Site icon SumutPos

Rahudman Harahap Hadiri Pagelaran Wayang Kulit

SERAHKAN: Rahudman Harahap serahkan wayang kulit kepada dalang Ki Joko Santoso sebagai tanda dimulainya pementasan wayang kulit.//Istimewa/SUMUT POS
SERAHKAN: Rahudman Harahap serahkan wayang kulit kepada dalang Ki Joko Santoso sebagai tanda dimulainya pementasan wayang kulit.//Istimewa/SUMUT POS

MEDAN- Sebagai bentuk kepedulian atas salah satu warisan budaya Indonesia dan memaknai ketakwaan kepada Allah SWT, Drs H Rahudman Harahap MM, menghadiri pergelaran wayang kulit semalam suntuk bersama dalang Ki Joko Santoso dari Siantar di Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Sabtu (30/11).  Dengan judul Semar Membangun Kayangan.  Cerita ini merupakan makna ketakwaan, rasa syukur kepada Allah SWT atas karunia yang telah diberikan kepada kita manusia dan bagaimana kita menjaganya.

Cerita Semar Membangun Kayangan, merupakan simbol kayangan dalam filosofi perwayangan yang ingin dibangun.  Semar  adalah jiwa para pemimpin dan kawula Kerajaan Amarta.  Jiwa pemimpin bagi Semar adalah kayangan di dunia, jagat kecil dimana rakyat hidup dan ternaungi. Pemimpin yang memiliki jiwa laksana kayangan akan mampu melindungi, memberi kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyatnya. Karena ia jiwa dari negeri rakyatnya, maka ia tak berjarak dengan rakyat. Simbolisasi kayangan memberi pencerahan bahwa kehidupan bahagia layaknya di surga dapat dikecap oleh rakyat bila pemimpin dapat mengayomi dan melayani.

Salah satu kelebihan dari cerita pewayangan adalah ia masih relevan bahkan dalam  konteks kekinian. Lakon Semar Membangun Kayangan bisa saja dijadikan sebagai sarana untuk mengingatkan bagaimana membangun kayangan dapat dimaknai sebagai membangun negara yang aman, damai, makmur dan sejahtera.

Menurut Rahudman, pergelaran wayang kulit pada perayaan Tahun Baru Islam (1Muharam 1435 H) di Kecamatan Medan Marelan ini, merupakan bentuk memaknai bagaimana ketakwaan kepada Allah SWT.  “Bagaimana kita meningkatkan ketakwaan, rasa syukur kepada Allah SWT atas karunia yang telah diberikan kepada kita manusia, dan bagaimana kita harus menjaganya.” Ujar Rahudman.

Selain itu, acara ini menjadi moment membangun kebersamaan, sekaligus menjadi media untuk bisa memberitahu dan menginformasikan kepada masyarakat, bahwa bagai mana antara masyarakat dengan pemerintah telah mampu mebangun suatu komunikasi, yang pada hakekatnya ini menjadi salah satu motivasi dalam menjalankan tugas dan tangung jawabnya.

“Semoga dengan acara ini dapat meningkatkan silaturahmi antar warga, dan, seperti dalam tema cerita mayang malam ini,” katanya. (dya)

Exit mobile version