26 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Pencapaian Imunisasi di Sumut Rendah

Pencapaian imunisasi di Sumatera Utara (Sumut) masih sangat rendah. Untuk mengetahui seperti apa pencapaian imunisasi hepatitis B, imunisasi campak, dan imunisasi polio, berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Farida Noris Ritonga dengan Kepala Dinas Kesehatan Sumut Candra Syafei, Senin (2/1)

Untuk imunisasi hepatitis B, kabupaten dan kota mana saja yang sudah melakukan pencapaiannya?
Imunisasi hepatitis B ini, memang masih 4 kabupaten/kota saja yang melakukannya, di antaranya Samosir, Asahan, Medan dan Deli Serdang. Sisanya masih di bawah 80 persen.

Bagaimana dengan capaian imunisasi campak?
Jenis imunisasi ini yang cakupannya masih di bawah 80 persen diantaranya sebanyak 14 kabupaten/kota. Antara lain Labuhanbatu Selatan, Dairi, Gunungsitoli, Padang Lawas, Nias Utara, Tanjungbalai, Padang Lawas Utara, Nias Barat, Madina, Pakpak Bharat, Tapanuli Selatan, Sibolga, Padang Sidempuan dan Nias Selatan.

Selain itu, untuk imunisasi polio pencapaiannya seperti apa?
Saat ini baru 15 kabupaten/kota yang sudah mencapai cakupan di atas 80 persen. Sedikit menggembirakan, untuk cakupan imunisasi polio, 12 kabupaten/kota saja yang cakupan imunisasi di bawah 80 persen. Sedangkan kabupaten/kota lainnya di atas 80 persen.

Apa penyebab rendahnya pencapaian tersebut?
Permasalahan ini terjadi karena pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) belum menjadi kegiatan rutin yang dilakukan kabupaten/kota. Permasalahan lain adalah bimbingan teknis (bimtek) belum optimal atau masih belum terjadwalnya dan dilakukan berkesinambungan. Ini tergantung ketersediaan biaya operasional. Idealnya, bimtek ini dilakukan provinsi 2 kali dalam setahun, kabupaten/kota 4 kali dan Puskesmas 6 kali.

Apa harapan Anda?
Memang tidak semua kabupaten/kota menyediakan dana pengambilan vaksin dan logistik yang cukup. Imbauan kita, hanya mengharapkan peranan pemerintah daerah untuk lebih maksimal lagi dalam cakupan imunisasi terkhusus untuk kader posyandunya.(*)

Pencapaian imunisasi di Sumatera Utara (Sumut) masih sangat rendah. Untuk mengetahui seperti apa pencapaian imunisasi hepatitis B, imunisasi campak, dan imunisasi polio, berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Farida Noris Ritonga dengan Kepala Dinas Kesehatan Sumut Candra Syafei, Senin (2/1)

Untuk imunisasi hepatitis B, kabupaten dan kota mana saja yang sudah melakukan pencapaiannya?
Imunisasi hepatitis B ini, memang masih 4 kabupaten/kota saja yang melakukannya, di antaranya Samosir, Asahan, Medan dan Deli Serdang. Sisanya masih di bawah 80 persen.

Bagaimana dengan capaian imunisasi campak?
Jenis imunisasi ini yang cakupannya masih di bawah 80 persen diantaranya sebanyak 14 kabupaten/kota. Antara lain Labuhanbatu Selatan, Dairi, Gunungsitoli, Padang Lawas, Nias Utara, Tanjungbalai, Padang Lawas Utara, Nias Barat, Madina, Pakpak Bharat, Tapanuli Selatan, Sibolga, Padang Sidempuan dan Nias Selatan.

Selain itu, untuk imunisasi polio pencapaiannya seperti apa?
Saat ini baru 15 kabupaten/kota yang sudah mencapai cakupan di atas 80 persen. Sedikit menggembirakan, untuk cakupan imunisasi polio, 12 kabupaten/kota saja yang cakupan imunisasi di bawah 80 persen. Sedangkan kabupaten/kota lainnya di atas 80 persen.

Apa penyebab rendahnya pencapaian tersebut?
Permasalahan ini terjadi karena pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) belum menjadi kegiatan rutin yang dilakukan kabupaten/kota. Permasalahan lain adalah bimbingan teknis (bimtek) belum optimal atau masih belum terjadwalnya dan dilakukan berkesinambungan. Ini tergantung ketersediaan biaya operasional. Idealnya, bimtek ini dilakukan provinsi 2 kali dalam setahun, kabupaten/kota 4 kali dan Puskesmas 6 kali.

Apa harapan Anda?
Memang tidak semua kabupaten/kota menyediakan dana pengambilan vaksin dan logistik yang cukup. Imbauan kita, hanya mengharapkan peranan pemerintah daerah untuk lebih maksimal lagi dalam cakupan imunisasi terkhusus untuk kader posyandunya.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/