26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Manajer Hotel Royal Perintis Tewas Ditikam

Pelakunya Abang Kandung Sendiri

MEDAN-Bona Hendra Sinaga terpaksa harus mendekam dalam tahanan. Pasalnya, pria berusia 36 tahun itu tega menikam adik kandungnya sendiri Jackson Sinaga (32) hinggga tewas di ruang tamu rumahnya di Jalan Denai Gang Srikandi, Sabtu (2/7) sekira pukul 05.00 WIB.

Keterangan yang dihimpun di lokasi kejadian, sebelum kejadian putra sulung Jackson Sinaga bernama Moreno (3) demam. Menjelang dinihari, Moreno keluar dari kamar tidur. Sedangkan ayahnya Jackson Sinaga masih tidur di dalam kamar bersama istrinya Br Sarait.  Menjelang subuh Br Sirait terbangun. Melihat anaknya
sudah tidak ada di dalam kamar, lantas Br Sirait membangunkan Jackson dan menyuruhnya melihat anaknya Moreno yang berada di ruang tamu. Jackson keluar dari kamar untuk melihat anaknya yang terbaring di lantai. Jackson kemudian membentangkan ambal di lantai sekaligus menemani anaknya yang demam.

Tiba-tiba tersangka Bona Hendra Sinaga yang juga tinggal bersama dengan adiknya Jackson itu keluar dari kamar belakang dan mendatangi adiknya bersama anaknya dengan membawa pisau roti, dan langsung menikam adiknya yang lagi tiduran tepat mengenai dadanya. Karena terkena tikaman korban terbangun dan berteriak sembari mengatakan,”Kenapa dirinya ditikam?”

Mendengar teriakan itu istrinya terbangun dan keluar kamar. Istrinya terkejut dan minta tolong. Tersangka pun membuka pintu lantas melarikan diri.

Sebelum kabur tersangka sempat mengatakan, “Saya sudah membunuh adik saya. Sudah mati dia, sudah mati dia.”
Warga yang mendengar suara gaduh pun langsung terbangun dan mendatangi rumah Jackson. Korban kemudian diboyong ke Rumah Sakit dr Pirngadi Medan dengan menggunakan mobil tetangganya. Tapi, nyawa korban tak tertolong dan tewas sebelum sempat mendapat perawatan. Tak berselang lama, polisi pun tiba di lokasi kejadian dan memburu tersangka. Tersangka Bona akhirnya berhasil ditangkap di rumah pamannya di Jalan Sena Medan.

Keterangan tetangga korban, Hj Nur Salam (65), tersangka selama ini memang mengalami gangguan jiwa (stres).” Dia (Bona) mengalami stres setelah ibunya meninggal dunia akibat tabrakan beberapa bulan yang lalu,” kata Nur Salam.
Menurut Nur Salam, setahunya korban memang belum berumah tangga dan tinggal di rumah korban. Tersangka juga tidak selesai kuliah. “Pelaku pernah kuliah di Universitas Nommensen. Dia tidak mempunyai pekerjaan tetap. Terkadang bekerja sebagai buruh bangunan dan mengecat rumah tetangga,” tutur Nur Salam.

Berdasarkan keterangan di rumah duka, korban bekerja di Hotel Royal Perintis Jalan Perintis Kemerdekaan Medan dan menjabat sebagai Resident Manajer. Hal itu dibenarkan oleh Asrul, Asisten Resident Manager Hotel Royal Perintis. Menurutnya, korban dikenal sangat dekat dengan bawahannya.

“Korban sudah 4 tahun bekerja di Hotel Royal Perintis. Dia (Jackson) perhatian dengan anggotanya dan sering memperjuangkan hak anggotanya,” ujar Asrul. Menurut Asrul, korban sering curhat dengannya soal abangnya yang sering kumat dan sering mengoceh.

Jackson meninggalkan seorang istri Br Sirait dan dua orang anak laki-laki yakni Moreno 3 tahun dan Timi 2 tahun 6 bulan. Istri korban tak kuasa menahan tangis saat jenazah suaminya tiba di rumah duka. Hingga tadi malam pihak keluarga belum mau memberikan keterangan kepada wartawan dengan alasan mereka masih berduka.

Kasat Reskrim Polresta Medan AKP M Yoris Marzuki mengaku tersangka telah diamankan bersama barang bukti satu pisau dan diserahkan ke Mapolsekta Medan Area karena lokasi kejadian berada di wilayah hukum Polsekta Medan Area. “Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap tersangka,” kata Yoris. (rud/mag-7)

Pelakunya Abang Kandung Sendiri

MEDAN-Bona Hendra Sinaga terpaksa harus mendekam dalam tahanan. Pasalnya, pria berusia 36 tahun itu tega menikam adik kandungnya sendiri Jackson Sinaga (32) hinggga tewas di ruang tamu rumahnya di Jalan Denai Gang Srikandi, Sabtu (2/7) sekira pukul 05.00 WIB.

Keterangan yang dihimpun di lokasi kejadian, sebelum kejadian putra sulung Jackson Sinaga bernama Moreno (3) demam. Menjelang dinihari, Moreno keluar dari kamar tidur. Sedangkan ayahnya Jackson Sinaga masih tidur di dalam kamar bersama istrinya Br Sarait.  Menjelang subuh Br Sirait terbangun. Melihat anaknya
sudah tidak ada di dalam kamar, lantas Br Sirait membangunkan Jackson dan menyuruhnya melihat anaknya Moreno yang berada di ruang tamu. Jackson keluar dari kamar untuk melihat anaknya yang terbaring di lantai. Jackson kemudian membentangkan ambal di lantai sekaligus menemani anaknya yang demam.

Tiba-tiba tersangka Bona Hendra Sinaga yang juga tinggal bersama dengan adiknya Jackson itu keluar dari kamar belakang dan mendatangi adiknya bersama anaknya dengan membawa pisau roti, dan langsung menikam adiknya yang lagi tiduran tepat mengenai dadanya. Karena terkena tikaman korban terbangun dan berteriak sembari mengatakan,”Kenapa dirinya ditikam?”

Mendengar teriakan itu istrinya terbangun dan keluar kamar. Istrinya terkejut dan minta tolong. Tersangka pun membuka pintu lantas melarikan diri.

Sebelum kabur tersangka sempat mengatakan, “Saya sudah membunuh adik saya. Sudah mati dia, sudah mati dia.”
Warga yang mendengar suara gaduh pun langsung terbangun dan mendatangi rumah Jackson. Korban kemudian diboyong ke Rumah Sakit dr Pirngadi Medan dengan menggunakan mobil tetangganya. Tapi, nyawa korban tak tertolong dan tewas sebelum sempat mendapat perawatan. Tak berselang lama, polisi pun tiba di lokasi kejadian dan memburu tersangka. Tersangka Bona akhirnya berhasil ditangkap di rumah pamannya di Jalan Sena Medan.

Keterangan tetangga korban, Hj Nur Salam (65), tersangka selama ini memang mengalami gangguan jiwa (stres).” Dia (Bona) mengalami stres setelah ibunya meninggal dunia akibat tabrakan beberapa bulan yang lalu,” kata Nur Salam.
Menurut Nur Salam, setahunya korban memang belum berumah tangga dan tinggal di rumah korban. Tersangka juga tidak selesai kuliah. “Pelaku pernah kuliah di Universitas Nommensen. Dia tidak mempunyai pekerjaan tetap. Terkadang bekerja sebagai buruh bangunan dan mengecat rumah tetangga,” tutur Nur Salam.

Berdasarkan keterangan di rumah duka, korban bekerja di Hotel Royal Perintis Jalan Perintis Kemerdekaan Medan dan menjabat sebagai Resident Manajer. Hal itu dibenarkan oleh Asrul, Asisten Resident Manager Hotel Royal Perintis. Menurutnya, korban dikenal sangat dekat dengan bawahannya.

“Korban sudah 4 tahun bekerja di Hotel Royal Perintis. Dia (Jackson) perhatian dengan anggotanya dan sering memperjuangkan hak anggotanya,” ujar Asrul. Menurut Asrul, korban sering curhat dengannya soal abangnya yang sering kumat dan sering mengoceh.

Jackson meninggalkan seorang istri Br Sirait dan dua orang anak laki-laki yakni Moreno 3 tahun dan Timi 2 tahun 6 bulan. Istri korban tak kuasa menahan tangis saat jenazah suaminya tiba di rumah duka. Hingga tadi malam pihak keluarga belum mau memberikan keterangan kepada wartawan dengan alasan mereka masih berduka.

Kasat Reskrim Polresta Medan AKP M Yoris Marzuki mengaku tersangka telah diamankan bersama barang bukti satu pisau dan diserahkan ke Mapolsekta Medan Area karena lokasi kejadian berada di wilayah hukum Polsekta Medan Area. “Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap tersangka,” kata Yoris. (rud/mag-7)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/