25 C
Medan
Saturday, September 21, 2024

Beras Berjamur Sebabkan Kanker Hati

MEDAN- Masyarakat penerima beras miskin (raskin) diminta agar berhati-hati saat menerima beras tersebut. Pasalnya, ada kemungkinan raskin tersebut mengandung jamur Aflatoksin yang jika dikonsumsi dengan intensitas tinggi akan menyebabkan kanker hati.

Nemun begitu, Bulog Drive I Sumut yakin, raskin yang didistribusikan di Sumut bagus dan tidak mengandung jamur tersebut. “Kualitas raskin di Sumut bagus. Malah warnanya putih bersih. Jadi, selama ini memang belum ada kita temukan beras yang mengandung jamur Aflatoksin tersebut,” kata Kasi Humas Bulog Drive I Sumut, Rusli Siregar kepada wartawan, Sabtu (2/4).

Menurut Rusli, memang ada kemungkinan beras raskin tersebut berjamur, namun hal tersebut membutuhkan proses yang lama. Tapi, jika ada warga menemukan raskin berjamur, pemerintah harus segera menghentikan distribusi raskin tersebut.

“Kalau pun beras raskin tersebut berjamur, itu karena tempat penyimpanannya yang lembab dan tidak baik. Tapi itu prosesnya lama, beras yang kualitasnya jelek, warnanya akan menguning lalu menjadi kehitam-hitam,” ujarnya.
Lagipula, katanya, beras impor pasti telah melalui pemeriksaan sebelum di distribusikan ke Sumut. “Beras yang di impor pasti dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu dan dikarantina. Jadi proses karantina itu yang menentukan berasnya berjamur atau nggak,” katanya.

Namun, pihaknya akan terus melakukan pemeriksaan. Kalau nanti memang ada ditemukan beras yang mengandung jamur Aflatoksin, akan segera ditindaklanjuti.Dirut Jaringan Kesehatan Masyarakat (JKM) Sumut, dr Delyuzar SpPA mengatakan, jika beras berjamur dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dengan intensitas tinggi, besar kemungkinan pengkonsumsinya terkena Afatoksikosis.
“Beras yang tak lagi berwarna putih dan telah hitam atau kekuning-kuningan pasti telah berjamur aflatoksin. Jika dikonsumsi dalam waktu yang lama akan menimbulkan sirosis yang menjadi benih terjadinya kanker hati,” urainya dalam menanggapi rendahnya kualitas raskin di Sumut.

Menurutnya bukan hanya beras, kacang-kacangan juga dapat terkena jamur aflatoksin. Untuk kacang-kacangan warna akan terlihat memudar. Untuk itu penyimpanan beras harus di tempat yang kering. Selain itu, pengawasan terhadap beras juga harus dilakukan.

“Memang kualitas raskin sangat buruk. Kemungkinan karena tempat penyimpanannya yang lembab dan menyebabkan timbulnya jamur dan kutu pada beras. Untuk itu, bulog harus mengawasi beras yang beredar di pasaran. Jangan sampai beras berkualitas buruk dimakan masyarakat dan menimbulkan penyakit,” ujarnya.(mag-7)

MEDAN- Masyarakat penerima beras miskin (raskin) diminta agar berhati-hati saat menerima beras tersebut. Pasalnya, ada kemungkinan raskin tersebut mengandung jamur Aflatoksin yang jika dikonsumsi dengan intensitas tinggi akan menyebabkan kanker hati.

Nemun begitu, Bulog Drive I Sumut yakin, raskin yang didistribusikan di Sumut bagus dan tidak mengandung jamur tersebut. “Kualitas raskin di Sumut bagus. Malah warnanya putih bersih. Jadi, selama ini memang belum ada kita temukan beras yang mengandung jamur Aflatoksin tersebut,” kata Kasi Humas Bulog Drive I Sumut, Rusli Siregar kepada wartawan, Sabtu (2/4).

Menurut Rusli, memang ada kemungkinan beras raskin tersebut berjamur, namun hal tersebut membutuhkan proses yang lama. Tapi, jika ada warga menemukan raskin berjamur, pemerintah harus segera menghentikan distribusi raskin tersebut.

“Kalau pun beras raskin tersebut berjamur, itu karena tempat penyimpanannya yang lembab dan tidak baik. Tapi itu prosesnya lama, beras yang kualitasnya jelek, warnanya akan menguning lalu menjadi kehitam-hitam,” ujarnya.
Lagipula, katanya, beras impor pasti telah melalui pemeriksaan sebelum di distribusikan ke Sumut. “Beras yang di impor pasti dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu dan dikarantina. Jadi proses karantina itu yang menentukan berasnya berjamur atau nggak,” katanya.

Namun, pihaknya akan terus melakukan pemeriksaan. Kalau nanti memang ada ditemukan beras yang mengandung jamur Aflatoksin, akan segera ditindaklanjuti.Dirut Jaringan Kesehatan Masyarakat (JKM) Sumut, dr Delyuzar SpPA mengatakan, jika beras berjamur dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dengan intensitas tinggi, besar kemungkinan pengkonsumsinya terkena Afatoksikosis.
“Beras yang tak lagi berwarna putih dan telah hitam atau kekuning-kuningan pasti telah berjamur aflatoksin. Jika dikonsumsi dalam waktu yang lama akan menimbulkan sirosis yang menjadi benih terjadinya kanker hati,” urainya dalam menanggapi rendahnya kualitas raskin di Sumut.

Menurutnya bukan hanya beras, kacang-kacangan juga dapat terkena jamur aflatoksin. Untuk kacang-kacangan warna akan terlihat memudar. Untuk itu penyimpanan beras harus di tempat yang kering. Selain itu, pengawasan terhadap beras juga harus dilakukan.

“Memang kualitas raskin sangat buruk. Kemungkinan karena tempat penyimpanannya yang lembab dan menyebabkan timbulnya jamur dan kutu pada beras. Untuk itu, bulog harus mengawasi beras yang beredar di pasaran. Jangan sampai beras berkualitas buruk dimakan masyarakat dan menimbulkan penyakit,” ujarnya.(mag-7)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/