30 C
Medan
Thursday, July 4, 2024

Faktor Cuaca Ancaman DBD Meningkat

Wabah DBD-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kondisi cuaca saat ini, panas dan hujan yang berganti, mengancam peningkatan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal itu dikatakan Dokter Spesialis Penyakit Tropik dan Infeksi, dr Umar Zein saat diwawancarai Sumut Pos, Minggu (3/2)n

“Saat ini di beberapa daerah di Indonesia memang sudah Kejadian Luar Biasa (KLB). Karena hujan dan panas yang berganti-ganti atau akibat faktor cuaca, “ ungkap Umar Zein.

Umar Zein mengatakan, upaya pencegahan seperti foging harus diintensifkan. Di antaranya, untuk pencarian kasus, sehingga ketika sudah ditemukan kecurigaan saja, sudah dapat dilakukan pencegahan dengan foging. “Foging itu juga harus dilakukan dengan benar. Mulai campuran dan konsentrasi obatnya, waktu foging, luas areal foging dan siklusnya, paling tidak 2 kali dalam 1 minggu, “ pungkasnya.

Terpisah, Kasubag Humas Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak ketika dikonfirmasi mengaku selama Januari 2018, pihaknya merawat 5 pasien DBD. Sementara sepanjang tahun 2018, dia mengatakan ada 73 orang pasien DBD dirawat inap di RSUP H Adam Malik dan 5 orang pasien dirawat jalan.

Sementara Kasubbag Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan, Edison Peranginangin mengaku selama Januari 2019, pihaknya merawat 1 orang pasien DBD. Diakuinya, hingga Kamis (31/2), pasien tersebut masih dirawat inap. Untuk jumlah pasien DBD yang dirawat RSUD dr Pingadi selama tahun 2018, Edison mengaku belum memegang data. (ain/ila)

Wabah DBD-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kondisi cuaca saat ini, panas dan hujan yang berganti, mengancam peningkatan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal itu dikatakan Dokter Spesialis Penyakit Tropik dan Infeksi, dr Umar Zein saat diwawancarai Sumut Pos, Minggu (3/2)n

“Saat ini di beberapa daerah di Indonesia memang sudah Kejadian Luar Biasa (KLB). Karena hujan dan panas yang berganti-ganti atau akibat faktor cuaca, “ ungkap Umar Zein.

Umar Zein mengatakan, upaya pencegahan seperti foging harus diintensifkan. Di antaranya, untuk pencarian kasus, sehingga ketika sudah ditemukan kecurigaan saja, sudah dapat dilakukan pencegahan dengan foging. “Foging itu juga harus dilakukan dengan benar. Mulai campuran dan konsentrasi obatnya, waktu foging, luas areal foging dan siklusnya, paling tidak 2 kali dalam 1 minggu, “ pungkasnya.

Terpisah, Kasubag Humas Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak ketika dikonfirmasi mengaku selama Januari 2018, pihaknya merawat 5 pasien DBD. Sementara sepanjang tahun 2018, dia mengatakan ada 73 orang pasien DBD dirawat inap di RSUP H Adam Malik dan 5 orang pasien dirawat jalan.

Sementara Kasubbag Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan, Edison Peranginangin mengaku selama Januari 2019, pihaknya merawat 1 orang pasien DBD. Diakuinya, hingga Kamis (31/2), pasien tersebut masih dirawat inap. Untuk jumlah pasien DBD yang dirawat RSUD dr Pingadi selama tahun 2018, Edison mengaku belum memegang data. (ain/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/