26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Adam Malik Miliki Alat Bone Densitometry

Parlindungan/sumut pos
PEMERIKSAAN: Petugas menunjukkan cara kerja alat pemeriksa kepadatan dan kerapatan tulang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik saat ini memiliki Alat Bone Densitometry. Alat ini resmi diluncurkan, Jumat (2/11) pagi. Alat yang berfungsi untuk memeriksa kerapatan tulang bagi pasien berusia 40 tahun ke atas itu dioperasikan di Instalasi Radiologi RSUP H Adam Malik.

Aplikan Bone Densitometry, Syamsuddin mengatakan, dengan alat itu, pemeriksaan tulang bisa dilakukan di seluruh tubuh dan dilengkapi dengan gambar 3 dimensi dan wolf body untuk melihat masa jaringan tulang.

“Alat ini juga dapat mengukur kandungan lemak tubuh, kandungan cairan tubuh baik dan total masa dari tulang itu sendiri. Dengan alat ini bisa memantau lemak tubuh. Ini sudah menggunakan teknologi canggih, sehingga Dokter akan mudah mendiagnosis secara akurat sehingga penanganan yang diberikan kepada pasien adalah yang terbaik,” jelas Syamsudin kepada Dirut RSUP H Adam Malik, dr Bambang Prabowo MKes dan Kepala Instalasi dr Elvita R Daulay M Ked (Rad) SpRad (K).

Dikatakannya, alat itu sudah dilengkapi hasil pembacaan dan pengukuran yang standar internasional. Artinya, hasil pemeriksaan dengan alat Bone Densitometry, bisa digunakan di Rumah Sakit di luar negeri.

“Sebelum ada alat ini, pemeriksaan dilakukan dengan ultrason, dengan mengukur kepadatan tulang dan lainnya melalui tumit kaki. Selama ini juga hasil pemeriksaan yang dilakukan diabaikan di rumah sakit di luar negeri, “ tandasnya.

Kepala Instalasi Radiologi RSU H Adam Kalik, dr Elvita R Daulay, M Ked (Rad) SpRad (K) mengaku bersyukur dengan penambahan alat untuk pelayanan yang lebih baik terhadap pasien. Namun, pihaknya berharap listrik tidak bolak balik padam karena bisa mengakibatkan alat-alat di radiologi rusak.

Menanggapi hal ini, Dirut RSUP H Adam Malik, dr Bambang Prabowo MKes mrngaku sudah menandatangani kerjasama dengan PLN agar RS tipe A itu mendapat layanan premium platinum. Disebutnya, pihaknya menarik aliran listrik dari pusatnya, sehingga jalurnya khusus.

“Jadi, jika daerah di Sumut listrik padam, maka RSUP H Adam Malik tidak padam. Ini layanan publik, maka tidak boleh ada pemadaman, karena dampaknya pada alat-alat kesehatan yang rentan rusak,” ungkap Bambang yang didampingi Kasubag Humas, Rosario Dorothy Simanjuntak.

Terkait alat baru tersebut, Bambang berharap dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Ditegaskannya, alat seperti itu sebenarnya juga bisa dipakai dengan pencegahan, supaya tidak terjadi patah tulang karena trauma ringan. Disebutnya, kepatahan tulang dapat tidak terjadi jika dilakukan pemeriksaan kerapatan tulang karena dengan alat tersebut dapat diketahui resiko fraktur atau patah tulang seorang pasien dan pencegahannya.

Direktur Umum dan Operasional RSUP H Adam Malik, dr Mardianto SpPD KEMD mengatakan, alat tersebut dapat memprediksi resiko fraktur seorang pasien. Kalau kepadatan tulang makin baik, disebutnya resiko untuk terjadinya fraktur lebih kecil. Dengan alat itu, diakui Mardianto hasilnya akan diketahui punya resiko terkena fraktur di belakang hari atau tidak.

“Fraktur terutama terjadi pada orang dengan usia lanjut dan orang-orang tertentu dengan faktor resiko untuk terjadinya fraktur Terutama yang agak beresiko itu tulang pinggul sama tulang belakang. Kalau sudah patah tentu akan mengganggu kehidupannya, karena dia harus melakukan tindakan operasi. Tapi kalau dia bisa diprediksi, kita bisa cegah dengan gaya hidup dan pemberian obat-obatan supaya resiko terjadinya fraktur itu kecil,” pungkasnya. (ain/ila)

Parlindungan/sumut pos
PEMERIKSAAN: Petugas menunjukkan cara kerja alat pemeriksa kepadatan dan kerapatan tulang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik saat ini memiliki Alat Bone Densitometry. Alat ini resmi diluncurkan, Jumat (2/11) pagi. Alat yang berfungsi untuk memeriksa kerapatan tulang bagi pasien berusia 40 tahun ke atas itu dioperasikan di Instalasi Radiologi RSUP H Adam Malik.

Aplikan Bone Densitometry, Syamsuddin mengatakan, dengan alat itu, pemeriksaan tulang bisa dilakukan di seluruh tubuh dan dilengkapi dengan gambar 3 dimensi dan wolf body untuk melihat masa jaringan tulang.

“Alat ini juga dapat mengukur kandungan lemak tubuh, kandungan cairan tubuh baik dan total masa dari tulang itu sendiri. Dengan alat ini bisa memantau lemak tubuh. Ini sudah menggunakan teknologi canggih, sehingga Dokter akan mudah mendiagnosis secara akurat sehingga penanganan yang diberikan kepada pasien adalah yang terbaik,” jelas Syamsudin kepada Dirut RSUP H Adam Malik, dr Bambang Prabowo MKes dan Kepala Instalasi dr Elvita R Daulay M Ked (Rad) SpRad (K).

Dikatakannya, alat itu sudah dilengkapi hasil pembacaan dan pengukuran yang standar internasional. Artinya, hasil pemeriksaan dengan alat Bone Densitometry, bisa digunakan di Rumah Sakit di luar negeri.

“Sebelum ada alat ini, pemeriksaan dilakukan dengan ultrason, dengan mengukur kepadatan tulang dan lainnya melalui tumit kaki. Selama ini juga hasil pemeriksaan yang dilakukan diabaikan di rumah sakit di luar negeri, “ tandasnya.

Kepala Instalasi Radiologi RSU H Adam Kalik, dr Elvita R Daulay, M Ked (Rad) SpRad (K) mengaku bersyukur dengan penambahan alat untuk pelayanan yang lebih baik terhadap pasien. Namun, pihaknya berharap listrik tidak bolak balik padam karena bisa mengakibatkan alat-alat di radiologi rusak.

Menanggapi hal ini, Dirut RSUP H Adam Malik, dr Bambang Prabowo MKes mrngaku sudah menandatangani kerjasama dengan PLN agar RS tipe A itu mendapat layanan premium platinum. Disebutnya, pihaknya menarik aliran listrik dari pusatnya, sehingga jalurnya khusus.

“Jadi, jika daerah di Sumut listrik padam, maka RSUP H Adam Malik tidak padam. Ini layanan publik, maka tidak boleh ada pemadaman, karena dampaknya pada alat-alat kesehatan yang rentan rusak,” ungkap Bambang yang didampingi Kasubag Humas, Rosario Dorothy Simanjuntak.

Terkait alat baru tersebut, Bambang berharap dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Ditegaskannya, alat seperti itu sebenarnya juga bisa dipakai dengan pencegahan, supaya tidak terjadi patah tulang karena trauma ringan. Disebutnya, kepatahan tulang dapat tidak terjadi jika dilakukan pemeriksaan kerapatan tulang karena dengan alat tersebut dapat diketahui resiko fraktur atau patah tulang seorang pasien dan pencegahannya.

Direktur Umum dan Operasional RSUP H Adam Malik, dr Mardianto SpPD KEMD mengatakan, alat tersebut dapat memprediksi resiko fraktur seorang pasien. Kalau kepadatan tulang makin baik, disebutnya resiko untuk terjadinya fraktur lebih kecil. Dengan alat itu, diakui Mardianto hasilnya akan diketahui punya resiko terkena fraktur di belakang hari atau tidak.

“Fraktur terutama terjadi pada orang dengan usia lanjut dan orang-orang tertentu dengan faktor resiko untuk terjadinya fraktur Terutama yang agak beresiko itu tulang pinggul sama tulang belakang. Kalau sudah patah tentu akan mengganggu kehidupannya, karena dia harus melakukan tindakan operasi. Tapi kalau dia bisa diprediksi, kita bisa cegah dengan gaya hidup dan pemberian obat-obatan supaya resiko terjadinya fraktur itu kecil,” pungkasnya. (ain/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/