25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Taufik tanpa Target

JAKARTA-Kejuaraan dunia bulu tangkis memang baru digelar pada 8-14 Agustus mendatang di London, Inggris. Namun, Indonesia rupanya tak lagi bisa berharap banyak dari sektor tunggal putra. Pasalnya, pebulu tangkis tunggal putra terbaik tanah air, Taufik Hidayat, enggan memasang target tinggi.

Juara dunia 2005 itu mengungkapkan bahwa pada kejuaraan kali ini hanya akan berusaha tampil sebaik-baiknya, sesuai dengan kemampuan maksimal yang dimilikinya saat ini.
“Pemain tentu berharap untuk bisa mencapai target terbaik mereka, dengan bisa menjadi juara. Tetapi, saya juga harus melihat bagaimana saat kejuaraan nanti, karena kondisi saya tidak lagi seperti dulu,” katanya saat dihubungi.

Ucapan Taufik ini memang cukup beralasan. Itu mengacu pada pada hasil yang diraihnya saat turun di dua kejuaraan terakhir di benua Amerika. Kejuaraan AS terbuka  dan Kanada terbuka. Pada dalam turnamen kelas dua itu, prestasi terbaik pebulu tangkis berperingkat empat dunia itu hanya menjadi finalis.

Parahnya lagi, lawan yang mengalahkan Taufik kali ini bukanlah pemain-pemain yang sebelumnya tak banyak dikenal, Marc Zwiebler asal Jerman. Bahkan, Taufik harus kalah dua kali dari pemain berperingkat 15 dunia tersebut.  Di AS terbuka Taufik kalah di perempat final dan di Kanada taufik kalah di partai puncak.

“Saya berusaha maksimal di beberapa hari tersisa setelah pulang dari Kanada. Saya berharap penampilan saya bisa lebih baik lagi di kejuaran dunia nanti,” tutur peraih emas Olimpiade Athena 2004 tersebut.

Melihat pertarungan dan hasil undian kejuaraan dunia, Taudik memang harus mengelaurkan energi ekstra. Dengan kondisi Taufik yang mulai menurun, bukan tidak mungkin dia akan merasakan kelelahan yang luar biasa. Selain level lawan yang lebih baik, Taufik juga harus melewati banyak pertandingan untuk sampai ke partai puncak.
Tetapi, Taufik tidak mempermasalahkan mengenai panjang dan ketatnya persaingan di kejuaraan dunia yang sudah digelar 19 kali tersebut.
“Sebagai pemain, kami sudah tahu bagaimana menghadapi situasi seperti ini. Dan, memang kejuaraan dunia formatnya seperti  itu, harus siap dengan format seperti itu,” papar pebulu tangkis yang genap berusia 30 tahun pada 10 Agustus mendatang.

Nah, dari hasil drawing, di babak pertama Taufik harus meladaeni tantangan pebulu tangkis Peru, Rodrigo Paecheco Carrillo.  Lawan berat sesungguhnya Taufik baru dihadapi jika bisa terus melaju sampai perempatfinal. Dia akan berhadapan dengan Chen Jin. Jika bisa melewatinya, bukan tidak mungkin dia bertemu dengan Lee Chong Wei di semifinal. (aam/jpnn)

JAKARTA-Kejuaraan dunia bulu tangkis memang baru digelar pada 8-14 Agustus mendatang di London, Inggris. Namun, Indonesia rupanya tak lagi bisa berharap banyak dari sektor tunggal putra. Pasalnya, pebulu tangkis tunggal putra terbaik tanah air, Taufik Hidayat, enggan memasang target tinggi.

Juara dunia 2005 itu mengungkapkan bahwa pada kejuaraan kali ini hanya akan berusaha tampil sebaik-baiknya, sesuai dengan kemampuan maksimal yang dimilikinya saat ini.
“Pemain tentu berharap untuk bisa mencapai target terbaik mereka, dengan bisa menjadi juara. Tetapi, saya juga harus melihat bagaimana saat kejuaraan nanti, karena kondisi saya tidak lagi seperti dulu,” katanya saat dihubungi.

Ucapan Taufik ini memang cukup beralasan. Itu mengacu pada pada hasil yang diraihnya saat turun di dua kejuaraan terakhir di benua Amerika. Kejuaraan AS terbuka  dan Kanada terbuka. Pada dalam turnamen kelas dua itu, prestasi terbaik pebulu tangkis berperingkat empat dunia itu hanya menjadi finalis.

Parahnya lagi, lawan yang mengalahkan Taufik kali ini bukanlah pemain-pemain yang sebelumnya tak banyak dikenal, Marc Zwiebler asal Jerman. Bahkan, Taufik harus kalah dua kali dari pemain berperingkat 15 dunia tersebut.  Di AS terbuka Taufik kalah di perempat final dan di Kanada taufik kalah di partai puncak.

“Saya berusaha maksimal di beberapa hari tersisa setelah pulang dari Kanada. Saya berharap penampilan saya bisa lebih baik lagi di kejuaran dunia nanti,” tutur peraih emas Olimpiade Athena 2004 tersebut.

Melihat pertarungan dan hasil undian kejuaraan dunia, Taudik memang harus mengelaurkan energi ekstra. Dengan kondisi Taufik yang mulai menurun, bukan tidak mungkin dia akan merasakan kelelahan yang luar biasa. Selain level lawan yang lebih baik, Taufik juga harus melewati banyak pertandingan untuk sampai ke partai puncak.
Tetapi, Taufik tidak mempermasalahkan mengenai panjang dan ketatnya persaingan di kejuaraan dunia yang sudah digelar 19 kali tersebut.
“Sebagai pemain, kami sudah tahu bagaimana menghadapi situasi seperti ini. Dan, memang kejuaraan dunia formatnya seperti  itu, harus siap dengan format seperti itu,” papar pebulu tangkis yang genap berusia 30 tahun pada 10 Agustus mendatang.

Nah, dari hasil drawing, di babak pertama Taufik harus meladaeni tantangan pebulu tangkis Peru, Rodrigo Paecheco Carrillo.  Lawan berat sesungguhnya Taufik baru dihadapi jika bisa terus melaju sampai perempatfinal. Dia akan berhadapan dengan Chen Jin. Jika bisa melewatinya, bukan tidak mungkin dia bertemu dengan Lee Chong Wei di semifinal. (aam/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/