Site icon SumutPos

Anugerah Sagang 2016 Tetapkan 33 Nominator

Rida K Liamsi, inisiator Hari Puisi Indonesia.
Rida K Liamsi, Penasehat Tim Juri Anugerah Sagang 2016.

PEKANBARU, SUMUTPOS.CO – Calon penerima Anugerah Sagang 2016 kini mengerucut menjadi 33 kandidat, setelah tim juri melakukan serangkaian seleksi dan penilaian dari lebih seratus nama, karya, institusi atau lembaga dari Riau dan luar provinsi Riau. Ke-33 nominator ini terhimpun dalam lima kategori, yang akan diseleksi lagi untuk menjadi penerima penghargaan bergengsi di bidang seni budaya tajaan Harian Pagi Riau Pos dan Yayasan Sagang, yang kini memasuki tahun ke-21.

Untuk kategori Seniman/Budayawan Pilihan Sagang, dari puluhan nama, akhirnya tersaring menjadi 10 nominator untuk mereka yang dianggap memiliki karya berpengaruh serta berdedikasi dan tunak sebagai seniman/budayawan. Ke-10 nominator untuk kategori ini adalah Arman Rambah (Musisi), Armawi KH (Sastrawan/Perupa), Elmustian Rahman (Peneliti), Fedli Azis (Dramawan), Furqon LW (Perupa), Hafney Maulana (Penyair), Hary B Kori’un (Sastrawan), Junaidi Syam (Budayawan/Peneliti), Kunni Masrohanti (Sastrawan) dan Musa Ismail (Sastrawan).

Kategori Buku Pilihan Sagang, tim penilai memutuskan delapan calon penerima. Mereka yang masuk kategori ini diutamakan penulis yang berdomisili di Riau dan karyanya berupa buku sastra maupun buku seni-budaya Melayu, terutama Melayu Riau. Delapan nominatornya adalah buku berjudul Airmata Musim Gugur [Kumpulan Puisi] (Fakhrunnas MA Jabbar, 2016), Ajari Aku, Riauku (Agus Sri Danardana/Dessy Wahyuni, 2016), Anak Luka Susu (Muhammad Asqalani EnEsTe, 2015), Malin Bungsu {Kembali ke Tanah Pujaan dan Lahirnya Sultan Alam} (Griven H Putera, 2015), Pedang dan Cinta yang Mengasahnya (May Moon Nasution, 2016), Perempuan Bulan [Kumpulan Sajak] (Kunni Masrohanti, 2016), Pulau Hikayat [Kumpulan Cerita] (Fathromi R, 2016), dan Olang 2 [Kumpulan Mantra Puisi] (Dheni Kurnia,2016)
Pada kategori Karya Non-buku Pilihan Sagang, tim penilai menyeleksi karya seniman/budayawan yang ada di Riau, di mana karyanya berhubungan dengan seni-budaya Melayu khususnya Melayu Riau, baik itu karya musik, teater, koreografi, seni rupa dan sebagainya. Lima nominatornya adalah: Kampong Melayu (mata acara di Riau Televisi), Mendu [Pementasan Teater, Matan), Merevitalisasi Warisan Kebudayaan Melayu [Film Dokumenter yang disutradarai Parlindungan), Rona Melayu (mata acara TVRI Riau-Kepri), dan Sijangkang [Pementasan Teater, Selembayung) .

Untuk kategori Institusi/Lembaga Seni Budaya Pilihan Sagang, tim penilai memilih lima nominator yang berada di Riau, bergerak di bidang seni budaya Melayu terutama Riau, yang karya pengabdiannya dinilai memperkaya kehidupan kesenian/kebudayaan Melayu. Kelimanya adalah: Forum Lingkar Pena (FLP) Riau (Komunitas Menulis, Pekanbaru), Matan (Sanggar Teater, Pekanbaru), Rumah Sunting (Komunitas Seni, Pekanbaru), Rumah Budaya Siku Keluang (Komunitas Seni, Pekanbaru) dan Tengkah Zapin (Komunitas Seni, Pekanbaru).Pada kategori Anugerah Serantau Pilihan Sagang, tim penilai memilih lima calon penerima termasuk yang berdomisili di luar Riau, bahkan di luar negeri, namun sejak lama memiliki karya dan perhatian yang berhubungan dengan seni budaya Melayu, terutama Melayu Riau. Lima yang dinominasikan adalah Abdul Malik PhD (Budayawan, Tanjungpinang), Mu’jizah (Budayawan/Peneliti, Jakarta), Ramon Damora (Sastrawan, Batam), Rohani Dien (Sastrawan, Singapura) dan Siti Zainon Ismail (Sastrawan/Peneliti, Malaysia).

PENERIMA DITETAPKAN 25 OKTOBER
Siapa di antara nominator yang akan menerima anugerah bergengsi ini, akan ditetapkan dan diumumkan pada 25 Oktober mendatang, sepekan setelah berakhirnya penayangan para nominator yang terbit di media Riau Pos Group selama dua pekan berturut-turut.

‘’Ya, pada tanggal 25 Oktober nanti, insya Allah tim penilai sudah menetapkan dan mengumumkan para penerima Anugerah Sagang tahun ini,’’ kata Rida K Liamsi, Penasehat Tim Juri Anugerah Sagang 2016, kemarin di Pekanbaru.

Resepsi dan penyerahan Anugerah Sagang 2016 untuk tahun ke-21 ini sendiri, rencananya akan digelar secara khusus pada awal Desember 2016 di Pekanbaru. Ini memang berbeda dibanding penganugerahan sebelumnya yang biasanya dilaksanakan 28 Oktober atau bulan November.

Namun pada tahun ini, banyak agenda kebudayaan yang digelar pada Oktober dan November, seperti perhelatan ‘’Jembia Emas’’ di Batam, Hari Puisi, dan Pertemuan Penyair Nusantara. ‘’Itulah di antara yang menjadi alasan mengapa resepsi acara Anugerah Sagang tahun ini kita selenggarakan pada awal Desember. Agenda para penyair, seniman dan budayawan yang kita harapkan kehadirannya, cukup padat,’’ kata Kazzaini Ks, Ketua Yayasan Sagang dan salah seorang tim juri.

Penyelenggara Anugerah Sagang memberi apresiasi terhadap semua karya dan nama yang diusulkan untuk menerima anugerah tahun ini. ‘’Sebagai sebuah karya, semua bagus-bagus, seperti buku-buku yang disertakan. Panitia berterima kasih dan menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak atas semangat yang selalu tinggi untuk ambil bagian dalam Anugerah Sagang, saban tahun. Itu menjadi penyemangat bagi penyelenggara,’’kata Rida.

Menurutnya, Anugerah Sagang merupakan pemberian penghargaan kepada sosok yang menunjukkan dedikasinya terhadap kehidupan berkesenian, semua karya yang dinilai unggul, berkualitas dan monumental, serta semua pemikiran yang mampu menggerakkan dinamika budaya Melayu.

Anugerah yang didedikasikan Harian Riau Pos dan Yayasan Sagang ini, rutin terlaksana setiap tahun sejak pertama digelar tahun 1996.Kali ini sudah menapak pada tahun ke-21 penyelenggarannya.(zar/rpg)

Exit mobile version