27 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Stok Daging di Petisah Kurang

Plt Gubsu Sidak Sembako

MEDAN- Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Gatot Pujo Nugroho bersama unsur Muspida Plus dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumut, meninjau sejumlah pasar di Medan diantaranya Pasar Petisah, Pusat Pasar dan pasar modern Carrefour, Selasa (2/8). Peninjauan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya gangguan distribusi dan memantau kegiatan pasar saat Ramadan.

Turut dalam peninjauan itu Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro, Pemimpin BI Medan yang juga Ketua TPID Sumut Nasser Atorf, perwakilan Bulog Divre Sumut dann sejumlah pimpinan SKPD terkait di jajaran Pemprovsu.

Usai melakukan peninjauan, Gatot mengatakan, dari pengakuan pedagang, pasokan kebutuhan pokok relatif stabil dan kenaikan harga masih dalam batas terkendali. “Namun, ada sedikit permasalahan dalam stok daging di Pasar Petisah, pasar yang memang umumnya dikunjungi masyarakat menengah ke atas. Namun di Pusat Pasar stok relatif aman dan harga pun masih stabil antara Rp70 ribu hingga Rp75 ribu per kilogram,” ungkapnya.

Kenaikan harga ini lebih kepada meningkatnya permintaan yang kemudian mempengaruhi secara psikologis konsumtif masyarakat. “Karena itu, saya mengimbau agar masyarakat tak terlalu mengkhawatirkan stok yang saat ini kondisinya memang aman. Jadi jangan sampai terjadi panic buying,” katanya.

Terkait adanya permasalahan daging di Pasar Petisah, Gatot menginstruksikan kepada instansi terkait seperti Dinas Peternakan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk segera melakukan evaluasi. Sehingga kemudian, permaslahan terganggunya stok tersebut tak terulang kembali di masa-masa yang akan datang.  “Sesuai dengan derivatif Presiden SBY saat pertemuan gubernur se-Sumatera, hal ini harus menjadi perhatian, terkait menjaga stabilitas harga menjelang Ramadan dan Idul Fitri,” ujarnya lagi.

Sementara, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provsu Djaili Azwar saat menerima audiensi TPID mengatakan, selama Ramadan pihaknya merencanakan dua kali tinjauan dan pengawasan harga kebutuhan bahan pokok di pasar tradisional dan modern. Dijadwalkan akan dilakukan pada awal dan pertengahan Ramadan.

Hal ini dimaksudkan untuk menekan angka inflasi akibat melonjaknya harga kebutuhan bahan pokok. Jika ditemukan harga melambung tinggi tim akan melihat apa penyebabnya, karena kelangkaan atau pembelian yang besar-besaran. Pihaknya akan memanggil distributor bahan pokok jika kenaikan harga diakibatkan kelangkaan barang. Sebab stok persediaan bahan pokok dijamin aman tersedia.

Sementara itu, Pemimpin BI Medan Nasser Atorf justru menyarankan masyarakat tidak berbelanja secara berlebih-lebihan untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok selama Ramadan. Sebab harga bisa naik karena pasokan kurang atau tingginya tingkat penawaran meskipun stok sudah tersedia.
Espektasi yang berlebihan dari masyarakat yang takut bahan pokok hilang di pasar atau ketakutan akan semakin tingginya harga menjadi bagian dari akibat tingginya inflasi. Untuk itu diharapkan ada antisipasi agar masyarakat dihimbau secara moral untuk tidak belanja besar-besaran.

Selain pihak BI akan menyediakan tempat-tempat untuk penukaran uang baru di beberapa bank umum dan di kantor BI serta akan diadakan oulet penukarannya di seputaran lapangan merdeka Medan. Hal ini dilakukan untuk mencegah agar masyarakat tidak berdesak-desakan dan melakukan antrian panjang untuk menukar uang terkait menjelang datangnya idul fitri nantinya. (saz)

Plt Gubsu Sidak Sembako

MEDAN- Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Gatot Pujo Nugroho bersama unsur Muspida Plus dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumut, meninjau sejumlah pasar di Medan diantaranya Pasar Petisah, Pusat Pasar dan pasar modern Carrefour, Selasa (2/8). Peninjauan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya gangguan distribusi dan memantau kegiatan pasar saat Ramadan.

Turut dalam peninjauan itu Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro, Pemimpin BI Medan yang juga Ketua TPID Sumut Nasser Atorf, perwakilan Bulog Divre Sumut dann sejumlah pimpinan SKPD terkait di jajaran Pemprovsu.

Usai melakukan peninjauan, Gatot mengatakan, dari pengakuan pedagang, pasokan kebutuhan pokok relatif stabil dan kenaikan harga masih dalam batas terkendali. “Namun, ada sedikit permasalahan dalam stok daging di Pasar Petisah, pasar yang memang umumnya dikunjungi masyarakat menengah ke atas. Namun di Pusat Pasar stok relatif aman dan harga pun masih stabil antara Rp70 ribu hingga Rp75 ribu per kilogram,” ungkapnya.

Kenaikan harga ini lebih kepada meningkatnya permintaan yang kemudian mempengaruhi secara psikologis konsumtif masyarakat. “Karena itu, saya mengimbau agar masyarakat tak terlalu mengkhawatirkan stok yang saat ini kondisinya memang aman. Jadi jangan sampai terjadi panic buying,” katanya.

Terkait adanya permasalahan daging di Pasar Petisah, Gatot menginstruksikan kepada instansi terkait seperti Dinas Peternakan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk segera melakukan evaluasi. Sehingga kemudian, permaslahan terganggunya stok tersebut tak terulang kembali di masa-masa yang akan datang.  “Sesuai dengan derivatif Presiden SBY saat pertemuan gubernur se-Sumatera, hal ini harus menjadi perhatian, terkait menjaga stabilitas harga menjelang Ramadan dan Idul Fitri,” ujarnya lagi.

Sementara, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provsu Djaili Azwar saat menerima audiensi TPID mengatakan, selama Ramadan pihaknya merencanakan dua kali tinjauan dan pengawasan harga kebutuhan bahan pokok di pasar tradisional dan modern. Dijadwalkan akan dilakukan pada awal dan pertengahan Ramadan.

Hal ini dimaksudkan untuk menekan angka inflasi akibat melonjaknya harga kebutuhan bahan pokok. Jika ditemukan harga melambung tinggi tim akan melihat apa penyebabnya, karena kelangkaan atau pembelian yang besar-besaran. Pihaknya akan memanggil distributor bahan pokok jika kenaikan harga diakibatkan kelangkaan barang. Sebab stok persediaan bahan pokok dijamin aman tersedia.

Sementara itu, Pemimpin BI Medan Nasser Atorf justru menyarankan masyarakat tidak berbelanja secara berlebih-lebihan untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok selama Ramadan. Sebab harga bisa naik karena pasokan kurang atau tingginya tingkat penawaran meskipun stok sudah tersedia.
Espektasi yang berlebihan dari masyarakat yang takut bahan pokok hilang di pasar atau ketakutan akan semakin tingginya harga menjadi bagian dari akibat tingginya inflasi. Untuk itu diharapkan ada antisipasi agar masyarakat dihimbau secara moral untuk tidak belanja besar-besaran.

Selain pihak BI akan menyediakan tempat-tempat untuk penukaran uang baru di beberapa bank umum dan di kantor BI serta akan diadakan oulet penukarannya di seputaran lapangan merdeka Medan. Hal ini dilakukan untuk mencegah agar masyarakat tidak berdesak-desakan dan melakukan antrian panjang untuk menukar uang terkait menjelang datangnya idul fitri nantinya. (saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/