23.9 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Pembangunan Jembatan Sicanang Tanpa Plank Proyek

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Sejak berlangsungnya pembangunan Jembatan Titi Dua Sicanang, Medan Belawan, memang tanpa plang proyek. Padahal, pembangunan infrastruktur tersebut secara anggaran harus dipublikasi secara transparan di masyarakat.

PROSES PEMBANGUNAN:  Sebuah eskavator tengah bekerja menaikkan tiang pancang pada Jembatan Titi Dua Sicanang, Medan Belawan, Rabu (2/9).
PROSES PEMBANGUNAN: Sebuah eskavator tengah bekerja menaikkan tiang pancang pada Jembatan Titi Dua Sicanang, Medan Belawan, Rabu (2/9).

“Sampai saat ini, pembangunan jembatan itu tidak ada plang proyek. Sehingga, masyarakat sejauh ini tidak tahu pagu anggaran dan batas waktu pengerjaan proyek itu. Ini harus dibuka ke publik,” tegas Ketua Forum Masyarakat Sicang (Formasi), Togu Silaen, Rabu (9/2).

Selain itu, ia menduga pembangunan yang terlaksana belum maksimal. Sebab, progres hasil pembangunan dari sisi pondasi belum berdiri, makanya ia meminta adanya plang proyek sebagai sarana kontrol di masyarakat untuk mengetahui perencanaan bangunan yang dilaksanakan.

“Kita hanya ingin ada keterbukaan dalam proyek itu. Padahal dalam Undang-Undang No 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) sangat jelas diterangkan, menyangkut dengan proyek anggaran pemerintah harus dibuka secara transparan di masyarakat. Makanya kita tegaskan agar plang proyek segera dipasang,” tegas Togu Silaen.

Sementara, Wakil Ketua DPRD Kota Medan, HT Bahrumsyah mengatakan, pembangunan itu harus dipasang plang proyek, agar masyarakat dapat mengetahui berapa angaran, bestek bangunan dan waktu pelaksanaan pembangunan tersebut.

“Itu sudah menjadi keharusan. Biar masyarakat tidak bertanya – tanya dan menimbulkan kecurigaan terhadap proyek itu. Jadi kita minta kepada dinas terkait untuk segera memerintahkan pihak ketiga memasang plang proyek jembata itu,” kata wakil rakyat akrab disapa Bahrum.

Mengenai pembangunan yang sudah berlangsung, lanjut Ketua DPD PAN Kota Medan ini, harus dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan bestek yang telah ditentukan dalam tender.

“Perlu kita ketahui, selama Covid-19 ini banyak anggaran direfocusing atau dibatalkan. Tapi, untuk Jembatan Sicanang menjadi prioritas anggaranya tidak dibatalkan. Kita apresiasi juga Pemko Medan yang konsisten untuk memprioritaskan pembangunan jembatan itu. Makanya, kita berharap pemenang tender harus benar terlaksanan jangan sampai kejadian pada proyek sebelumnya,” tegas Bahrum.

Harapan wakil rakyat dari Medan Utara ini, pembangunan Jembatan Sicanang sekitar Rp14 miliar dapat terlaksana dengan bestek. Apabila nantinya di lapangan tidak bisa terlaksana seratus persen, tetapi pembangunannya tetap terlaksanan.

“Jembatan itu harus dikerjakan dulu dengan anggaran yang ada. Kalau kendala seperti faktor alam atau kendala lain yang tidak sesuai dengan anggaran, nanti kekurangannya akan ditambahkan di anggran 2021. Jadi, kalau multiyears itu biasa, yang penting jembatan itu terbangun dulu,” harap Bahrum.

Terpisah, Direktur PT Bahtera Sukses Indonesia, Firman selaku pelaksana proyek mengaku, plang proyek sudah mereka rencanakan untuk dipasang di lokasi pembangunan jembatan tersebut.

“Tadi sudah kita bahas untuk segera pasang plang proyeknya. Kenapa belum kami pasang, biasanya dari dinas yang memfasilitasi. Karena sampai saat ini belum ada, makanya kami sendiri yang akan pasang plang itu dalam waktu dekat ini,” terang Firman.

Mengenai proyek itu, saat ini pihaknya mengerjakan bagian site pile atau tiang pancang untuk tembok penatanan diperkirakan rampung dua minggu, karena adanya faktor alam diakibatkan pasang laut dan hujan malam haru membuat pengerjaan terkendala.

“Akibat faktor alam ini, jadi belum bisa kita pastikan tahap dasar ini rampung dalam dua minggu. Tapi yang jelas, kita terus berupaya agar pelaksanaan pembangunan ini selesai sesuai rencana kontrak hingga akhir Desember nanti,” pungkasnya. (fac/ila)

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Sejak berlangsungnya pembangunan Jembatan Titi Dua Sicanang, Medan Belawan, memang tanpa plang proyek. Padahal, pembangunan infrastruktur tersebut secara anggaran harus dipublikasi secara transparan di masyarakat.

PROSES PEMBANGUNAN:  Sebuah eskavator tengah bekerja menaikkan tiang pancang pada Jembatan Titi Dua Sicanang, Medan Belawan, Rabu (2/9).
PROSES PEMBANGUNAN: Sebuah eskavator tengah bekerja menaikkan tiang pancang pada Jembatan Titi Dua Sicanang, Medan Belawan, Rabu (2/9).

“Sampai saat ini, pembangunan jembatan itu tidak ada plang proyek. Sehingga, masyarakat sejauh ini tidak tahu pagu anggaran dan batas waktu pengerjaan proyek itu. Ini harus dibuka ke publik,” tegas Ketua Forum Masyarakat Sicang (Formasi), Togu Silaen, Rabu (9/2).

Selain itu, ia menduga pembangunan yang terlaksana belum maksimal. Sebab, progres hasil pembangunan dari sisi pondasi belum berdiri, makanya ia meminta adanya plang proyek sebagai sarana kontrol di masyarakat untuk mengetahui perencanaan bangunan yang dilaksanakan.

“Kita hanya ingin ada keterbukaan dalam proyek itu. Padahal dalam Undang-Undang No 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) sangat jelas diterangkan, menyangkut dengan proyek anggaran pemerintah harus dibuka secara transparan di masyarakat. Makanya kita tegaskan agar plang proyek segera dipasang,” tegas Togu Silaen.

Sementara, Wakil Ketua DPRD Kota Medan, HT Bahrumsyah mengatakan, pembangunan itu harus dipasang plang proyek, agar masyarakat dapat mengetahui berapa angaran, bestek bangunan dan waktu pelaksanaan pembangunan tersebut.

“Itu sudah menjadi keharusan. Biar masyarakat tidak bertanya – tanya dan menimbulkan kecurigaan terhadap proyek itu. Jadi kita minta kepada dinas terkait untuk segera memerintahkan pihak ketiga memasang plang proyek jembata itu,” kata wakil rakyat akrab disapa Bahrum.

Mengenai pembangunan yang sudah berlangsung, lanjut Ketua DPD PAN Kota Medan ini, harus dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan bestek yang telah ditentukan dalam tender.

“Perlu kita ketahui, selama Covid-19 ini banyak anggaran direfocusing atau dibatalkan. Tapi, untuk Jembatan Sicanang menjadi prioritas anggaranya tidak dibatalkan. Kita apresiasi juga Pemko Medan yang konsisten untuk memprioritaskan pembangunan jembatan itu. Makanya, kita berharap pemenang tender harus benar terlaksanan jangan sampai kejadian pada proyek sebelumnya,” tegas Bahrum.

Harapan wakil rakyat dari Medan Utara ini, pembangunan Jembatan Sicanang sekitar Rp14 miliar dapat terlaksana dengan bestek. Apabila nantinya di lapangan tidak bisa terlaksana seratus persen, tetapi pembangunannya tetap terlaksanan.

“Jembatan itu harus dikerjakan dulu dengan anggaran yang ada. Kalau kendala seperti faktor alam atau kendala lain yang tidak sesuai dengan anggaran, nanti kekurangannya akan ditambahkan di anggran 2021. Jadi, kalau multiyears itu biasa, yang penting jembatan itu terbangun dulu,” harap Bahrum.

Terpisah, Direktur PT Bahtera Sukses Indonesia, Firman selaku pelaksana proyek mengaku, plang proyek sudah mereka rencanakan untuk dipasang di lokasi pembangunan jembatan tersebut.

“Tadi sudah kita bahas untuk segera pasang plang proyeknya. Kenapa belum kami pasang, biasanya dari dinas yang memfasilitasi. Karena sampai saat ini belum ada, makanya kami sendiri yang akan pasang plang itu dalam waktu dekat ini,” terang Firman.

Mengenai proyek itu, saat ini pihaknya mengerjakan bagian site pile atau tiang pancang untuk tembok penatanan diperkirakan rampung dua minggu, karena adanya faktor alam diakibatkan pasang laut dan hujan malam haru membuat pengerjaan terkendala.

“Akibat faktor alam ini, jadi belum bisa kita pastikan tahap dasar ini rampung dalam dua minggu. Tapi yang jelas, kita terus berupaya agar pelaksanaan pembangunan ini selesai sesuai rencana kontrak hingga akhir Desember nanti,” pungkasnya. (fac/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/