28 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

Bulan Depan Jembatan Titi Dua Sicanang Ditenderkan

JEMBATAN: Proses pembangunan Jembatan Titi Dua Sicanang, beberapa waktu lalu. Bulan depan, proyek ini akan ditenderkan untuk dibangun kembali. fachril/sumut pos
JEMBATAN: Proses pembangunan Jembatan Titi Dua Sicanang, beberapa waktu lalu. Bulan depan, proyek ini akan ditenderkan untuk dibangun kembali.
fachril/sumut pos

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Proses pembangunan jembatan Titi Dua Sicanang Belawan masih tertunda. Pasalnya Pihak Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (PKPPR) Kota Medan masih melakukan appraisal (taksiran nilai property) terhadap sebagian lahan yang akan dibangun jembatan Titi Dua Sicanang Belawan tersebut.

“Sampai saat ini kita masih menunggu final appraisal-nya dari Dinas PKPPR, mereka masih hitung. Katanya paling lama akhir bulan ini appraisalnya selesai,” ucap Plt Kadis PU Kota Medan, Zulfansyah kepada Sumut Pos, Senin (2/3).

Dikatakan Zulfansyah, lahan yang akan digunakan dalam pembangunan Jembatan Titi Dua Sicanang yang baru berada tepat di samping jembatan alternatif yang saat ini digunakan oleh masyarakat Sicanang.

Zulfansyah mengaku telah menemui masyarakat yang lahannya akan digunakan untuk pembangunan jembatan itu, masyarakat pun kooperatif dan saat ini hanya tinggal menunggu appraisalnya. Setelah appraisal nya selesai, pihak Pemko Medan pun akan segera membayar biaya pembebasan lah tersebut.

“Kalau akhir bulan (Maret) ini appraisalnya sudah selesai, maka paling lama awal bulan April sudah bisa kita tenderkan proyeknya. Proses tender sendiri memakan waktu sekitar 40 hari,” kata Zulfansyah.

Bila sudah ditenderkan, kata Zulfansyah, maka proses pengerjaan jembatan pun sudah bisa dilaksanakan. “Kalau tendernya selesai di pertengahan bulan Mei, maka paling lama akhir bulan Mei sudah bisa mulai dikerjakan.Waktu pengerjaannya kita targetkan 6 bulan, jadi target kita November 2020 ini sudah selesai dan sudah bisa langsung dipergunakan,” jelasnya.

Zulfansyah menerangkan, Pemko Medan sudah menganggarkan dana sebesar Rp15 miliar dari APBD Kota Medan untuk membangun jembatan yang telah dua kali ambruk tersebut.

“Anggarannya Rp15 miliar, memang itu tidak cukup untuk membangun sampai tuntas lengkap dengan pernak-pernik jembatan itu, tapi setidaknya nilai itu sudah bisa dipergunakan untuk membangun jembatan secara konstruksi hingga fungsinya kita pastikan layak untuk dilintasi. Jadi saat ini, kita memang sedang menunggu proses appraisalnya saja,” pungkasnya.

Seperti diketahui, sebelumnya jembatan Titi Dua Sicanang telah dianggarkan pada APBD Kota Medan Tahun 2017 dan dikerjakan oleh PT Jaya Star Utama dengan anggaran sekitar Rp8 miliar. Namun sebelum selesai, sekitar tanggal 6 November 2017 jembatan tersebut amblas. (map/ila)

JEMBATAN: Proses pembangunan Jembatan Titi Dua Sicanang, beberapa waktu lalu. Bulan depan, proyek ini akan ditenderkan untuk dibangun kembali. fachril/sumut pos
JEMBATAN: Proses pembangunan Jembatan Titi Dua Sicanang, beberapa waktu lalu. Bulan depan, proyek ini akan ditenderkan untuk dibangun kembali.
fachril/sumut pos

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Proses pembangunan jembatan Titi Dua Sicanang Belawan masih tertunda. Pasalnya Pihak Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (PKPPR) Kota Medan masih melakukan appraisal (taksiran nilai property) terhadap sebagian lahan yang akan dibangun jembatan Titi Dua Sicanang Belawan tersebut.

“Sampai saat ini kita masih menunggu final appraisal-nya dari Dinas PKPPR, mereka masih hitung. Katanya paling lama akhir bulan ini appraisalnya selesai,” ucap Plt Kadis PU Kota Medan, Zulfansyah kepada Sumut Pos, Senin (2/3).

Dikatakan Zulfansyah, lahan yang akan digunakan dalam pembangunan Jembatan Titi Dua Sicanang yang baru berada tepat di samping jembatan alternatif yang saat ini digunakan oleh masyarakat Sicanang.

Zulfansyah mengaku telah menemui masyarakat yang lahannya akan digunakan untuk pembangunan jembatan itu, masyarakat pun kooperatif dan saat ini hanya tinggal menunggu appraisalnya. Setelah appraisal nya selesai, pihak Pemko Medan pun akan segera membayar biaya pembebasan lah tersebut.

“Kalau akhir bulan (Maret) ini appraisalnya sudah selesai, maka paling lama awal bulan April sudah bisa kita tenderkan proyeknya. Proses tender sendiri memakan waktu sekitar 40 hari,” kata Zulfansyah.

Bila sudah ditenderkan, kata Zulfansyah, maka proses pengerjaan jembatan pun sudah bisa dilaksanakan. “Kalau tendernya selesai di pertengahan bulan Mei, maka paling lama akhir bulan Mei sudah bisa mulai dikerjakan.Waktu pengerjaannya kita targetkan 6 bulan, jadi target kita November 2020 ini sudah selesai dan sudah bisa langsung dipergunakan,” jelasnya.

Zulfansyah menerangkan, Pemko Medan sudah menganggarkan dana sebesar Rp15 miliar dari APBD Kota Medan untuk membangun jembatan yang telah dua kali ambruk tersebut.

“Anggarannya Rp15 miliar, memang itu tidak cukup untuk membangun sampai tuntas lengkap dengan pernak-pernik jembatan itu, tapi setidaknya nilai itu sudah bisa dipergunakan untuk membangun jembatan secara konstruksi hingga fungsinya kita pastikan layak untuk dilintasi. Jadi saat ini, kita memang sedang menunggu proses appraisalnya saja,” pungkasnya.

Seperti diketahui, sebelumnya jembatan Titi Dua Sicanang telah dianggarkan pada APBD Kota Medan Tahun 2017 dan dikerjakan oleh PT Jaya Star Utama dengan anggaran sekitar Rp8 miliar. Namun sebelum selesai, sekitar tanggal 6 November 2017 jembatan tersebut amblas. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/