (1/12/2022) PLN, melalui Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan, Nova Sagita, menyerahkan sertifikat REC kepada Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Jimmy Bernando Panjaitan. Turut dihadiri Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu yang di wakili oleh Bisman Ritonga, bertempat di Kantor Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Medan.

Diperkirakan kebutuhan listrik untuk pengembangan kawasan DPSP Danau Toba dengan total 29,29 MVA (24,87 MW) akan disediakan secara bertahap. Tahap 1 (2021-2023) sebesar 11 MVA, Tahap 2 (2031-2040) sebesar 5,87 MVA dan Tahap 3 (2041-2050) sebesar 12,42 MVA.

Untuk menyalurkan energi hijau, kawasan Danau Toba disupply dari 8 pembangkit IPP yang menyebar di Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kab. Tapanuli Utara, diantaranya PLTM Parlilitan, PLTM Hutaraja, PLTM Pakkat, PLTM Parmonangan PLTM Aek Silang 2, PLTM Sion, PLTM Parmonangan 1 dan 2, dan PLTM Aek Sibundong dengan total kapasitas daya 87 MW.

Danau Toba akan tampil beda dengan pasokan energi hijau. Dipastikan dengan label energi hijau promosi pariwisata Danau Toba di mata dunia jauh lebih meningkat.

Isu penggunaan energi hijau ini sudah didiskusikan sejak lama, justru isu ini berawal dari awareness para wisatawan terhadap eco – lifestyle menjadikan permintaan dengan adanya energi bersih dari hulu ke hilir.

“Penggunaan energi hijau yang tersertifikat itu hanya keuntungan bagi pengelola, tapi experience dari wisatawan untuk ikut menikmati energi bersih belum dirasakan secara langsung. Kedepannya, mungkin seluruh kawasan ini akan mengusung green energy sustainable lewat kendaraan listrik,” ujar Jimmy.

Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan mengatakan, REC ini menjadi bukti nyata bahwa PLN sudah mengembangkan ekosistem hijau yang melihat dari sisi green tourism, green investment dan green transportation.

“Dukungan terhadap green tourism, sudah bertahap dipenuhi, diseputaran kawasan Danau Toba sudah disediakan SPKLU yang berlokasi di Parapat dan rencananya akan segera diresmikan SPKLU di Balige dan Pulau Samosir,” ungkap Nova dalam sambutannya.

Kedepannya bentuk kerjasama PLN dan stakeholder dalam mengembangkan ekosistem hijau semakin meluas menjadi sustainable tourism.

Dalam wawancara terpisah dengan General Manager, Tonny Bellamy mengatakan Sumatera Utara memiliki potensi green energy terbesar di Indonesia. Potensi ini akan terus di maksimalkan agar target Zero Emission dapat dicapai di tahun 2060.

“Realisasi bauran energi baru terbarukan di Sumatera saat ini sudah mencapai 40,06%. PLN siap dukung program pemerintah Zero Emission di tahun 2060,” pungkas Tonny. (ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/