28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

HMI Minta KCW Tetap Beroperasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – HIMPUNAN Mahasiswa Islam (HMI) Sumut meminta agar pusat kuliner Kesawan City Walk di kawasan Kesawan Medan tetap berjalan. Bukan tanpa alasan, hal ini harus dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

KESAWAN: Soft launching Kesawan City Walk beberapa waktu lalu. Pengelola diminta mematuhi aturan PPKM Mikro, yakni menjaga jarak pengunjung dan pembatasan jam operasional.

“Kami melihat ini merupakan hal yang positif, khususnya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Untuk itu, kita berharap agar Kesawan ini dipertahankan,” ucap Ketua Umum Badko HMI Sumut, Alwi Hasbi Silalahi kepada Sumut Pos, Minggu (2/5)n

Selain untuk meningkatkan ekonomi, Hasbi menilai program KCW ini juga bermanfaat untuk pengembangan wilayah Kesawan. Menurutnya, kawasan Kesawan memang layak untuk dijadikan tempat wisata di malam hari.

“Kesawan itu punya nilai sejarah. Daerah yang memiliki sejarah serta bangunan-bangunan tua seperti itu harus dilestarikan. Inilah konsep yang benar, harapannya terus ada perbaikan di wilayah itu,” tutur Hasbi.

Hasbi menambahkan, Pemerintah Kota Medan juga harus lebih giat mempromosikan daerah Kesawan hingga ke seluruh Indonesia. Dia juga meminta agar Kesawan dapat memperkenalkan kekayaan kuliner hingga kebudayaan asli Kota Medan. “Kuatkan di kuliner Medan nya dulu, misalkan mie balap ataupun bubur pedas. Jadi pendatang di Kesawan itu bisa melihat, ini loh kuliner Medan,” tambahnya.

Selain itu, Hasbi juga meminta agar penataan wilayah Kesawan dapat dibuat lebih baik. Salah satu yang disoroti Hasbi adalah keberadaan lahan parkir di kawasan tersebut. “Saya lihat parkir masih belum rapi. Harusnya bisa ditata lagi, dari parkir ini bisa menambah pendapatan Kota Medan juga kan,” tuturnya.

Terkait kerumunan yang sering terjadi di Kesawan City Walk, Hasbi mengatakan jika hal itu bisa diselesaikan dengan pengaturan protokol kesehatan yang lebih ketat. Menurutnya, pengunjung yang datang bisa diatur secara teknis sehingga tidak menimbulkan kerumunan.

“Misalkan dibuat tiga gelombang. Kalau sudah terlihat ramai, yang baru datang jangan di kasih masuk lagi, berarti penjagaannya diperketat. Nanti kalau sudah banyak yang pulang, baru di kasih lagi masuk bagi yang baru datang,” tandasnya. (map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – HIMPUNAN Mahasiswa Islam (HMI) Sumut meminta agar pusat kuliner Kesawan City Walk di kawasan Kesawan Medan tetap berjalan. Bukan tanpa alasan, hal ini harus dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

KESAWAN: Soft launching Kesawan City Walk beberapa waktu lalu. Pengelola diminta mematuhi aturan PPKM Mikro, yakni menjaga jarak pengunjung dan pembatasan jam operasional.

“Kami melihat ini merupakan hal yang positif, khususnya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Untuk itu, kita berharap agar Kesawan ini dipertahankan,” ucap Ketua Umum Badko HMI Sumut, Alwi Hasbi Silalahi kepada Sumut Pos, Minggu (2/5)n

Selain untuk meningkatkan ekonomi, Hasbi menilai program KCW ini juga bermanfaat untuk pengembangan wilayah Kesawan. Menurutnya, kawasan Kesawan memang layak untuk dijadikan tempat wisata di malam hari.

“Kesawan itu punya nilai sejarah. Daerah yang memiliki sejarah serta bangunan-bangunan tua seperti itu harus dilestarikan. Inilah konsep yang benar, harapannya terus ada perbaikan di wilayah itu,” tutur Hasbi.

Hasbi menambahkan, Pemerintah Kota Medan juga harus lebih giat mempromosikan daerah Kesawan hingga ke seluruh Indonesia. Dia juga meminta agar Kesawan dapat memperkenalkan kekayaan kuliner hingga kebudayaan asli Kota Medan. “Kuatkan di kuliner Medan nya dulu, misalkan mie balap ataupun bubur pedas. Jadi pendatang di Kesawan itu bisa melihat, ini loh kuliner Medan,” tambahnya.

Selain itu, Hasbi juga meminta agar penataan wilayah Kesawan dapat dibuat lebih baik. Salah satu yang disoroti Hasbi adalah keberadaan lahan parkir di kawasan tersebut. “Saya lihat parkir masih belum rapi. Harusnya bisa ditata lagi, dari parkir ini bisa menambah pendapatan Kota Medan juga kan,” tuturnya.

Terkait kerumunan yang sering terjadi di Kesawan City Walk, Hasbi mengatakan jika hal itu bisa diselesaikan dengan pengaturan protokol kesehatan yang lebih ketat. Menurutnya, pengunjung yang datang bisa diatur secara teknis sehingga tidak menimbulkan kerumunan.

“Misalkan dibuat tiga gelombang. Kalau sudah terlihat ramai, yang baru datang jangan di kasih masuk lagi, berarti penjagaannya diperketat. Nanti kalau sudah banyak yang pulang, baru di kasih lagi masuk bagi yang baru datang,” tandasnya. (map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/