28 C
Medan
Thursday, July 4, 2024

Pemprovsu Bagikan 1.000 Tenda Becak MTQN

Tenda becal MTQN

MEDAN-Sebagai tuan rumah, Pemprovsu mulai gencar mensosia-lisasikan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXVII/2018. Salah satu upaya dengan membagikan 1.000 tenda becak berisikan semarak MTQN kepada pengemudi becak di Kota Medan dan sekitarnya.

“Sumut ditunjuk pusat sebagai tuan rumah. Namanya tuan rumah, kita semua warga Sumut harus berpartisipasi meramaikan termasuk becak-becak ini,” kata Sekdaprovsu R Sabrina, usai menyerahkan simbolis tenda becak MTQN XXVII kepada 3 pengemudi becak di depan Hotel Madani Medan, Jumat (31/8).

Tenda becak yang diberikan tersebut berukuran 3×1,5 meter. Dengan menggunakan tenda tersebut, para abang becak menurutnya telah turut menyosialisasikan dan meramaikan MTQN 2018 yang diadakan di daerah ini.

Diharapkan, becak-becak di Medan dan beberapa kota lain di Sumut, bisa bertambah rezekinya dengan mengangkut tamu atau kafilah dari provinsi lain selama pelaksanaan MTQN.

“Tambahlah rezekinya, karenakan datang tamu kita, kalau begitu becak ini kita promosikan bahwa becak adalah transportasi umum di Kota Medan, becak di Medan memiliki keunikan karena berbeda dengan di tempat lain. Jadi kita bisa bilang sama kafilah, belum ke Medan kalau belum naik becak,” katanya didampingi Kabiro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu, Ilyas Sitorus.

Ia juga meminta kepada para pengemudi becak di Kota Medan agar menyamakan tarif. “Ini bertujuan agar tidak terjadi perbedaan di tempat lain, dan bisa kita promosikan kepada tamu tarif becak itu berapa,” pungkasnya.

Ilyas Sitorus pada kesempatan itu menambahkan, pemberian tenda becak ini merupakan bagian dari sosialisasi MTQN 2018. “Ada 1000 lembar tenda becak yang akan dibagikan kepada pengemudi becak, mulai hari ini (kemrin,Red) tenda tersebut akan dibagikan kepada 1.000 pengemudi becak di Kota Medan, mulai dari Tembung, Amplas, Belawan, sampai arah Binjai, Deliserdang, arah Padang Bulan, kemudian sekitaran Pakam sampai Tebingtinggi,” ujarnya.

Menurutnya, becak adalah alat transportasi yang masih ‘hidup’ di Kota Medan. “Becak inikan masuk ke gang-gang, dengan begitu diharapkan sosialisasinya masuk sampai ke dalam pemukiman warga, dengan begitu masyarakat bisa melihat akan ada MTQN yang diadakan di Sumatera Utara, pada 4-13 Oktober nanti,” katanya.

Pada hari yang sama, Sekdaprovsu R Sabrina yang juga Ketua Umum Panitia MTQN memimpin Rapat Koordinasi Teknis Panitia Penyelenggaraan Daerah dan Gladi Kotor Pelaksanaan MTQN XXVII/2018. Turut hadir Ketua Pelaksana Harian Zonny Waldi, Ketua LPTQ Sumut Asren Nasution, organisasi perangkat daerah (OPD) dan jajaran panitia terkait.

Rapat tersebut dilaksanaan untuk melihat sejauh mana perkembangan yang sudah dilaksanakan oleh panitia penyelenggara daerah. Juga untuk mengejar segala kekurangan yang ada.

“Saya rasa tidak ada gading yang tak retak, bagaimana kita mengejar ketertinggalan dan ketidaksempurnaan sampai pada waktunya,” kata Sabrina. (prn/ila)

Tenda becal MTQN

MEDAN-Sebagai tuan rumah, Pemprovsu mulai gencar mensosia-lisasikan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXVII/2018. Salah satu upaya dengan membagikan 1.000 tenda becak berisikan semarak MTQN kepada pengemudi becak di Kota Medan dan sekitarnya.

“Sumut ditunjuk pusat sebagai tuan rumah. Namanya tuan rumah, kita semua warga Sumut harus berpartisipasi meramaikan termasuk becak-becak ini,” kata Sekdaprovsu R Sabrina, usai menyerahkan simbolis tenda becak MTQN XXVII kepada 3 pengemudi becak di depan Hotel Madani Medan, Jumat (31/8).

Tenda becak yang diberikan tersebut berukuran 3×1,5 meter. Dengan menggunakan tenda tersebut, para abang becak menurutnya telah turut menyosialisasikan dan meramaikan MTQN 2018 yang diadakan di daerah ini.

Diharapkan, becak-becak di Medan dan beberapa kota lain di Sumut, bisa bertambah rezekinya dengan mengangkut tamu atau kafilah dari provinsi lain selama pelaksanaan MTQN.

“Tambahlah rezekinya, karenakan datang tamu kita, kalau begitu becak ini kita promosikan bahwa becak adalah transportasi umum di Kota Medan, becak di Medan memiliki keunikan karena berbeda dengan di tempat lain. Jadi kita bisa bilang sama kafilah, belum ke Medan kalau belum naik becak,” katanya didampingi Kabiro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu, Ilyas Sitorus.

Ia juga meminta kepada para pengemudi becak di Kota Medan agar menyamakan tarif. “Ini bertujuan agar tidak terjadi perbedaan di tempat lain, dan bisa kita promosikan kepada tamu tarif becak itu berapa,” pungkasnya.

Ilyas Sitorus pada kesempatan itu menambahkan, pemberian tenda becak ini merupakan bagian dari sosialisasi MTQN 2018. “Ada 1000 lembar tenda becak yang akan dibagikan kepada pengemudi becak, mulai hari ini (kemrin,Red) tenda tersebut akan dibagikan kepada 1.000 pengemudi becak di Kota Medan, mulai dari Tembung, Amplas, Belawan, sampai arah Binjai, Deliserdang, arah Padang Bulan, kemudian sekitaran Pakam sampai Tebingtinggi,” ujarnya.

Menurutnya, becak adalah alat transportasi yang masih ‘hidup’ di Kota Medan. “Becak inikan masuk ke gang-gang, dengan begitu diharapkan sosialisasinya masuk sampai ke dalam pemukiman warga, dengan begitu masyarakat bisa melihat akan ada MTQN yang diadakan di Sumatera Utara, pada 4-13 Oktober nanti,” katanya.

Pada hari yang sama, Sekdaprovsu R Sabrina yang juga Ketua Umum Panitia MTQN memimpin Rapat Koordinasi Teknis Panitia Penyelenggaraan Daerah dan Gladi Kotor Pelaksanaan MTQN XXVII/2018. Turut hadir Ketua Pelaksana Harian Zonny Waldi, Ketua LPTQ Sumut Asren Nasution, organisasi perangkat daerah (OPD) dan jajaran panitia terkait.

Rapat tersebut dilaksanaan untuk melihat sejauh mana perkembangan yang sudah dilaksanakan oleh panitia penyelenggara daerah. Juga untuk mengejar segala kekurangan yang ada.

“Saya rasa tidak ada gading yang tak retak, bagaimana kita mengejar ketertinggalan dan ketidaksempurnaan sampai pada waktunya,” kata Sabrina. (prn/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/