32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Lecehkan Profesi Perawat, Ratu Entok Dilaporkan ke Polisi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) akhirnya menempuh jalur hukum dengan melaporkan akun Tiktok @ratu_entok2 atau Irfan Satria Putra ke Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut). Laporan dilakukan karena dinilai telah melecehkan profesi perawat.

LAPOR KE POLISI: PPNI akhirnya menempuh jalur hukum dengan melaporkan akun Tiktok @ratu_entok2 (foto kanan) atau Irfan Satria Putra ke Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut). Laporan dilakukan karena dinilai telah melecehkan profesi perawat.

Ketua PPNI Sumut Mahsur Al Hazkiyani membenarkan pihaknya telah melaporkan Ratu Entok ke polisi. “Iya, sudah dilaporkan ke polisi karena postingannya telah melecehkan profesi perawat,” ungkapnya saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (2/5).

Mahsur menjelaskan, PPNI sebelumnya juga sudah melakukan somasi kepada Ratu Entok untuk meminta maaf secara terbuka atas postingan tersebut. Namun, bukannya minta maaf, Ratu Entok malah meminta dirinya menjadi duta perawat.

“Tidak puas dengan mengatakan perawat seperti tong sampah, si Ratu Entok mengulang lagi video viralnya, dengan menyebutkan untuk sekolah perawat menggadaikan hewan seperti, kambing, anjing, babi. Hal ini tidak mungkin dan merupakan penghinaan dan pembohongan,” jelasnya.

Karena itu lanjut Mahsur, PPNI mengambil langkah hukum dengan membuat laporan secara resmi ke Polda Sumut, STTLP/B/791/IV/2021/SPKT/POLDA SUMUT, tanggal 30 April 2021. “BBH PPNI sudah dua kali menyampaikan somasi agar si Ratu Entok meminta maaf secara terbuka di medsosnya. Akan tetapi, malah meminta menjadi duta perawat, yang tidak masuk akal bagi para perawat,” tukasnya.

Sebagaimana diketahui, dalam postingannya Ratu Entok menyinggung peristiwa seorang bapak yang marah dan menganiaya perawat akibat infus anaknya yang merupakan pasien, putus saat ditangani perawat di RS Siloam Sriwijaya Palembang, Kamis (15/4) lalu. “Nggak taulah yah, mungkin bapak itu sayang sama anaknya, namanya dalam kondisi sakit, infus putus yah mungkin bapak itu terus khilaf, kalap. Tapi ini pukulan besar untuk semua perawat-perawat yah karena kalian,” ujarnya.

Ratu Entok mengatakan wajah perawat ketika menangani pasien BPJS, terlihat kurang mengenakan, dia mengibaratkan seperti tong sampah “Apalagi kalau perawat orang-orang miskin dari BPJS, dari pakai surat miskin, surat KIS, hemm muka perawat kayak tong sampah. Malam hari tidur ngorok, telponan sama jantannya, kita yang merawat sendiri anak kita keluarga kita dalam ruangan,” ujarnya lagi. (ris/azw)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) akhirnya menempuh jalur hukum dengan melaporkan akun Tiktok @ratu_entok2 atau Irfan Satria Putra ke Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut). Laporan dilakukan karena dinilai telah melecehkan profesi perawat.

LAPOR KE POLISI: PPNI akhirnya menempuh jalur hukum dengan melaporkan akun Tiktok @ratu_entok2 (foto kanan) atau Irfan Satria Putra ke Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut). Laporan dilakukan karena dinilai telah melecehkan profesi perawat.

Ketua PPNI Sumut Mahsur Al Hazkiyani membenarkan pihaknya telah melaporkan Ratu Entok ke polisi. “Iya, sudah dilaporkan ke polisi karena postingannya telah melecehkan profesi perawat,” ungkapnya saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (2/5).

Mahsur menjelaskan, PPNI sebelumnya juga sudah melakukan somasi kepada Ratu Entok untuk meminta maaf secara terbuka atas postingan tersebut. Namun, bukannya minta maaf, Ratu Entok malah meminta dirinya menjadi duta perawat.

“Tidak puas dengan mengatakan perawat seperti tong sampah, si Ratu Entok mengulang lagi video viralnya, dengan menyebutkan untuk sekolah perawat menggadaikan hewan seperti, kambing, anjing, babi. Hal ini tidak mungkin dan merupakan penghinaan dan pembohongan,” jelasnya.

Karena itu lanjut Mahsur, PPNI mengambil langkah hukum dengan membuat laporan secara resmi ke Polda Sumut, STTLP/B/791/IV/2021/SPKT/POLDA SUMUT, tanggal 30 April 2021. “BBH PPNI sudah dua kali menyampaikan somasi agar si Ratu Entok meminta maaf secara terbuka di medsosnya. Akan tetapi, malah meminta menjadi duta perawat, yang tidak masuk akal bagi para perawat,” tukasnya.

Sebagaimana diketahui, dalam postingannya Ratu Entok menyinggung peristiwa seorang bapak yang marah dan menganiaya perawat akibat infus anaknya yang merupakan pasien, putus saat ditangani perawat di RS Siloam Sriwijaya Palembang, Kamis (15/4) lalu. “Nggak taulah yah, mungkin bapak itu sayang sama anaknya, namanya dalam kondisi sakit, infus putus yah mungkin bapak itu terus khilaf, kalap. Tapi ini pukulan besar untuk semua perawat-perawat yah karena kalian,” ujarnya.

Ratu Entok mengatakan wajah perawat ketika menangani pasien BPJS, terlihat kurang mengenakan, dia mengibaratkan seperti tong sampah “Apalagi kalau perawat orang-orang miskin dari BPJS, dari pakai surat miskin, surat KIS, hemm muka perawat kayak tong sampah. Malam hari tidur ngorok, telponan sama jantannya, kita yang merawat sendiri anak kita keluarga kita dalam ruangan,” ujarnya lagi. (ris/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/