28.9 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Gara-gara Cincin

MEDAN-Rajesh (18), warga Jalan Garu II, Medan Amplas terpaksa mendapat perawatan tim medis di RSU Pirngadi Medan. Pasalnya, jari manis tangan sebelah kanannya membengkak dan mengeluarkan darah segar akibat cincin perak yang melingkar di jarinya tak bisa dilepas.

Orangtua Rajesh, bermarga Tobing (56) yang menemani Rajesh di RSU dr Pirngadi Medan mengatakan, kejadian bermula saat Rajesh menaiki sepeda sekitar dua minggu yang lalu. Entah bagaimana, anak bungsu dari empat bersaudara itu tidak sadar kalau jari tangan kanannya terjepit di stang sepedanya. Jarinya pun membengkak sampai berhari-hari hingga cincin tersebut tak bisa dilepas. Namun, kejadian itu tidak langsung diberitahukannya kepada orangtuanya.

Hingga dua pekan lamanya, jari manis tangan kanan Rajesh mengalami pembengkakan. Karena sudah tak tahan lagi, dia memberitahukan kepada orangtuanya. Rajesh pun di bawa ke puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan sekaligus melepaskan cincin tersebut. Sayanganya, di puskesmas tersebut tidak memiliki peralatan yang lengkap lalu Rajesh disarankan ke RSU dr Pirngadi Medan.

Di rumah sakit milik Pemko Medan itu, Rajesh segera ditangani tim medis. Dengan peralatan medis, cincin yang masih melekat di jari manis tangan kanan Rajesh langsung digergaji. Untuk mengurangi rasa sakit, jari Rajesh pun di suntik bius. Saat proses penggergajian Rajesh meronta-ronta kesakitan.

Seorang tim medis yang menangani Rajesh, Jun Ginting mengatakan, hal tersebut terjadi dikarenakan aliran darah di jari pasien tidak terbendung lagi atau tidak lancar, ditambah tangannya membengkak dan infeksi.
Hingga dua jam operasi, barulah cincin tersebut dapat dilepas. “Sudah suntikan keempat, barulah cincinnya bisa dipotong. Cukup lama juga, baru ini kejadian yang seperti ini. Luka pada jari manisnya, langsung kami obati, pasiennya juga diberi obat supaya tangannya tidak semakin membengkak,” bebernya. (mag-7)

MEDAN-Rajesh (18), warga Jalan Garu II, Medan Amplas terpaksa mendapat perawatan tim medis di RSU Pirngadi Medan. Pasalnya, jari manis tangan sebelah kanannya membengkak dan mengeluarkan darah segar akibat cincin perak yang melingkar di jarinya tak bisa dilepas.

Orangtua Rajesh, bermarga Tobing (56) yang menemani Rajesh di RSU dr Pirngadi Medan mengatakan, kejadian bermula saat Rajesh menaiki sepeda sekitar dua minggu yang lalu. Entah bagaimana, anak bungsu dari empat bersaudara itu tidak sadar kalau jari tangan kanannya terjepit di stang sepedanya. Jarinya pun membengkak sampai berhari-hari hingga cincin tersebut tak bisa dilepas. Namun, kejadian itu tidak langsung diberitahukannya kepada orangtuanya.

Hingga dua pekan lamanya, jari manis tangan kanan Rajesh mengalami pembengkakan. Karena sudah tak tahan lagi, dia memberitahukan kepada orangtuanya. Rajesh pun di bawa ke puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan sekaligus melepaskan cincin tersebut. Sayanganya, di puskesmas tersebut tidak memiliki peralatan yang lengkap lalu Rajesh disarankan ke RSU dr Pirngadi Medan.

Di rumah sakit milik Pemko Medan itu, Rajesh segera ditangani tim medis. Dengan peralatan medis, cincin yang masih melekat di jari manis tangan kanan Rajesh langsung digergaji. Untuk mengurangi rasa sakit, jari Rajesh pun di suntik bius. Saat proses penggergajian Rajesh meronta-ronta kesakitan.

Seorang tim medis yang menangani Rajesh, Jun Ginting mengatakan, hal tersebut terjadi dikarenakan aliran darah di jari pasien tidak terbendung lagi atau tidak lancar, ditambah tangannya membengkak dan infeksi.
Hingga dua jam operasi, barulah cincin tersebut dapat dilepas. “Sudah suntikan keempat, barulah cincinnya bisa dipotong. Cukup lama juga, baru ini kejadian yang seperti ini. Luka pada jari manisnya, langsung kami obati, pasiennya juga diberi obat supaya tangannya tidak semakin membengkak,” bebernya. (mag-7)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/