Site icon SumutPos

Peringati Hari Bhayangkara Ke-77, Kapolda Kepri Luncurkan Buku

BUKU: Kapolda Kepri, Irjen Pol Tabana Bangun saat launching buku berjudul, 'Nilai Budaya Masyarakat Kepulauan Riau dalam Perspektif Binkamtibmas'. Istimewa/Sumut Pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam momentum peringatan Hari Bhayangkara ke-77, Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Kapolda Kepri), Irjen Pol Tabana Bangun meluncurkan sebuah buku, berjudul ‘Nilai Budaya Masyarakat Kepulauan Riau dalam Perspektif Binkamtibmas’.

Adapun, wilayah Kepri dianugerahi keberagaman agama, suku, dan adat istiadat yang telah menjadi bagian dari dinamika kehidupan masyarakat, yang kemudian mewujudkan dorongan guna penulisan buku tersebut. Disamping itu juga dilandasi dengan pertimbangan, bahwa wilayah geografis Kepri, berdekatan dengan sejumlah pengaruh budaya dari negara tetangga yang telah lama berlangsung. Namun, stabilitas keamanan tetap kondusif. Disisi lain, Polri yang memiliki tanggung jawab di bidang keamanan harus selalu mampu mengikuti perkembangan lingkungan strategisnya, termasuk dinamika nilai budaya masyarakatnya sendiri.

Buku ini adalah hasil dari kolaborasi antara penulis, para ahli dan berbagai tokoh masyarakat, tokoh adat serta tokoh agama yang berperan penting dalam menghadirkan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai budaya lokal yang hidup dan berkembang di Kepri.

“Buku Nilai Budaya Masyarakat Kepulauan Riau dalam Perspektif Binkamtibmas bukan sekadar melihat kehidupan masyarakat dari permukaannya saja. Buku ini mencoba mengarahkan pemahaman kita, untuk menyelami kehidupan masyarakat Kepulauan Riau dengan cara yang aktual dan komprehensif. Dalam buku ini, kita akan menemukan berbagai kajian yang mendalam tentang keamanan dalam kehidupan masyarakat, sehingga Kepri menjadi sebuah representasi kecil dari terjaganya Kebhinekaan Indonesia yang terwujud dalam bingkai Pancasila,” kata Kapolda Kepri, Irjen Pol Tabana Bangun dalam siaran pers yang diterima Sumut Pos, Senin (3/7).

Dia berharap, agar buku ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi personel Polri dan masyarakat pada umumnya. Buku ini akan menjadi sebuah referensi dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai kearifan lokal, yang merupakan landasan yang kuat dalam membangun harmoni antar suku bangsa dalam bingkai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

“Dengan memelihara nilai-nilai budaya yang kaya dan hidup, mudah-mudahan kita akan mencapai cita-cita mulia, Visi Indonesia Emas 2045,” harapnya.

Dikatakannya, dalam perjalanan menemukan dan menggali nilai-nilai budaya yang menjadi panduan dalam kehidupan masyarakat Kepri, Tabana menyoroti dinamika kehidupan masyarakat dan semangat kearifan lokal yang hidup dalam hati mereka. Di tengah kehidupan yang terbuka dan harmonis, masyarakat Kepri menjunjung tinggi sikap saling menghormati dan toleransi, serta menjadikan musyawarah mufakat sebagai landasan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan.

“Buku ini bukanlah semata-mata untuk bacaan semata, tetapi diharapkan sebagai satu upaya mengungkap konsep hidup yang terpelihara di tengah masyarakat Kepri. Di sinilah kita menemukan pepatah yang bijak, ‘Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung’. Pepatah ini memberikan pengajaran yang mendalam kepada masyarakat untuk saling menghormati adat istiadat yang berlaku di lingkungan tempat tinggal mereka,” sebutnya.

Dalam perjalanan penulisan buku ini, Tabana juga telah mencoba menemukan kearifan lokal tentang prinsip hidup masyarakat Kepri. Ia memiliki keinginan kuat untuk memahami dan menyelami kehidupan masyarakat Kepri yang menjunjung tinggi nilai toleransi dan dilandasi semangat mewujudkan kedamaian dan kesejahteraan bersama.

Dalam buku ini, ia mencoba menggambarkan hasil penelusuran tentang nilai-nilai yang dijaga oleh masyarakat, demi kedamaian dan kesejahteraan masyarakat Kepri yang terdiri dari beragam suku, agama dan budaya. Meskipun berbeda suku bangsa, mereka tetap dapat hidup harmonis sesuai dengan nilai-nilai adat istiadatnya.

“Dalam semangat peringatan Hari Bhayangkara yang ke-77, mari kita bersama-sama menjaga dan memelihara kearifan lokal, serta menghormati perbedaan di tengah masyarakat yang majemuk. Semoga buku ini menjadi bagian dari sumber inspirasi untuk menumbuhkan semangat kebhinekaan melanjutkan perjuangan dan pembangunan dalam segala aspek kehidupan termasuk mewujudkan keamanan yang kondusif, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan di Kepri,” imbuhnya.

Tabana mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut memberikan dukungan dalam penulisan buku ini serta yang telah memberikan kontribusi berharga untuk menghasilkan karya tersebut.

“Semoga semangat kolaborasi ini terus terjaga dan memberikan inspirasi bagi kita semua dalam membangun masa depan yang lebih baik,” pungkasnya. (dwi/ram)

Exit mobile version